Lari dengan Penyakit Dalam: Aman atau Tidak? Ini Kata Dokter!

Posted on

mellydia.co.id – Lari, sebuah aktivitas fisik yang sering dianggap sebagai olahraga paling mudah dijangkau, memang tidak memerlukan peralatan khusus dan bisa dilakukan oleh siapa pun. Namun, muncul pertanyaan penting bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penderita penyakit dalam. Apakah olahraga lari aman dan dianjurkan bagi individu dengan diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung?

Untuk menjawab keraguan ini, mellydia.co.id pernah berkesempatan menanyakan langsung kepada dr. Mustopa, Sp.PD, AIFO-K, FINASIM. Beliau adalah seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berpraktik di RS Nirmala Suri Sukoharjo, memberikan pandangannya yang mendalam mengenai manfaat lari bagi pasien dengan kondisi kesehatan tersebut.

Jawaban dokter

Dalam kutipan langsung, dr. Mustopa menjelaskan, “Dari segi manfaat untuk penyakit dalam, lari memang memiliki dampak yang sangat besar, tentu saja bila diterapkan pada usia dan individu yang tepat. Penting sekali untuk mengetahui riwayat kesehatan diri, apakah ada penyakit penyerta sebelum memulai aktivitas lari.”

Khususnya bagi pasien diabetes tipe 2, dr. Mustopa menegaskan bahwa lari sangat bermanfaat. “Lari dapat secara signifikan meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh kita. Pada pasien diabetes, sensitivitas insulin cenderung menurun, memicu resistensi insulin. Dengan lari, tubuh kita dibantu untuk mengoptimalkan kembali fungsi insulin dalam menangkap asupan makanan, sehingga kadar gula darah dapat lebih terkontrol dengan baik. Ini adalah keuntungan besar bagi penderita diabetes.”

Sementara itu, bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, aktivitas aerobik seperti lari terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah. “Lari mampu menurunkan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, membuat pembuluh darah lebih stabil dan tekanan darah pun ikut menurun,” jelas dr. Mustopa.

Untuk individu dengan penyakit jantung koroner, dr. Mustopa juga memberikan lampu hijau, namun dengan catatan penting: “Boleh lari, asalkan disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi tubuh. Fungsi utama lari di sini adalah meningkatkan fungsi jantung dan memperbaiki profil lipid atau kolesterol. Dengan demikian, risiko aterosklerosis, yakni kerusakan atau penyumbatan pembuluh darah, dapat diminimalisir.”

Secara keseluruhan, dr. Mustopa menyimpulkan bahwa lari sangat bermanfaat dalam menangani ketiga penyakit dalam yang sering disebut “silent killer”: diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. “Banyak kasus kematian mendadak atau komplikasi serius yang berasal dari penyakit-penyakit ini. Oleh karena itu, lari dapat menjadi salah satu upaya pencegahan yang efektif,” tambahnya.

Profil dr. Mustopa

Dr. Mustopa, lahir di Surakarta pada 7 Januari 1988, merupakan seorang dokter spesialis penyakit dalam yang memiliki rekam jejak pendidikan dan profesional yang impresif. Saat ini, beliau aktif berpraktik di dua rumah sakit terkemuka: RS Nirmala Suri Sukoharjo dan RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Perjalanan pendidikannya dimulai dari SD 2 Al-Islam Jamsaren Surakarta, SMP Negeri 4 Surakarta, hingga SMA Negeri 1 Surakarta. Gelar S1 Kedokteran dan S2 Spesialis Penyakit Dalam sama-sama beliau raih dari Fakultas Kedokteran UNS.

Sebagai bentuk kontribusinya dalam dunia medis, dr. Mustopa telah menerbitkan dua karya ilmiah penting yang diakui publikasi ilmiah. Karya-karya tersebut meliputi “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dibanding Metilprednisolon Terhadap Kadar Antibodi Dsdna Mencit Model Nefritis Lupus dengan Induksi Pristan” dan “Efek Antifungi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) terhadap Pertumbuhan Trichophyton Mentagrophytes secara In Vitro.” Dedikasi beliau dalam penelitian menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan ilmu kedokteran.

Ingin mengetahui lebih lanjut tips aman lari dan penjelasan lengkap dari dr. Mustopa? Simak tayangan Healthy Talk “Jangan Cuma Flexing Strava! Kenali Tips Aman Lari” untuk panduan kesehatan yang lebih komprehensif.

(TribunHealth.com)

Ringkasan

Menurut dr. Mustopa, Sp.PD, AIFO-K, FINASIM, lari memiliki manfaat besar bagi penderita penyakit dalam seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung koroner, asalkan disesuaikan dengan kondisi individu. Lari dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes, menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, dan meningkatkan fungsi jantung serta memperbaiki profil lipid pada penderita penyakit jantung koroner.

Dokter Mustopa menekankan pentingnya mengetahui riwayat kesehatan diri sebelum memulai aktivitas lari. Secara keseluruhan, lari dapat menjadi upaya pencegahan yang efektif terhadap komplikasi serius yang berasal dari penyakit-penyakit tersebut. Beliau juga memberikan tips aman lari yang lebih lengkap yang bisa disimak pada tayangan Healthy Talk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *