IHSG Terjun Bebas! The Fed Jadi Biang Kerok? Cek Analisanya!

Posted on

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri perdagangan Senin sore dengan pelemahan tipis. Para pelaku pasar terpantau mencermati arah kebijakan suku bunga acuan The Fed yang dijadwalkan pada akhir tahun 2025.

IHSG ditutup tergelincir 3,35 poin atau 0,04 persen, parkir di posisi 8.391,24. Senada, indeks saham unggulan LQ45 juga mencatat koreksi signifikan, melemah 8,63 poin atau 1,01 persen, dan berada di level 844,87.

Meskipun ditutup melemah, prospek teknikal IHSG menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, masih menunjukkan fase uptrend setelah periode bullish consolidation. Pernyataan ini disampaikan Nafan saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin, memberikan gambaran optimisme jangka menengah di tengah volatilitas pasar modal.

Dari arena global, perhatian utama pelaku pasar saham tertuju pada kelanjutan isu government shutdown di Amerika Serikat, sebuah fenomena penutupan pemerintahan yang hingga kini masih berlangsung dan tercatat sebagai yang terlama dalam sejarah AS. Selain itu, kebijakan moneter dari bank sentral AS, The Fed, turut menjadi sorotan. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) selanjutnya, yang direncanakan pada 9-10 Desember 2025, menjadi penentu arah suku bunga acuan yang sangat dinantikan.

Di sisi domestik, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh rilis data-data penting ekonomi. Nafan Aji Gusta menyoroti data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Oktober 2025 dan data penjualan eceran per September 2025 sebagai faktor penggerak. Bank Indonesia (BI) mencatat kabar baik pada IKK, yang mengalami kenaikan signifikan 6,2 basis poin (bps) menjadi 121,2 pada Oktober 2025, dibandingkan 115 pada September 2025. Kenaikan ini mengakhiri tren penurunan IKK yang terjadi selama dua bulan berturut-turut, memancarkan sinyal positif terhadap optimisme konsumen.

Meski IHSG akhirnya menutup perdagangan dengan pelemahan tipis, pergerakan sepanjang hari menunjukkan dinamika yang berbeda. Indeks dibuka menguat dan mampu bertahan di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Momentum positif ini bahkan berlanjut di sesi kedua, di mana IHSG tetap berada di zona hijau, meskipun pada akhirnya terkoreksi menjelang penutupan.

Secara sektoral, mayoritas komponen Indeks Sektoral IDX-IC menunjukkan performa positif, dengan 10 sektor mengalami penguatan. Sektor teknologi memimpin kenaikan signifikan sebesar 4,33 persen, diikuti oleh sektor industri dengan kenaikan 2,61 persen, dan sektor properti yang turut menguat 1,71 persen. Namun, tidak semua sektor mampu mempertahankan laju positif; sektor kesehatan menjadi satu-satunya yang tercatat melemah, turun paling dalam sebesar 0,12 persen.

Dalam daftar saham-saham dengan kinerja terbaik, URBN, BLUE, INET, UANG, dan GLVA menjadi yang paling bersinar, membukukan penguatan signifikan. Sebaliknya, saham-saham seperti DSSA, PGLI, TIRA, NAYZ, dan HDFA harus menelan pil pahit sebagai daftar emiten dengan pelemahan terbesar pada hari tersebut.

Aktivitas perdagangan saham pada Senin kemarin tercatat sangat ramai, dengan frekuensi transaksi mencapai 2.693.601 kali. Total 44,59 miliar lembar saham berpindah tangan, membukukan nilai transaksi fantastis sebesar Rp 20,76 triliun. Gambaran pasar juga menunjukkan sentimen yang beragam, di mana sebanyak 371 saham berhasil naik, 281 saham menurun, dan 157 saham lainnya tidak mengalami perubahan nilai.

Di kancah bursa saham regional Asia, sebagian besar indeks utama menunjukkan penguatan. Indeks Nikkei Jepang melonjak 669,63 poin atau 1,33 persen ke level 50.946,00, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 407,23 poin atau 1,55 persen ke posisi 26.649,06. Indeks Shanghai Tiongkok juga tidak ketinggalan, naik 21,04 poin atau 0,53 persen ke 4.018,60. Namun, Indeks Strait Times Singapura menjadi pengecualian, mengakhiri perdagangan dengan pelemahan tipis 6,00 poin atau 0,13 persen, berada di 4.486,24.

Pilihan Editor: Mengapa Saham GoTo Naik Mendadak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *