Emas Terbang Tinggi! Harga Diprediksi Sentuh Rp 2,39 Juta Minggu Depan

Posted on

Perdagangan global pada Sabtu pagi, 8 November 2025, ditutup dengan harga emas dunia yang mencapai level US$ 4.001,30 per troy ounce. Menurut pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, dinamika harga emas dunia menunjukkan pergerakan yang sangat fluktuatif, merefleksikan ketidakpastian pasar.

Ibrahim memproyeksikan potensi kenaikan harga emas dunia hingga US$ 4.133 per troy ounce pada perdagangan pekan depan. Namun, ia juga mengingatkan akan skenario pelemahan, di mana harga emas berpotensi turun hingga US$ 3.837 per troy ounce, menekankan pentingnya kewaspadaan bagi para investor.

Ibrahim menjelaskan, salah satu pendorong utama di balik fluktuasi harga emas dunia adalah turbulensi kondisi perpolitikan di Amerika Serikat. Ia menyoroti “libur” atau penutupan sebagian pemerintahan AS yang telah berlangsung selama enam minggu, menjadikannya durasi terlama dalam sejarah negara tersebut. Situasi ini, menurutnya, kemungkinan besar akan terus berlanjut tanpa adanya kesepakatan konkret antara Partai Republik dan Partai Demokrat, sebagaimana disampaikannya pada Ahad, 9 November 2025.

Dampak dari terhentinya operasional pemerintahan AS ini merambat pada sektor ketenagakerjaan, menciptakan kegelisahan yang meluas. Lebih lanjut, kekosongan data ekonomi yang seharusnya dirilis pemerintah memicu gelombang ketidakpastian yang tidak hanya di pasar AS, tetapi juga di kancah ekonomi global. Akibatnya, saham-saham emiten berbasis teknologi dan komoditas mengalami tekanan signifikan, memicu koreksi tajam. Dalam kondisi demikian, emas kembali menjadi pilihan favorit masyarakat sebagai aset lindung nilai yang aman.

Selain faktor politik, Ibrahim, yang juga menjabat sebagai Direktur PT Traze Andalan Futures, mengidentifikasi tren menarik lainnya. Ketika harga emas dunia menunjukkan pelemahan, hal tersebut justru memicu bank sentral dari berbagai negara untuk agresif membeli komoditas mulia ini guna memperkaya cadangan devisa mereka. Kondisi ini secara alami menciptakan ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan; di mana permintaan melonjak tinggi sementara ketersediaan barang terbatas, seperti yang diungkapkan Ibrahim.

Mengalihkan fokus ke pasar domestik, Ibrahim Assuaibi juga menyampaikan prediksinya untuk harga logam mulia di Indonesia. Ia memperkirakan bahwa pada pekan depan, harga emas per gram berpotensi menembus level Rp 2.390.000. Namun, skenario penurunan juga perlu diwaspadai, di mana harga logam mulia bisa merosot hingga Rp 2.200.000 per gram.

Dalam penutupan perdagangan pekan ini, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) tercatat berada di posisi Rp 2.299.000 per gram pada Sabtu, 8 November 2025. Angka ini menunjukkan pemulihan signifikan setelah sebelumnya sempat menyentuh level Rp 2.260.000 per gram pada Rabu, 5 November 2025.

Pilihan Editor: Mengapa Pasokan Emas Antam Seret

Ringkasan

Harga emas dunia ditutup pada US$ 4.001,30 per troy ounce, dengan prediksi fluktuasi signifikan minggu depan antara US$ 3.837 dan US$ 4.133. Ketidakpastian politik di AS, terutama penutupan pemerintahan yang berkepanjangan, menjadi pendorong utama fluktuasi ini, memicu kekhawatiran di pasar global dan mendorong emas sebagai aset lindung nilai.

Di pasar domestik, harga emas Antam ditutup pada Rp 2.299.000 per gram, pulih dari Rp 2.260.000 per gram sebelumnya. Proyeksi untuk minggu depan menunjukkan potensi kenaikan harga emas per gram hingga Rp 2.390.000, meskipun penurunan hingga Rp 2.200.000 juga mungkin terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *