Beri Apresiasi untuk Bos JDT, Mantan Wakil Presiden FAM: Beliau Merasa Malaysia Dizalimi

Posted on

Mellydia.co.id – Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini harus menghadapi kenyataan pahit setelah Komite Banding FIFA secara resmi menolak permohonan banding yang mereka ajukan.

Keputusan final ini mengukuhkan status FAM yang tetap dinyatakan bersalah dalam kasus pemalsuan dokumen terkait tujuh pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Malaysia.

Dengan penolakan banding ini, FAM beserta ketujuh pemain naturalisasi yang terlibat secara langsung diwajibkan untuk membayar denda atas pelanggaran serius tersebut.

Tidak hanya itu, sebagai konsekuensi tambahan, ketujuh pemain tersebut juga dijatuhi hukuman berupa larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan penuh, sebuah sanksi yang cukup berat.

Pilih Tutup Mata soal Sanksi FIFA, Kapten Malaysia Fokus ke Misi Susul Timnas Indonesia

Setelah keputusan banding, FIFA telah memberikan waktu 10 hari kepada FAM untuk mengajukan permintaan keputusan tertulis mengenai penolakan banding mereka. Namun, hingga saat ini, publik dan pihak terkait masih menanti konfirmasi apakah FAM telah menindaklanjuti permohonan krusial tersebut.

Padahal, keputusan tertulis ini memegang peran vital sebagai landasan resmi jika FAM berencana membawa kasus ini ke jenjang lebih tinggi, yakni Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Keadaan ini memunculkan pertanyaan besar: apakah FAM sudah mulai menyerah dalam upaya keras membela status para pemain naturalisasinya?

Di balik pertimbangan tersebut, ada aspek finansial yang tidak bisa diabaikan. FAM diperkirakan akan menghadapi biaya yang tidak sedikit jika mereka memutuskan untuk melanjutkan perjuangan hukum ke CAS. Menurut laporan dari Arena Metro, FAM setidaknya harus menyiapkan dana sebesar RM1 juta untuk biaya banding di CAS.

Menariknya, di tengah polemik ini, pemilik klub Johor Darul Ta’zim, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, telah menyatakan kesiapannya untuk menanggung seluruh biaya banding FAM. Langkah ini diumumkan sebagai bentuk dukungan kuat dalam mencari keadilan bagi para pemain yang kini diskors oleh FIFA.

“Saya yang tanggung semuanya, bukan uang rakyat,” tegas Tunku Ismail saat dimintai keterangan mengenai pendanaan banding CAS ini, menegaskan komitmen pribadinya.

Lebih lanjut, Tunku Ismail juga menunjukkan sikap tak gentar terhadap kemungkinan adanya tindakan balasan dari FIFA menyusul kritik yang baru-baru ini ia lontarkan. “Tidak khawatir dengan tindakan FIFA. Silakan saja,” ucapnya dengan nada menantang.

Malaysia Nggak Malu Pasang Target ke Piala Dunia Meski Terjerat Skandal Naturalisasi

Niat tulus Tunku Ismail untuk membantu FAM ini pun mendapat sambutan positif dan apresiasi dari Mohd Firdaus Mohamed, mantan Wakil Presiden FAM. Menurut Firdaus, Tunku Ismail telah mengambil pendekatan yang sangat bijaksana dalam memperjuangkan martabat FAM, bahkan di tengah gelombang kecaman dari berbagai pihak.

Firdaus berpandangan bahwa Tunku Ismail mungkin merasa telah terjadi suatu bentuk ketidakadilan dan memiliki tekad kuat untuk melawannya. Ia juga menekankan bahwa alih-alih mencemooh, publik seharusnya menyampaikan terima kasih kepada Tunku Ismail atas keberanian luar biasanya dalam situasi yang penuh tekanan ini.

“Upaya yang baik, mungkin baginda melihat ini sebagai martabat negara. Maka baginda mengambil pendekatan yang bijaksana untuk memperjuangkan martabat itu ketika dunia mencemoohnya,” kata Firdaus, menyoroti visi Tunku Ismail.

Ia melanjutkan, “Baginda merasa telah terjadi ketidakadilan dan akan berusaha, tetapi tidak semua orang berani maju dan menanggung akibatnya karena dipahami bahwa akibatnya sangat besar. Jadi, kami perlu mengucapkan terima kasih,” tegas Firdaus, seperti yang dikutip oleh SuperBall.id dari Stadiumastro.com.

Terakhir, Firdaus mengutarakan keyakinannya bahwa semua pihak perlu memberikan kepercayaan penuh kepada FAM, meyakini bahwa asosiasi tersebut tentu telah memiliki strategi dan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi situasi pelik ini.

“Kita perlu percaya pada anggota FAM yang cerdas, mungkin mereka tahu apa yang ingin mereka lakukan,” pungkasnya, menutup pernyataannya dengan nada optimis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *