Musim 2025 yang penuh tantangan bagi pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, berakhir dengan dramatis di MotoGP Valencia. Insiden yang memaksanya berhenti lebih awal menandai penutup paling pahit dari tahun terburuk dalam kariernya di kelas utama bersama tim pabrikan Ducati.
Memulai balapan terakhir tahun ini di Valencia pada Minggu (16/11/2025) dari posisi ke-16 di grid, Bagnaia menghadapi rintangan besar. Namun, segalanya berubah menjadi bencana sejak awal. Pada putaran pertama balapan utama, saat Pecco mencoba merebut posisi, ia terjebak dalam kerumunan dan ditabrak dari belakang oleh Johann Zarco.
Akibat insiden tersebut, pembalap Prancis itu kemudian diganjar penalti Long Lap. Namun, konsekuensi yang lebih berat harus ditanggung oleh Bagnaia. Kontak tersebut membuat juara dunia tiga kali itu terperosok ke gravel, di mana ia terjatuh dan terpaksa mengakhiri balapannya. Ia kembali ke pit dengan perasaan sedih, sebuah skenario yang terlalu sering terjadi di musim 2025 yang penuh gejolak ini, di mana ia akhirnya finis kelima di klasemen akhir, di belakang Pedro Acosta (Red Bull KTM).
“Insiden balapan. Pada lap pertama, Anda mencoba menyalip, mendapatkan posisi terbaik, dan itu adalah sesuatu yang bisa terjadi,” kata Bagnaia dalam wawancara dengan DAZN, seperti dilansir dari MotorSport Espana. Namun, nada pesimisme tak dapat disembunyikan Bagnaia mengenai kenyataan bahwa insiden tersebut melanjutkan tren buruk yang mendominasi musimnya.
“Apa yang terjadi hari ini sangat konsisten dengan apa yang telah terjadi sepanjang sisa musim ini,” lanjut Bagnaia. “Saya sudah menjelaskan semuanya dengan baik, dan semuanya berakhir seperti awalnya. Semuanya sulit, saya tidak pernah merasa nyaman dengan motor ini, dan semuanya berakhir seperti ini.” Ia menambahkan, “Bagaimanapun, ini salah satu musim tersulit, dan mungkin terburuk yang pernah saya alami – terutama di paruh akhir. Jadi, tidak banyak lagi yang bisa dikatakan tentang ini. Saya rasa saya sudah cukup bicara selama musim ini, dan sekarang saya hanya menantikan untuk mengendarai motor saat uji coba, berharap kami akan menemukan solusinya.”
Murid Valentino Rossi itu meyakini bahwa ia telah menjelaskan kesulitannya dengan sangat detail. Saat ditanya apakah ia merasa Ducati memahaminya, Bagnaia menunjuk pada tes MotoGP Valencia 2025 yang akan berlangsung pada hari Selasa di Sirkuit Ricardo Tormo sebagai momen penentu. “Entahlah, kita lihat saja nanti hari Selasa. Saya harap semuanya berjalan lancar hari Selasa, dan kami bisa berlibur dengan pemahaman yang jelas,” ujarnya penuh harap. “Maksudnya semoga semuanya berjalan sesuai keinginan saya.” Mengenai potensi perubahan pada motornya, Bagnaia hanya berkata, “Entahlah. Kami harus bekerja keras dan melihat apakah ada perbaikan.”
Meski menutup musim 2025 dengan hasil yang mengecewakan, Bagnaia tetap menunjukkan semangat pantang menyerah. “Saya tidak pernah menyerah, tidak pernah,” tegasnya. “Saya pikir musim 2020 berakhir dengan bencana, terutama karena insiden kaki. Pada paruh akhir musim, saya benar-benar hancur akibat kecelakaan di Brno dan operasi.” Sebuah refleksi yang menunjukkan ketahanan mentalnya menghadapi masa-masa sulit.
MotoGP Valencia 2025 – Selamatkan Wajah Ducati, Taktik Pintar Diggia Bayar Kepercayaan di Tim Rossi
MotoGP Valencia 2025 – Cedera Murid Tertua Valentino Rossi Terungkap Setelah Kecelakaan Aneh di Garis Start



