
Persija Jakarta telah mengambil keputusan strategis untuk tidak menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) di Sunter, Jakarta Utara, sebagai markas mereka saat menjamu Persik Kediri pada pekan ke-13 Super League 2025/2026, yang dijadwalkan pada Kamis, 20 November 2025. Alih-alih berlaga di Ibu Kota, tim berjuluk Macan Kemayoran ini kembali memantapkan pilihan pada Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah, untuk menggelar pertandingan kandang penting tersebut.
Keputusan ini menandai kali kedua secara beruntun Persija menjadikan Stadion Manahan sebagai kandang sementara. Sebelumnya, skuad asuhan Mauricio Souza ini juga sukses meraih kemenangan 3-1 atas PSBS Biak di tempat yang sama pada pekan ke-11 Super League 2025/2026, Jumat, 31 Oktober 2025. Situasi ini memang bukan pilihan utama, melainkan sebuah keharusan yang muncul dari kondisi lapangan.
Alasan utama di balik perpindahan lokasi adalah kondisi rumput JIS yang masih dalam tahap perawatan intensif. Stadion megah tersebut baru saja digunakan untuk konser band Korea Selatan, NCT, pada akhir September 2025. Peristiwa ini berdampak signifikan pada kualitas rumput lapangan, membuatnya belum siap sepenuhnya untuk pertandingan sepak bola profesional.
Kondisi rumput stadion yang belum pulih memaksa Rizky Ridho dkk harus kembali menjadi tim musafir, jauh dari pendukung setianya di Jakarta. Laga kontra Persik Kediri ini akan menjadi pertandingan ketujuh berturut-turut bagi Persija yang harus dimainkan di luar Jakarta, sebuah tantangan besar bagi mental dan logistik tim dalam mengarungi kompetisi.
Situasi ini diperparah dengan tidak tersedianya opsi lain di Ibu Kota. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta Pusat, juga sedang dalam tahap perawatan rumput pasca-konser BlackPink yang digelar awal November 2025. Dengan demikian, dua stadion utama di Jakarta tidak dapat digunakan secara bersamaan, mempersempit pilihan Persija.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, mengungkapkan pemahamannya terhadap situasi yang ada, meski ia dan anggotanya sangat merindukan Persija bermain kembali di Jakarta. “Maunya juga hari ini konser musik, lalu besoknya sudah dipakai buat bermain sepak bola tanpa merusak rumput,” ujar Diky, yang pernyataannya dilansir BolaSport.com dari media sosialnya. “Kenyataannya ternyata tidak semudah berwacana.”
Diky mencoba mengerti dan paham akan kondisi yang tengah terjadi di JIS. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas lapangan demi performa maksimal tim dan keamanan pemain. Ia tidak ingin jika dipaksakan bermain di dua venue tersebut, justru akan mempermalukan Persija atau menyebabkan cedera pada pemain. “Makanya daripada dipaksakan bermain tapi malah tidak maksimal dan merusak rumput lagi, pemain bisa cedera, bola mantul, lapangan mengangkat viral di sosial media, bikin malu.”
Oleh karena itu, Diky melanjutkan, “Jadi lebih baik ditunggu sampai benar-benar rapi dahulu untuk bisa dipakai berkali-kali.” Koordinasi dengan tim pelatih Persija pun menghasilkan keputusan bulat untuk berkandang sementara di Stadion Manahan, sebuah langkah pragmatis demi menjaga kualitas permainan dan reputasi klub.
Harapan tak hanya berhenti di situ. Diky Soemarno juga berpesan agar ke depannya JIS dapat diutamakan sepenuhnya untuk sepak bola, sesuai perjanjian yang telah dibuat. Perlu diketahui, penggunaan JIS untuk konser NCT memang sudah disepakati sebelum adanya perjanjian dengan Persija. Namun, kini, fokus utama harus dialihkan pada kebutuhan klub sebagai pengguna prioritas.
Visi jangka panjang The Jakmania adalah Persija memiliki stadion sendiri yang independen dari pihak lain. “Yang penting setelah ini jangan sampai ada penggunaan lain di JIS sesuai perjanjian antara JakPro sama Persija.” imbuh Diky. “Makanya paling benar emang punya stadion sendiri. Jadi weekday bermain di stadion kecil dan weekend bermain di stadion besar. Aminin aja dulu,” tutup Diky, menyuarakan impian banyak suporter akan masa depan Macan Kemayoran.
Jay Idzes Dapat Kabar Baik Jelang Lawan Tim Mantan Juara Piala Dunia
Lionel Messi Bicara Jujur soal Penderitaan Main di PSG
Padel Automotive Competition 2025, Kompetisi Komunitas Pertama dan Terbesar di Bandung



