
Moh Zaki Ubaidillah, yang lebih dikenal dengan panggilan Ubed, harus menelan pil pahit setelah gagal membalaskan dendamnya kepada wakil Thailand, Panitchaphon Teeraratsakul, dalam pertarungan sengit di babak 32 besar Kumamoto Masters 2025. Hasil ini sekaligus mengakhiri perjalanan sang pebulutangkis muda Indonesia di turnamen BWF Super 500 ini.
Petualangan Ubed di Kumamoto Masters 2025 memang sempat menunjukkan tanda-tanda positif. Pada hari sebelumnya, ia berhasil menyingkirkan wakil tuan rumah, Koo Takahashi, di babak kualifikasi, membuka asa untuk melangkah lebih jauh. Kemenangan tersebut membuktikan semangat juang Ubed yang tak kenal menyerah, bahkan dengan pernyataan “Saya Harus Berani Capek” pasca-laga.
Namun, harapan tersebut harus pupus pada hari Rabu, 12 November 2025, ketika ia berhadapan kembali dengan Panitchaphon Teeraratsakul. Kekalahan ini menjadi pengulangan yang menyakitkan, menegaskan kegagalan Moh Zaki Ubaidillah untuk membalas dendam atas kekalahannya dari Teeraratsakul di ajang Toyota International Challenge tahun lalu.
Bertarung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang, Ubed memberikan perlawanan sengit, namun akhirnya harus menyerah dalam pertandingan tiga set yang dramatis. Berikut adalah detail jalannya pertandingan tersebut:
Gim 1: Ubed Amankan Keunggulan Tipis
Memulai gim pertama, Ubed sempat tertatih-tatih di awal permainan. Agresivitas Teeraratsakul membuat wakil Indonesia tertinggal 3-5. Namun, pebulutangkis asal Madura ini menunjukkan mental baja, bangkit dengan mendulang empat poin beruntun untuk menyamakan kedudukan 8-8. Ubed bahkan berhasil mengamankan interval dengan keunggulan tipis 11-10. Selepas rehat, kedua pebulutangkis terus terlibat kejar-kejaran poin hingga kedudukan 14-14. Dari titik itu, Ubed tampil lebih dominan, mencatat surplus dua angka, 16-14. Tiga poin beruntun berikutnya didapat Ubed berkat kesalahan-kesalahan Teeraratsakul, sekaligus mengamankan game point pada skor 20-16. Ubed akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan 21-17, memberikan awal yang menjanjikan.
Gim 2: Momen Perawatan Berbalik Arah
Memasuki gim kedua, Teeraratsakul bangkit dengan mengamuk. Tunggal putra nomor 48 dunia itu berhasil mengamankan tujuh poin beruntun menjelang interval, dan menutupnya dengan keunggulan 11-10. Selepas jeda, intensitas pertandingan kembali meningkat, dengan kedua pemain saling berkejaran poin hingga kedudukan seimbang 14-14. Permainan neting yang cerdik dari Ubed sempat memaksa Teeraratsakul melakukan kesalahan, membuat wakil Merah Putih itu berbalik memimpin 17-16. Namun, momentum krusial terjadi ketika pertandingan sempat dijeda sejenak karena Ubed membutuhkan perawatan. Momen tersebut justru dimanfaatkan dengan baik oleh Teeraratsakul untuk mengumpulkan kembali energinya. Tunggal putra Thailand itu terus mencecar bola-bola tanggung Ubed, mendulang empat angka beruntun. Smes keras Teeraratsakul berbuah game point, 20-17. Meskipun Ubed sempat mendekat dengan 19-20 setelah dua kesalahan beruntun dari Panitchaphon Teeraratsakul, pengembalian tanggung Ubed akhirnya bisa disambar Teeraratsakul, memaksa rubber game setelah menang gim kedua 21-19.
Gim 3: Dominasi Teeraratsakul Mengakhiri Perlawanan Ubed
Berlanjut ke gim ketiga, Teeraratsakul langsung tancap gas dengan performa agresif, meraih empat angka beruntun untuk memimpin 4-0. Pukulan Teeraratsakul yang terlalu menyamping akhirnya memberi poin pertama bagi Ubed, mengubah skor menjadi 4-1. Namun, kepercayaan diri Teeraratsakul semakin meningkat, mengamankan selisih lima angka pada skor 6-1. Ubed terus berada di bawah tekanan, sering kali memberikan bola-bola tanggung yang mudah dimanfaatkan lawan. Sergapan Teeraratsakul menutup interval gim ketiga dengan keunggulan tujuh angka, 11-4. Ubed semakin kesulitan meladeni smes-smes keras dan akurat dari Teeraratsakul. Kompatriot dari juara dunia Kunlavut Vitidsarn itu terus melesat dengan keunggulan sembilan angka, 17-8, sebelum akhirnya menutup gim ketiga untuk kemenangannya dengan skor telak 21-10.
Dengan kekalahan ini, Ubed gagal mengikuti jejak rekan senegaranya seperti Gregoria Mariska Tunjung dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi yang berhasil lolos ke babak 16 besar Kumamoto Masters 2025. Terutama Kadek Dhinda yang menunjukkan performa gemilang dengan menyingkirkan unggulan Thailand lainnya, Busanan Ongbamrungphan. Hasil ini menjadi pembelajaran berharga bagi Moh Zaki Ubaidillah untuk terus meningkatkan performanya di turnamen-turnamen mendatang.



