
PT PETROSEA Tbk (PTRO) dengan bangga mengumumkan bahwa entitas anak usahanya, PT Hafar Daya Konstruksi, berhasil mengamankan kontrak proyek strategis di sektor minyak dan gas (migas). Kontrak prestisius ini diperoleh dari Petronas Carigali North Madura II Ltd., yang merupakan anak perusahaan dari raksasa energi global Petroliam Nasional Berhad (Petronas) sekaligus operator tunggal di Wilayah Kerja (WK) North Madura II. Proyek migas lepas pantai yang berlokasi di Jawa Timur ini memiliki nilai yang signifikan, dengan bagian Hafar Daya Konstruksi mencapai US$ 9,5 juta atau setara Rp 156 miliar, dan akan dikerjakan bersama PT Gunanusa Utama Fabricators.
Dalam keterangan resminya, Wakil Presiden Direktur PT Hafar Daya Konstruksi, Dito Danarianto Sudarbo, menjelaskan bahwa ekspansi bisnis perusahaan ke sektor Minerba dan Migas ini merupakan bagian integral dari upaya mendukung kemandirian energi nasional. “Kolaborasi kami dengan mitra global sekelas Petronas adalah bukti nyata kapabilitas perusahaan nasional dalam menyediakan solusi rekayasa dan konstruksi yang memenuhi standar internasional,” ujar Dito, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Sabtu, 8 November 2025. Pernyataan ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan daya saing di kancah global.
Dito juga mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi informasi yang sempat beredar di beberapa media. Ia menegaskan bahwa PT Hafar Daya Konstruksi tidak memiliki afiliasi, hubungan kepemilikan, ataupun kerja sama dalam bentuk apa pun dengan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE). Lebih lanjut, konsorsium yang dibentuk antara Hafar dan Gunanusa untuk proyek ini juga dipastikan tidak menyewa kapal dari CBRE, membantah spekulasi yang ada.
Proyek yang berhasil diamankan ini dikenal sebagai Proyek Hidayah, sebuah inisiatif vital dalam kerangka pengembangan Lapangan Hidayah. Dalam peran ini, Hafar Daya Konstruksi dipercaya untuk menyediakan layanan komprehensif Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC). Lingkup pekerjaan mencakup pembangunan Integrated Wellhead Central Processing Platform (WHCPP), serta Subsea Pipeline dan Pipeline End Terminal (PLET), yang kesemuanya merupakan bagian integral dari Proyek Pengembangan Lapangan Hidayah Tahap 1.
Dito Danarianto Sudarbo menambahkan, ekspansi bisnis yang dilakukan Hafar Daya Konstruksi merupakan pilar penting dalam strategi pengembangan usaha non-organik Petrosea. Strategi ini difokuskan pada diversifikasi bisnis yang signifikan dan peningkatan kapabilitas terkini di bidang Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) lepas pantai. Ini menunjukkan visi jangka panjang Petrosea untuk memperkuat posisinya di sektor energi yang beragam dan menantang.
Ringkasan
PT Petrosea Tbk melalui anak usahanya, PT Hafar Daya Konstruksi, memperoleh kontrak proyek migas dari Petronas Carigali North Madura II Ltd. Proyek lepas pantai yang berlokasi di Jawa Timur ini bernilai US$ 9,5 juta atau sekitar Rp 156 miliar dan akan dikerjakan bersama PT Gunanusa Utama Fabricators. Kontrak ini merupakan bagian dari upaya mendukung kemandirian energi nasional dan membuktikan kapabilitas perusahaan nasional dalam menyediakan solusi rekayasa dan konstruksi yang memenuhi standar internasional.
Proyek yang bernama Proyek Hidayah ini meliputi layanan EPCIC untuk pembangunan Integrated Wellhead Central Processing Platform (WHCPP) serta Subsea Pipeline dan Pipeline End Terminal (PLET). Ekspansi bisnis ini merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha non-organik Petrosea dengan fokus pada diversifikasi bisnis dan peningkatan kapabilitas EPCI lepas pantai. PT Hafar Daya Konstruksi juga menegaskan tidak memiliki afiliasi dengan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE).



