
Pedro Acosta, bintang muda dari Red Bull KTM, kini tampil sebagai ancaman serius bagi posisi Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di papan klasemen. Dengan selisih hanya 3 angka saja jelang balapan krusial MotoGP Valencia 2025, persaingan untuk mengakhiri musim di posisi tiga besar semakin memanas.
Performa gemilang Acosta di MotoGP Portugal, di mana ia berhasil meraih podium baik dalam sprint race maupun balapan utama, menjadi kunci dalam memangkas jarak poin. Momentum ini semakin diperkuat oleh insiden kecelakaan yang dialami Francesco Bagnaia, memberikan jalan lapang bagi Acosta untuk menembus tiga besar klasemen sementara.
Menganalisis dinamika kejuaraan dunia, pengamat MotoGP terkemuka, Oscar Haro, turut angkat bicara. Dalam program YouTube Nico Abad, Haro menyoroti beberapa poin penting: musim luar biasa yang dijalani Marc Marquez, performa inkonsisten dari Francesco Bagnaia, serta masa depan cerah yang terbentang di hadapan Pedro Acosta.
Pembahasan diawali dengan rekap GP Portimao yang baru saja usai, sebuah balapan yang menyajikan dua pemenang berbeda: Alex Marquez pada hari Sabtu dan Marco Bezzecchi pada hari Minggu. “Balapan yang hebat pada hari Sabtu,” ujar Haro, yang dilansir dari MotoSan. “Pada akhirnya, sejak Marc pergi, ada sekitar enam pembalap muda yang benar-benar tampil gemilang.” Ia melanjutkan, “Alex menjalani balapan yang hebat pada hari Sabtu dengan ban yang berbeda, tetapi Bezzecchi melakukannya dengan sangat baik. Saya pikir balapannya akan seperti hari Sabtu, tetapi ternyata berbeda.”
“Ini menunjukkan tidak ada pemimpin yang jelas. Saya rasa Marc Márquez sedang menggosok-gosokkan tangannya di rumah,” ucap Haro, menyiratkan bahwa absennya Marc Marquez telah membuka pintu bagi lebih banyak pemenang berbeda dalam kejuaraan dunia. Haro bahkan berani memprediksi satu-satunya pembalap yang mungkin mampu menjadi penantang serius bagi Marc di masa depan. “Anda tahu mereka adalah pembalap yang belum bisa Anda andalkan untuk kejuaraan. Satu-satunya yang menurut saya mengkhawatirkan Marc Marquez,” kata Haro. “Tetapi satu-satunya yang mengkhawatirkannya dan mengendarai Honda seperti Marc adalah Pedro Acosta. Marc harus takut pada Aprilia sebagai pabrikan, dan Acosta sebagai pembalap.”
MotoGP Valencia 2025 – Baru Akan Comeback, Hukuman Sudah Menanti Jorge Martin
Meskipun demikian, Haro juga sempat menyinggung potensi Marc Marquez, menyatakan bahwa sang pebalap legendaris itu sejatinya mampu mengunci gelar juara dunia jauh sebelum balapan terakhir, sebuah cerminan dominasinya. Namun, beralih pada Francesco Bagnaia, Haro mengakui bahwa pebalap Ducati tersebut telah meraih kemenangan sebanyak mungkin tahun ini, namun ia menegaskan bahwa musim depan akan menuntut pendekatan yang berbeda, mengharuskan Bagnaia mengambil lebih banyak risiko.
Sejauh musim ini, Pedro Acosta terus menunjukkan peningkatan performa yang signifikan bersama motor KTM-nya. Ia secara bertahap menjelma menjadi pembalap yang lebih konsisten dan dapat diandalkan, sebuah evolusi yang terlihat jelas di lintasan. Acosta telah sukses mengantongi lima podium impresif sepanjang musim ini, dengan gelaran GP Valencia 2025 yang masih menanti di hadapan.
Antusiasme Acosta menyambut balapan terakhir musim ini sangat tinggi. “Saya sangat menantikan untuk memulai GP Valencia, yang kami lewatkan tahun lalu,” kata Acosta. “Selalu menyenangkan datang ke Valencia; ini Grand Prix kandang saya karena sirkuitnya paling dekat dengan Murcia, dan para penggemar di sana sama bersemangatnya dengan motor seperti di Jerez.” Ia menambahkan, “Akan sangat menyenangkan untuk mencoba dan menampilkan pertunjukan yang bagus setelah semua yang terjadi tahun lalu.” Dukungan tak hanya datang dari para penggemar di tribun, tetapi juga dari paddock dan ruang pers yang sama-sama merindukan kemenangan MotoGP pertama Acosta.
“KTM tampil sangat baik tahun lalu mereka datang ke Valencia (2023), Pol Espargaró meraih podium, jadi kami akan tetap berharap,” tutur Acosta penuh harap. “Tapi pertama-tama kami harus turun ke trek Jumat ini dan melihat bagaimana semuanya berjalan; motor kami bisa mengejutkan Anda kapan saja. Baik atau buruk.” Selepas balapan hari Minggu di Portugal, Pol Espargaró bahkan menyuarakan keyakinannya bahwa Acosta akan memenangkan balapan di Valencia, mengingat gaya balapnya yang sangat cocok dengan karakter Sirkuit Ricardo Tormo serta performa motornya. “Saya harap apa yang dikatakan Pol benar. Saya tidak berbicara dengannya setelah balapan di Portimao. Kami sedang bekerja dan melakukan hal yang benar. Saya tidak membuat kesalahan,” ucap Acosta. “Terkadang saya mungkin sedikit terpeleset dan jatuh seperti di Malaysia, tetapi selebihnya, kami tidak bisa disalahkan atas apa pun,” tegasnya.
Di sisi lain, Francesco Bagnaia telah melewati salah satu tahun paling menantang sepanjang karier olahraganya. Pebalap Italia itu kerap kesulitan menunjukkan konsistensi, dan setiap kali ia tampak bangkit, harapan itu seringkali hanya bertahan sesaat. “Tidak akan ada yang bertanya kepada Pecco. Ketika ia terjatuh, ia sendirian, saya berjalan sendirian di paddock. Pada saat-saat seperti itu, Anda harus bersama para pembalap, bukan sendirian,” ucap Haro, mengkritik kurangnya dukungan dari Ducati dan tim teknis Bagnaia di momen-momen sulit.
MotoGP Valencia 2025 – Misi Comeback Jorge Martin: Tak Masuk Akal kalau Pikirkan Hasil



