Mental Juara! Marquez Desak Bagnaia Bangkit Usai Terpuruk

Posted on

Francesco Bagnaia, pembalap andalan Ducati Lenovo, kembali harus merasakan kepedihan setelah gagal finis di posisi 12 besar pada sprint race MotoGP Valencia 2025. Hasil ini menandai babak baru dalam rentetan kesulitan yang dialami Bagnaia bersama Desmosedici GP25-nya, bahkan hingga seri pamungkas di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.

Pada sprint race hari Sabtu, 15 November 2025, Bagnaia hanya mampu menempati posisi ke-13, bahkan sempat terlempar ke luar 15 besar. Kecepatan Nuvola Rossa, julukan motornya, seolah menghilang, dan kemampuan manuvernya pun nihil. Seluruh aspek performanya digambarkan dengan ‘rapor merah’ yang mencemaskan. Kemerosotan hasil yang berkelanjutan tanpa tanda-tanda kebangkitan membuat prospek murid Valentino Rossi ini semakin redup, menjauhkan juara dunia tiga kali itu dari ambisinya untuk finis di peringkat tiga klasemen akhir.

Klasemen MotoGP 2025 – Francesco Bagnaia Tak Terselamatkan Jadi Aib Ducati usai Ditendang Titisan Marc Marquez

Kontras dengan penderitaan Bagnaia, Fabio Di Giannantonio dari Pertamina Enduro VR46 justru berhasil meraih podium dengan menunggangi Ducati Desmosedici GP25 yang sama. Diggia, sapaan akrabnya, sukses menunjukkan penampilan memukau dan mampu menjaga martabat motor terbaru Ducati, seolah menampar keras hasil minor rekan sesama pabrikan.

Melihat fenomena keterpurukan Bagnaia yang tak kunjung reda, nasihat dari Marc Marquez mungkin patut didengarkan. Marquez sendiri hadir di sprint race MotoGP Valencia 2025, menyaksikan langsung jalannya balapan dari sisi lintasan. Beberapa jam sebelum sprint dimulai, Marquez sempat memberikan isyarat tentang pentingnya kekuatan mental dalam kondisi teknis motor yang serba salah. Ia menekankan bahwa jika aspek teknis tidak bisa diandalkan, minimal kekuatan mental harus tetap ada untuk bertahan.

“Yang lain menunjukkan peningkatan. Kita sudah melihat Bezzecchi yang hebat, kita sudah melihat Pedro Acosta yang hebat, tapi Alex masih di sana, jadi dia mengendarai Ducati,” ujar Marc Marquez, seperti dikutip Bolasport dari Motosan.es. “Saya mengatakan ini bukan karena dia adik saya, tapi karena dia mengendarai Ducati, dia memenangkan Sprint di Portimao, dan dia juga balapan yang hebat di Malaysia.” Marquez juga menyoroti sesi FP2 di mana Bagnaia sempat berada di depan: “Pecco finis pertama di sini pagi ini, motornya bekerja dengan baik, dan kalaupun tidak, setidaknya mentalnya, seharusnya ada yang bekerja.”

Mengenai kesulitan spesifik yang dialami Bagnaia dengan Ducati GP25, Marquez enggan berkomentar lebih jauh. Ia menegaskan kembali bahwa semua itu adalah tanggung jawab tim di garasi sebelah, meskipun mereka adalah rekan satu tim. “Saya selalu sangat menghormati para pembalap dan tim teknis, dan saya tidak ikut campur,” kata Marquez. Ia menambahkan, “Memang benar ia lebih kesulitan dari biasanya dalam beberapa balapan terakhir, tetapi ia menunjukkan sedikit kecepatan. Ini memberi harapan, terutama bagi timnya, Ducati, dan kami membutuhkannya karena pada hari Selasa kami akan menghadapi tes yang sangat penting, di mana ia dan Alex akan bertanggung jawab untuk memandu pengembangan tim untuk tahun 2026.”

Hasil Sprint Race MotoGP Valencia 2025 – Alex Marquez Start Gila, Bagnaia Finis di Luar 12 Besar saat Ditonton Marc Marquez

Finis di luar 12 besar bagi Francesco Bagnaia di sprint race MotoGP Valencia 2025, di bawah pengawasan ketat Marc Marquez, sekali lagi menegaskan tantangan besar yang dihadapinya. Performa yang menurun ini bukan hanya menjadi sorotan tajam bagi Bagnaia pribadi, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar mengenai strategi dan pengembangan Ducati ke depan, terutama menjelang tes penting yang akan membentuk masa depan tim di tahun 2026.

Ringkasan

Francesco Bagnaia mengalami kesulitan di sprint race MotoGP Valencia 2025, gagal finis di posisi 12 besar dan memperpanjang rentetan hasil buruknya. Sementara pembalap lain dengan motor yang sama mampu tampil kompetitif, performa Bagnaia justru menurun drastis, memicu kekhawatiran tentang prospeknya di klasemen akhir.

Marc Marquez, yang menyaksikan langsung balapan, menekankan pentingnya kekuatan mental di tengah masalah teknis yang dihadapi Bagnaia. Ia menyoroti pentingnya pengembangan motor untuk tahun 2026, di mana Bagnaia dan Alex Marquez akan memegang peran kunci dalam tes mendatang untuk memandu arah pengembangan tim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *