Hodak Dilema: Kontrak Habis, 2 Trofi, dan Dendam Persib Tuntas?

Posted on

Ringkasan Berita:

  • Masa depan Bojan Hodak di Persib Bandung menjadi sorotan utama karena kontraknya akan berakhir dalam enam bulan, tanpa indikasi perpanjangan dari manajemen klub.
  • Pelatih asal Kroasia ini, yang sebelumnya hampir berlabuh ke Selangor FC, telah sukses membawa Persib meraih dua gelar juara Liga 1 dan performa gemilang di ACL.
  • PSSI kini muncul sebagai salah satu opsi potensial bagi Bojan Hodak setelah kursi pelatih Timnas Indonesia kosong pascakepergian Patrick Kluivert.

mellydia.co.id BANDUNG – Masa depan Bojan Hodak di kursi kepelatihan Persib Bandung kini berada di titik krusial. Dalam waktu dekat, arsitek strategi asal Kroasia ini dikabarkan akan segera memiliki kebebasan untuk membuka negosiasi dengan berbagai pihak, termasuk kemungkinan dengan PSSI.

Bojan Hodak pertama kali direkrut oleh Persib pada musim Liga 1 2023/2024, mengambil alih tongkat estafet dari Luis Milla yang memilih mundur. Kedatangannya ke Kota Kembang sempat disambut keraguan oleh sebagian besar Bobotoh, yang kala itu masih berharap Milla kembali memimpin Maung Bandung.

Namun, pelatih berusia 53 tahun yang juga pernah memimpin PSM Makassar ini sukses membalikkan skeptisisme publik. Di bawah tangan dinginnya, Persib bertransformasi menjadi tim yang solid, agresif, dan mematikan di lapangan, hingga berhasil menjuarai Liga 1 2023/2024.

Pencapaian gemilang itu mendorong manajemen Persib untuk segera memperpanjang kontrak Bojan Hodak hingga 31 Mei 2026. Keputusan ini terbukti tepat, sebab di musim berikutnya, ia kembali mempersembahkan trofi juara Liga 1 2024/2025 untuk publik Bandung, sekaligus membawa tim tampil impresif di ajang ACL Champions League Two 2025/2026.

Meski demikian, kontrak Bojan Hodak kini hanya menyisakan sekitar enam bulan. Dilansir dari Bolasport.com, belum ada sinyal dari manajemen Maung Bandung untuk memulai negosiasi perpanjangan kerja sama. Sesuai regulasi, jika pembaruan kontrak tak kunjung dilakukan, Bojan Hodak berhak berkomunikasi dengan klub lain sejak 1 Desember 2025 untuk persiapan musim baru yang dimulai 1 Juni 2026.

Situasi ini tentu menarik perhatian banyak pihak, termasuk PSSI yang tengah mencari sosok baru untuk menukangi Timnas Indonesia. Kursi pelatih Timnas memang sedang kosong setelah Patrick Kluivert memutuskan hengkang. Nama Bojan Hodak pun santer disebut-sebut di media sosial, di mana banyak pihak menilai rekam jejaknya di Indonesia, termasuk sukses bersama PSM Makassar dan Persib, membuatnya layak memimpin Skuad Garuda.

Hingga saat ini, PSSI belum secara resmi mengumumkan siapa pengganti Kluivert. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sempat menyatakan bahwa ada lima kandidat kuat untuk posisi tersebut, namun ia masih enggan mengungkap nama-nama mereka.

Kisah Balas Dendam Elegan

Di balik perjalanannya yang gemilang bersama Persib, Bojan Hodak juga menyimpan sebuah kisah menarik sebelum akhirnya berlabuh ke Bandung. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sempat nyaris bergabung dengan Selangor FC, salah satu tim elite di Liga Super Malaysia.

Karier Bojan Hodak di Negeri Jiran memang tidak asing. Ia pernah menukangi beberapa tim besar seperti Kuala Lumpur FC, Johor Darul Ta’zim (JDT), dan Kelantan FC, di mana ia juga berhasil mempersembahkan gelar bergengsi sebelum memulai kiprahnya di Indonesia pada tahun 2023.

Dengan rekam jejak yang solid, tak heran jika sejumlah tim Malaysia sempat meliriknya kembali. Namun, keputusannya untuk menerima pinangan Persib terbukti menjadi pilihan yang cemerlang. Ia tidak hanya sukses mempersembahkan dua gelar juara Liga 1, tetapi juga berhasil menundukkan Selangor FC dua kali dalam ajang ACL Champions League Two 2025/2026. Ironisnya, Selangor FC sendiri masih berjuang keras untuk menembus papan atas klasemen liga.

Dalam sebuah wawancara, Bojan Hodak menceritakan bahwa negosiasi dengan manajemen Selangor FC beberapa tahun silam tidak mencapai kesepakatan, sehingga ia batal melatih klub berjuluk The Red Giants itu. Situasi ini kini menjadi ironi pahit bagi Selangor FC, yang harus merasakan kekalahan dari tangan pelatih yang pernah mereka abaikan. Bojan Hodak sendiri menegaskan profesionalitas dan komitmennya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi klub yang ia tangani.

“Saya tidak tahu apakah mereka harus menerima ini,” kata Bojan Hodak, seperti dilansir BolaSport.com dari laman Makan Bola. “Dua, tiga tahun yang lalu, saya berbicara dengan manajemen Selangor.”

Pelatih asal Kroasia itu menambahkan bahwa pihak Selangor FC kala itu memberikan keputusan yang kurang mengenakkan, dengan menyebut dirinya bukan pilihan utama. Menurut Bojan Hodak, keputusan tersebut sebenarnya keliru karena ia yakin bisa membawa klub yang bermarkas di Petaling Jaya itu meraih kejayaan. Namun, pada akhirnya, penolakan itu justru membuka jalan terbaik bagi kariernya bersama Persib.

“Mereka menjabat tangan saya dan mengatakan itu bukan pilihan mereka,” lanjutnya. “Sejujurnya, sesuatu terjadi, mungkin mereka harus menerimanya.”

Kini, Bojan Hodak merasa puas dapat membuktikan kualitasnya di kancah sepak bola Indonesia. Bersama Persib, ia telah mencatatkan dua trofi juara Liga 1 dan tampil konsisten di ACL Champions League Two musim ini. Sementara itu, Selangor FC masih tertahan di posisi kelima klasemen liga, dengan peluang menyalip Johor Darul Ta’zim di puncak klasemen semakin menipis.

“Sejak itu, saya telah memenangkan dua trofi,” tegasnya. “Mereka (terakhir kali) memenangkan trofi bertahun-tahun yang lalu.”

Ringkasan

Masa depan Bojan Hodak di Persib Bandung menjadi tidak pasti karena kontraknya akan berakhir dalam enam bulan dan belum ada tanda-tanda perpanjangan. Meskipun sempat diragukan, Hodak berhasil membawa Persib meraih dua gelar juara Liga 1 dan tampil memukau di ACL Champions League Two, membuktikan kualitasnya sebagai pelatih.

Selain itu, Hodak memiliki kisah menarik terkait Selangor FC, tim yang dulu menolaknya. Setelah ditolak, Hodak membuktikan diri dengan membawa Persib mengalahkan Selangor FC di ACL Champions League Two, menunjukkan bahwa penolakan tersebut justru menjadi motivasi untuk meraih kesuksesan di Indonesia. PSSI juga dikabarkan tertarik merekrut Hodak untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *