Bukayo Saka Mengenang Awal Karier Bersama Arsenal, Sebut Mesut Ozil Sebagai Rekan Setim yang Terbaik

Posted on

mellydia.co.id – Memulai perjalanan kariernya di tim senior Arsenal, Bukayo Saka secara mengejutkan menunjuk Mesut Ozil sebagai rekan setim terbaik yang pernah mendampinginya. Pilihan ini menarik perhatian, mengingat segudang talenta yang pernah bermain bersamanya, dan status Ozil yang cukup kontroversial dalam sejarah klub berjuluk The Gunners itu.

Momen pertama Saka tampil sebagai starter untuk Arsenal terjadi pada Desember 2018, di mana ia berduet dengan Ozil. Saat itu, ia dipercaya mengisi posisi sayap kiri dalam formasi inti The Gunners di laga Liga Eropa melawan Qarabag FK.

Masih berusia 17 tahun, Saka langsung menunjukkan potensinya dengan terpilih sebagai Pemain Terbaik Pertandingan. Gol tunggal yang menjadi penentu kemenangan dalam laga tersebut tak lepas dari assist brilian sang playmaker asal Jerman, Mesut Ozil.

Hampir tujuh tahun berlalu sejak momen debut itu, Saka kini telah menjelma menjadi pilar utama di tim senior Arsenal. Di sisi lain, Ozil telah lama berpisah dari klub London utara tersebut, menyisakan jejak kontroversi yang tak terhapuskan.

Mesut Ozil adalah pemain berkualitas tinggi. Saya sangat senang bisa bermain dengannya di Arsenal, dan juga menikmati saat menontonnya bermain di Real Madrid,” ungkap Saka kepada BBC Radio 5 Live, kala diminta menyebutkan siapa rekan setim terbaiknya. Pernyataan ini menunjukkan betapa besar kesan yang ditinggalkan gelandang serang bertubuh kurus itu pada Saka.

Apes! Jelang Derby Panas Kontra Tottenham Hotspur, Krisis Cedera Arsenal Mewabah!

Mayoritas dari 17 penampilan Ozil bersama Saka tercatat pada paruh pertama musim 2019/2020. Kerjasama mereka terhenti mendadak ketika pandemi COVID-19 melanda, memaksa seluruh kompetisi sepak bola di dunia untuk vakum.

Saat Liga Inggris kembali bergulir dengan “Project Restart” dan pertandingan dimainkan di stadion kosong, secara mengejutkan nama Ozil sudah tidak lagi menghiasi skuad Arsenal di bawah asuhan pelatih Mikel Arteta.

Alasan pasti di balik perubahan drastis dalam status Ozil kala itu memang masih menjadi misteri. Namun, pesepak bola kelahiran Gelsenkirchen ini sebelumnya sempat memicu perdebatan publik dengan beberapa pernyataannya yang bernuansa politis.

Selain itu, sang pemain dengan gaji tertinggi di Stadion Emirates tersebut juga dilaporkan menjadi bagian dari segelintir pemain yang menolak pemotongan gaji saat pandemi memuncak. Meskipun demikian, Mikel Arteta, sang manajer, bersikeras bahwa penolakan tersebut bukanlah pemicu utama di balik kepergian Ozil yang mengejutkan dari London utara.

“Sejujurnya, saya bertanggung jawab penuh. Saya harus menjadi orang yang memaksimalkan potensi para pemain. Itu tanggung jawab saya. Ini tidak ada hubungannya dengan perilaku apa pun atau, seperti pemotongan gaji,” tegas Arteta, menjelaskan keputusannya untuk mencoret Ozil dari skuad untuk musim 2020/2021.

Krisis Arsenal Semakin Memburuk! Dua Bek Kunci The Gunners Cedera di Jeda Internasional

Sang playmaker, yang kini berusia 37 tahun, tampaknya tidak menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Ia kerap mengkritik berbagai kebijakan klub dari luar lapangan, sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Fenerbahce dengan status bebas transfer pada Januari 2021.

Ironisnya, beberapa rekan setim Saka di Arsenal saat ini mungkin memiliki pandangan berbeda tentang playmaker terbaik. Sebagai contoh, Martin Odegaard, meskipun bermain 3.000 menit lebih sedikit, telah berhasil mencetak lebih banyak gol di Liga Inggris dibandingkan total gol yang pernah dibukukan oleh Ozil sepanjang kariernya di Arsenal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *