Pengganti Marquez Ungkap Perbedaan MotoGP vs. Toprak di Portugal 2025

Posted on

Pembalap Italia, Nicolo Bulega, datang tanpa ekspektasi tinggi ke seri balap MotoGP Portugal 2025 di Sirkuit Algarve, Portimao, pada 7-9 November. Bulega, yang melakoni debutnya bersama Ducati sebagai pengganti Marc Marquez yang sedang memulihkan diri dari cedera, sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan lintasan Algarve.

Meskipun demikian, ia mengalami insiden terjatuh dalam sprint race, yang membuatnya gagal finis. Momen ini justru dimanfaatkan Bulega untuk merasakan secara langsung perbedaan mendalam antara atmosfer balapan World Superbike (WSBK) dan MotoGP. Meski berkesempatan berbagi garasi dengan rekannya dari Akademi Balap Valentino Rossi (VR46), Francesco Bagnaia, Bulega lebih memilih untuk fokus pada perasaannya sendiri di atas motor ketimbang hasil akhir.

Jelas bahwa awal ini bukanlah hal yang mudah bagi pembalap Italia tersebut, terutama karena minimnya pengalamannya dengan ban Michelin. Namun, ia melihat ini sebagai pengalaman yang sangat berharga untuk masa depannya, bahkan mungkin akan mengikuti jejak rivalnya, Toprak Razgatlioglu, Juara Dunia WSBK yang akan hijrah ke Pramac Yamaha sebagai pembalap MotoGP tahun depan.

“Saya sedikit kesakitan, tapi tidak serius,” ungkap Bulega, seperti dilansir BolaSport.com dari GPOne. “Saya sudah diberi peringatan selama beberapa saat bahwa ban depan akan menutup, sayangnya saya harus benar-benar mengatur ulang cara saya mengerem. Saya mengendarai dengan gaya Superbike dan sekarang saya mengerti bahwa dengan ban depan Michelin, itu tidak berfungsi.”

Bulega menjelaskan lebih lanjut perbedaan fundamental dalam teknik pengereman. “Di Superbike, jika Anda tidak agresif di bagian awal pengereman, motor tidak akan berhenti, tetapi di sini sebaliknya, jika Anda agresif, Anda kehilangan kendali di bagian depan,” katanya. Pengalamannya ini menegaskan adaptasi besar yang harus ia lakukan, khususnya dalam memahami sensasi ban depan.

MotoGP Portugal 2025 – Pantang Salahkan Motor Ducati GP25, Pengganti Marc Marquez Sadar Diri Jelang Race

“Saya baru mulai memahami perasaan di bagian depan, saya telah memasang ban keras yang belum pernah saya coba. Dalam dua lap pertama, saya berkonsentrasi pada sensasi-sensasi itu,” lanjut Bulega. Ia merasa nyaman di atas motor dan bahkan sempat memanaskan ban serta menyalip Lorenzo Savadori, bahkan mengejar Morbidelli. Namun, terlalu bersemangat membuatnya kehilangan kendali. “Mungkin saya terlalu senang, ban depan saya terkunci dan sayangnya saya tidak menyelesaikan putaran. Saya berkendara tanpa banyak berpikir, jadi untuk besok akan lebih baik melakukan itu,” ujar Bulega berkelakar.

Insting balapan seringkali mengambil alih setelah sesi latihan bebas. “Ya, saya mencoba untuk membalap sesuai dengan apa yang saya rasakan, dan jika kita melihat catatan waktu di berbagai sektor, saya sejajar dengan para pembalap di sekitar posisi ke-10,” tutur pembalap berusia 26 tahun itu. Ia mengakui ritme mulai ditemukan, namun kehati-hatian harus lebih ditingkatkan karena feeling di bagian depan motor sangat berbeda dari yang biasa ia rasakan di Superbike.

Dibandingkan dengan sesi tes, runner-up WSBK itu merasakan efek slipstream, yang menuntutnya untuk lebih berhati-hati. “Pada beberapa lap pertama saya santai saja, saya tidak ingin langsung mengacau… dan nyatanya saya melakukannya tak lama kemudian!” (Tertawa).

Ketika ditanya apakah menghadapi rival yang berbeda seperti Toprak memengaruhi performanya, Bulega menegaskan bahwa masalah utamanya terletak pada teknik pengereman. “Mungkin Toprak bahkan lebih kuat dalam mengerem karena itu salah satu titik pengeremannya. Masalahnya adalah di sini Anda harus melakukannya dengan cara yang berbeda, Anda harus lebih lembut saat mengerem, dan itulah kesulitan terbesarnya,” tutur Bulega. Ia menduga, “Saya pikir Toprak juga harus mengubah sesuatu di sana, meskipun saya tidak tahu bagaimana Yamaha melakukannya dalam hal itu.”

Meskipun demikian, Bulega menunjukkan kecepatan yang menjanjikan, bahkan di sesi kualifikasi. “Hari ini mungkin sudah cukup bagi saya untuk menyimpulkan semuanya, dari data yang saya miliki, melakukannya dengan baik, tetapi saya kehilangan kebiasaan. Di Q1 saya mengacaukan bagian bawah dan kehilangan 0,6 detik di tikungan terakhir,” kata Bulega. Ia yakin bisa saja berada di posisi ke-13 atau ke-14. “Saya tidak marah, ini semua hal yang normal untuk berada seperti itu.”

Salah satu tantangan utama akhir pekan ini adalah keausan ban, yang sangat berbeda dari ban Pirelli yang biasa ia gunakan. “Saya belum punya gambaran yang jelas tentang bagian depan hari ini, jadi besok juga akan menjadi pengalaman baru bagi saya. Setidaknya di Valencia, saya akan punya pengalaman di akhir pekan ini,” ujar Bulega.

Mengakhiri pernyataannya, Bulega menegaskan filosofinya untuk balapan ini. “Saya tidak ingin menetapkan tujuan apa pun untuk diri sendiri, yang ingin saya lakukan adalah memahami motor lebih baik putaran demi putaran, memacu diri dan mendekati cara berkendara yang saya inginkan,” jelasnya. “Saat ini saya masih merasa seperti penumpang dan saya tidak bisa memacu seperti yang saya inginkan, masih terlalu banyak hal yang berbeda.”

MotoGP Portugal 2025 – Berikan Perlawanan Seru Sprint Race, Pedro Acosta Ungkap Penyebab Kalah Tipis dari Alex Marquez

Ringkasan

Nicolo Bulega, menggantikan Marc Marquez di MotoGP Portugal 2025, mengalami kendala adaptasi dengan ban Michelin dan teknik pengereman yang berbeda dari WSBK. Ia terjatuh di sprint race, namun insiden itu memberinya pemahaman berharga tentang perbedaan fundamental antara MotoGP dan WSBK. Bulega mengakui kesulitan menyesuaikan diri dengan pengereman yang lebih lembut di MotoGP, berbeda dengan gaya agresif di Superbike.

Bulega fokus pada adaptasi dan pembelajaran, tanpa menetapkan target hasil tertentu. Ia menyadari perlu menyesuaikan diri dengan feeling ban depan yang berbeda dan berharap pengalamannya di Portugal akan membantunya di Valencia. Ia juga menyoroti bahwa pembalap seperti Toprak Razgatlioglu juga perlu beradaptasi dengan gaya pengereman di MotoGP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *