Dunia sepak bola sering menyajikan kisah-kisah tak terduga, dan salah satunya kini terukir jelas oleh Timnas Curacao. Tim yang pernah dua kali merasakan kekalahan telak di tangan Timnas Indonesia pada laga persahabatan tiga tahun silam, kini justru berada di ambang sejarah, hanya selangkah lagi lolos ke Piala Dunia 2026.
Pada September 2022, publik sepak bola Tanah Air menjadi saksi superioritas Skuad Garuda ketika menyambut kedatangan Timnas Curacao dari Laut Karibia untuk dua pertandingan uji coba FIFA. Kala itu, laga ganda Indonesia vs Curacao yang digelar di dua stadion berbeda menjadi ajang pembuktian kekuatan tim Merah-Putih.
Di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil memenangi kedua bentrokan. Pertemuan pertama di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, 24 September 2022, berakhir dengan kemenangan dramatis 3-2. Gol cepat Rangelo Janga di menit ke-8 berhasil dibalas tuntas oleh gol penyama kedudukan dari Marc Klok (18′). Keunggulan sempat berbalik melalui Fachruddin Aryanto (22′), meskipun Juninho Bacuna sempat menyamakan skor (25′), namun gol krusial Dimas Drajad di menit ke-56 memastikan kemenangan perdana bagi Skuad Garuda.
Tiga hari berselang, pada 27 September 2022, duel berlanjut di Stadion Pakansari, Cibinong. Timnas Indonesia kembali menundukkan Curacao dengan skor 2-1. Dimas Drajad lagi-lagi membuka keunggulan di menit ke-3, yang sempat disamakan oleh Jeremy Antonisse (47′) sebelum gol telat Dendy Sulistyawan (87′) mengunci kemenangan. Dengan dua kekalahan beruntun ini, The Blue Wave, di bawah pelatih Remko Bicentini saat itu, harus kembali ke Karibia dengan tangan hampa. Ironisnya, kala itu Curacao menempati peringkat ke-84 FIFA, jauh di atas Indonesia yang berada di posisi 155, dengan selisih 71 peringkat.
Namun, waktu tiga tahun telah mengubah segalanya. Nasib kedua tim kini berbalik 180 derajat. Di kubu Curacao, serangkaian perubahan telah terjadi, termasuk dua pergantian kursi kepelatihan. Setelah Remko Bicentini, kendali sempat dipegang caretaker Dean Gorre, hingga akhirnya tongkat estafet kepemimpinan diserahkan kepada pelatih kawakan asal Belanda, Dick Advocaat, sejak Juni 2024.
Di bawah tangan dingin Advocaat, sosok mentor bagi Patrick Kluivert di masa aktifnya, Timnas Curacao mengalami transformasi dan lonjakan performa yang luar biasa. Statistik mencatat kebangkitan mereka: dalam 18 pertandingan kompetitif, The Blue Wave meraih 11 kemenangan, 5 hasil imbang, dan hanya menelan 2 kekalahan. Bahkan di laga uji coba, mereka hanya tumbang sekali (vs Kazakhstan 0-2). Tim yang pernah “babak belur” di Jakarta itu kini melaju tanpa terkalahkan di dua putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONCACAF, menempatkan mereka di ambang sejarah untuk tampil di turnamen sepak bola terakbar sejagat.
Momen penentuan bagi Curacao akan tiba pada Selasa, 18 November 2025 (atau Rabu pukul 08.00 WIB), ketika mereka melakoni laga terakhir Grup B melawan rival langsung, Jamaika. Sebuah hasil imbang di kandang lawan sudah cukup untuk mengukir sejarah, memastikan Curacao bertahan di puncak klasemen dengan 12 poin, unggul dari Jamaika yang mengoleksi 11 poin. Jika skenario terburuk terjadi dan mereka gagal meraih poin, asa Gervane Kastaneer dan kolega belum sepenuhnya padam, karena mereka masih memiliki kesempatan berjuang di babak play-off antarbenua sebagai runner-up grup.
Lantas, bagaimana kabar Timnas Indonesia? Ironisnya, berbanding terbalik dengan kebangkitan Curacao, perjalanan Skuad Garuda justru diwarnai gejolak. Setelah era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia sempat berada di bawah komando legenda Belanda, Patrick Kluivert, sejak Januari 2025, namun kebersamaan itu tak bertahan lama karena sang pelatih dipecat pada Oktober lalu.
Meskipun berhasil memangkas selisih peringkat FIFA dengan Curacao hingga 33 poin, nasib Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia justru kandas di putaran keempat pada Oktober lalu. Jangankan mencapai putaran final atau meraih tiket play-off, Skuad Garuda bahkan harus puas menjadi juru kunci grup. Sebuah ironi yang pahit, di mana publik Tanah Air kini harus bersiap menyaksikan tim yang pernah dikalahkan Egy Maulana Vikri dkk itu berjuang di panggung dunia, sementara Indonesia hanya bisa memantau melalui layar kaca.
Ringkasan
Timnas Curacao, yang pernah dikalahkan Indonesia dalam laga persahabatan, kini berada di ambang lolos ke Piala Dunia 2026. Di bawah pelatih Dick Advocaat, Curacao mengalami peningkatan performa signifikan dan tak terkalahkan dalam dua putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONCACAF.
Nasib kontras dialami Timnas Indonesia yang gagal melaju di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sementara Curacao berpeluang tampil di panggung dunia, Indonesia hanya bisa menjadi penonton, ironis mengingat pernah mengalahkan Curacao sebelumnya.



