Pembalap MotoGP kenamaan, Marc Marquez, yang tengah menjalani masa pemulihan intensif, dilaporkan tidak akan dapat tampil secara optimal dalam balapan MotoGP hingga akhir 2025. Meski masih dalam proses penyembuhan, Marquez menyempatkan diri hadir dalam program ‘El Larguero’ Selasa lalu, di mana ia dengan bangga memamerkan replika trofi MotoGP miliknya, sekaligus menjelaskan bahwa trofi resmi dari Dorna belum ia terima.
Hal yang paling mengejutkan publik dan awak media dalam berbagai pertemuannya adalah penampakan lengannya yang tidak lagi terbalut gips. Marquez menjelaskan proses di balik keputusannya untuk melepas penyangga lengan tersebut. “Saya baru kemarin liburan di Madrid, tetapi saya meminta dokter untuk membantu karena kami menduga sling bisa dilepas. Namun, hasil CT scan harus menunjukkan hasil yang baik,” ungkap Marquez, seperti dilansir dari GPOne. “Mereka melakukan CT scan, dan semuanya baik-baik saja. Rasanya kurang tepat jika saya harus tampil hari ini tanpa sling lalu memakainya lagi.” Ia menambahkan bahwa untuk aktivitas olahraga berat, dirinya masih menggunakan imobilisasi yang lebih ringan, dan secara teori, rontgen lanjutan dijadwalkan dalam dua minggu untuk memantau progres pemulihan.
Pembalap berusia 32 tahun itu juga berbagi cerita mengenai sekrup yang bengkok di lengannya. “Mereka melihat saya memiliki dua sekrup yang bukan berasal dari humerus itu sendiri, melainkan dari operasi sebelumnya yang saya jalani pada humerus saya karena ketidakstabilan bahu,” terang Marquez. Ia melanjutkan, “Pada fraktur humerus akibat kecelakaan di Jerez tahun 2020, tulangnya patah, dan salah satu dari dua sekrup ini bengkok.” Meski demikian, Marc Marquez menegaskan bahwa ia telah balapan dalam kondisi tersebut. “Tidak peduli apa yang ada di dalam, dokter dan saya tahu, dan tugas saya adalah beradaptasi. Bekerja lebih keras dari sebelumnya agar orang-orang membicarakan hasil saya, bukan lengan saya.”
Mengenai partisipasinya di balapan terakhir musim ini di Valencia, Marc Marquez memilih untuk sangat berhati-hati. “Mentalitas awalnya adalah setidaknya balapan di Valencia untuk mengucapkan selamat tinggal. Namun, saya menyadari risiko yang ada dalam balapan di sana dan apa yang akan saya dapatkan pada 2026 tidak ada apa-apanya,” tuturnya. Ia percaya bahwa “hanya sedikit keuntungan” yang bisa didapat, dan “hanya karena keinginan balapan di Valencia, itu bisa sangat merugikan.” Tujuan selanjutnya bagi Marc Marquez adalah kembali untuk tes di Sepang, meskipun ia menyadari kondisinya belum akan 100 persen pulih.
Marquez merasakan sedikit hiburan dengan fakta bahwa cedera ini terjadi setelah ia berhasil memenangkan Kejuaraan Dunia. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa jika situasinya berbeda dan saudaranya, Alex Marquez, yang berhasil meraih gelar juara, ia tidak akan merasa terlalu kecewa. Dalam kesempatan tersebut, Marc Marquez juga menyebut adiknya, Alex, sebagai rival utamanya di musim depan, namun menariknya, ia tidak memasukkan nama rekan setimnya, Francesco Bagnaia, dalam daftar pesaing.
Marc Marquez Percaya Peran Alex Marquez dan Bagnaia untuk Pengembangan Motor 2026
“Tahun depan, jika tidak ada yang berubah, Alex adalah rival utama saya, atau salah satu rival utama saya. Karena ia akan memiliki Ducati 2026, dan jika ia menang, bagus,” aku Marquez. “Tentu saja, saya akan membalap untuk pabrikan Ducati dan ia akan membalap untuk Gresini, tetapi kami akan bekerja sama seperti yang telah kami lakukan setiap tahun karena itulah cara kami meningkatkan diri dan mempersiapkan diri,” imbuhnya.
Selain itu, Marc Marquez juga menyinggung rivalitas legendarisnya dengan Valentino Rossi. “Ada saatnya seseorang melihat meja ini hitam dan yang lain putih. Saya melihatnya putih, dan Rossi mungkin melihatnya berbeda. Maksud saya, ada saatnya Anda tidak perlu terus-menerus berfokus padanya,” ujar Marc Marquez. Mengenai apakah pembalap Italia itu khawatir Marc Marquez akan memenangkan sepuluh kejuaraan dunia, pembalap Spanyol itu dengan tegas menyatakan, “Saya rasa tidak, dan saya tidak tertarik dengan apa yang dia pikirkan. Sejujurnya, saya tertarik pada orang-orang yang dapat berkontribusi pada perkembangan saya, orang-orang yang dapat membantu saya berkembang.”
Marc Marquez mengakui bahwa “akan selalu ada opini, rasa ingin tahu yang berlebihan, yang merupakan bagian dari pertunjukan dan menjual.” Ia menyimpulkan, “Setiap orang melakukan hal mereka sendiri, dan tentu saja dia tidak membutuhkan saya dan saya tidak membutuhkannya, tetapi pada akhirnya, dunia balap motor membutuhkan kami berdua, dan di situlah kami bersatu.” Marquez menutup dengan berbicara tentang pentingnya gelar ini setelah empat tahun yang penuh mimpi buruk. “Ini yang tersulit. Cedera lainnya datang dengan mudah, satu demi satu. Dan sekarang, dengan semua yang terjadi, saya telah menemukan kedamaian dengan diri saya sendiri.”
Ia juga merefleksikan cedera serius yang dialaminya. “Cedera itu lebih serius, atau lebih tepatnya, berlangsung selama empat tahun, karena keputusan saya sendiri.” Marquez menjelaskan, “Ya, saya disarankan untuk melakukannya, tetapi keputusan akhir tetap ada di tangan pembalap. Saya yang memutuskan, dan saya tidak ingin karier saya diwarnai olehnya. Menjadi kenangan berarti Anda pernah mengalaminya, tetapi Anda berhasil mengatasinya dan kembali untuk menang.”
Firasat Bos Aprilia Makin Benar, RS-GP Menjelma Jadi Motor Menakutkan untuk Ducati
Ketenangan dan intuisi akan sangat dibutuhkan Marc Marquez untuk menghadapi tahun 2027. “Saat ini saya belum bisa mengambil keputusan: Saya cedera dan lebih suka menunggu. Namun, pasar akan segera berubah dan pada tahun 2027 peraturan akan berubah, jadi Anda harus berpikir keras,” ucapnya. “Tidak ada yang bisa menjamin motor mana yang akan terbaik. Ini adalah tantangan, risiko, tetapi juga peluang. Kami akan mengevaluasi semuanya dengan tenang dan memilih proyek yang tepat untuk saya.”



