Sibuk Timnas Nggak Bikin Gadhiza Asnanza Tinggalkan Tuntutan Akademis

Posted on

Menjadi bagian dari Timnas Wanita Indonesia di usia belia adalah sebuah kebanggaan luar biasa yang menggetarkan jiwa bagi Gadhiza Asnanza. Namun, di balik gemerlap lapangan hijau dan ambisi membela Garuda Muda Pertiwi, kiper asal Bandung ini memikul tanggung jawab ganda yang tak kalah penting: menyelesaikan pendidikannya.

Di tengah padatnya jadwal pertandingan HYDROPLUS Soccer League Bandung pada Sabtu (25/10) lalu, Gadhiza berbagi kisahnya kepada kumparanBOLANITA. Ia menceritakan bagaimana ia berjuang keras menyeimbangkan dua dunia yang menuntut komitmen tinggi: sepak bola dan akademis.

Kini, Gadhiza duduk di kelas 12 SMA Negeri 4 Bandung. Pilihannya untuk tidak mengambil jalur kelas reguler menunjukkan tantangan unik yang dihadapinya sebagai seorang atlet pelajar. “Bagi waktunya tuh susah. Kan Gadis juga ambil sekolahnya bukan yang reguler. Jadi, di SMAN 4 Bandung itu Gadis ambil yang SMATER. Dia ada kelas khusus atlet, anak pondok, dll,” ungkap pemain yang akrab disapa Gadis itu, menyoroti kompleksitas manajemen waktunya.

Program yang dimaksud Gadhiza adalah SMATER (SMA Terbuka), sebuah inisiatif pendidikan khusus yang dirancang untuk siswa dengan jadwal padat yang tidak memungkinkan mereka mengikuti sekolah reguler secara penuh. SMATER menawarkan fleksibilitas luar biasa dengan metode pembelajaran hybrid—menggabungkan sistem online dan tatap muka—serta pendekatan mandiri. Ini memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja, disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka.

Dengan jadwal yang fleksibel ini, Gadhiza memanfaatkan kesempatan untuk tetap mengejar pendidikan formalnya. “Gadis di situ sekolahnya seminggu sekali. Jadi kalau emang nyempetin waktu buat sekolah, Gadis sekolah,” tuturnya. Ketika sedang menjalani training camp (TC) atau berpartisipasi dalam berbagai event, ia beralih ke pembelajaran daring. “Kalau misalkan lagi ada TC atau ada event, Gadis sekolah online. Ada Google Classroom gitu mereka,” sambungnya, menjelaskan adaptasinya.

Kemampuan keseimbangan akademik dan olahraga Gadhiza sangat terlihat dari caranya mengatur waktu. Di sela-sela jeda latihan, ia sering kali memanfaatkan momen tersebut untuk mengerjakan tugas sekolah atau menyusul pelajaran yang tertinggal. Dedikasinya dalam menyeimbangkan dua passion utamanya—mengawal gawang Timnas Wanita dan meraih pendidikan—menjadikan Gadhiza sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa dengan manajemen waktu yang baik dan tekad kuat, keduanya bisa berjalan seiring sejalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *