
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan awal pekan dengan kejutan, ditutup di zona merah pada Senin (10/11/2025), setelah sempat bergerak di zona hijau sepanjang sesi. Momen pembalikan arah ini menandai akhir hari yang penuh volatilitas di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia, IHSG mencatat pelemahan tipis sebesar 0,04%, merosot ke level 8.381,24. Penurunan ini terjadi meskipun di sesi awal perdagangan, IHSG sempat menunjukkan performa yang mengesankan, bahkan mencapai kenaikan 0,25% ke level 8.415, seperti yang tercatat dalam laporan sebelumnya. Namun, tekanan jual di penghujung hari berhasil menyeret indeks kembali ke teritori negatif.
Pemicu utama pelemahan IHSG hari itu adalah kinerja sektor Kesehatan. Menjadi satu-satunya dari sebelas indeks sektoral yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sektor Kesehatan harus menghadapi tekanan signifikan dan berakhir di zona merah, membebani pergerakan indeks secara keseluruhan.
IHSG Naik 0,25% ke 8.415 di Sesi I Senin (10/11), Top Gainers: Saham GOTO, TOWR, BUMI
Di sisi lain, mayoritas sektor lainnya menunjukkan ketahanan dan bahkan penguatan yang solid. Sektor Teknologi memimpin dengan lonjakan 3,87%, diikuti oleh Perindustrian yang menguat 3,00%. Properti dan Real Estate juga mencatatkan kenaikan impresif sebesar 2,55%, sementara Infrastruktur naik 1,29%. Sektor-sektor lain seperti Barang Baku dan Transportasi masing-masing tumbuh 1,19%, disusul Barang Konsumer Non Primer 0,65%, dan Energi 0,27%. Kinerja positif dari sektor-sektor ini sempat menopang IHSG agar tidak jatuh lebih dalam.
Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari Senin tergolong ramai, dengan total volume transaksi mencapai 44,26 miliar saham dan nilai transaksi yang fantastis sebesar Rp 20,65 triliun. Meskipun demikian, dinamika pasar menunjukkan adanya tekanan jual yang lebih dominan, terbukti dari jumlah saham yang melemah mencapai 371. Sementara itu, 282 saham berhasil menguat, dan 157 saham lainnya tercatat stagnan tanpa perubahan berarti.
Top losers di LQ45 adalah:
1. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) anjlok 12,00% ke level Rp 88.000 per saham
2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melemah 4,17% menjadi Rp 2.760 per saham
3. PT Indosat Tbk (ISAT) terkoreksi 3,72% ke angka Rp 2.070 per saham
IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan untuk Senin (10/11)
Namun, di tengah gejolak pasar, ada pula saham-saham yang berhasil mencuri perhatian investor dengan performa cemerlang. Berikut adalah top gainers di indeks LQ45:
1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memimpin penguatan dengan melonjak 9,84% ke level Rp 67 per saham
2. PT Gumi Resources Tbk (BUMI) turut meroket 6,38% menjadi Rp 150 per saham
3. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menguat 6,20% ke angka Rp 685 per saham
Ringkasan
IHSG ditutup melemah tipis 0,04% ke level 8.381,24 pada perdagangan Senin (10/11/2025) setelah sempat menguat di sesi awal. Sektor kesehatan menjadi pemberat utama, sementara sektor teknologi memimpin penguatan. Total volume transaksi mencapai 44,26 miliar saham dengan nilai Rp 20,65 triliun.
Saham DSSA, SMGR, dan ISAT menjadi top losers di indeks LQ45, sementara GOTO, BUMI, dan MBMA menjadi top gainers. Pelemahan IHSG terjadi meskipun mayoritas sektor menunjukkan penguatan, namun tekanan jual di akhir sesi membuat indeks kembali ke zona negatif.



