Pedro Acosta Jawab Kemungkinan Jadi Rekan Setim Marc Marquez, Pembalap Terbaik di Puncak Kedua Kariernya

Posted on

Pedro Acosta, pembalap sensasional dari Red Bull KTM, baru-baru ini menyuarakan pandangannya mengenai prospek masa depannya yang menarik di lintasan balap, termasuk kemungkinan berbagi garasi dengan legenda hidup MotoGP, Marc Marquez. Sebuah skenario yang tidak akan menjadi masalah baginya, mengingat kekagumannya terhadap performa Marquez.

Akhir musim MotoGP 2026 akan menjadi periode krusial bagi bursa transfer pembalap, dengan sebagian besar kontrak akan berakhir dan membuka peluang besar bagi semua pembalap. Lebih dari itu, tahun 2027 menandai era baru yang revolusioner bagi MotoGP, di mana kapasitas mesin akan diturunkan menjadi 850cc dan ban akan beralih dari Michelin ke Pirelli, menjanjikan dinamika kompetisi yang berbeda.

Acosta, sang pembalap muda berusia 21 tahun, secara terbuka menyatakan tidak keberatan jika harus berbagi garasi dengan Marquez. Ia bahkan tanpa ragu menyebut Marquez sebagai pembalap terbaik di grid saat ini, yang sedang berada di puncak kedua dalam kariernya. Namun, dengan kerendahan hati, Acosta menyadari bahwa dirinya belum pantas untuk disandingkan dengan nama besar Marquez. “Sampai saat ini saya belum memenangkan satu balapan pun, jadi saya tidak bisa berkomentar banyak tentang hal ini,” ucap Acosta, seperti dilansir BolaSport.com dari Motosan.

Ia melanjutkan, “Menurut saya, Marc sekarang telah menunjukkan level kemampuannya, baik dengan Honda, dan sekarang dia adalah pembalap terbaik di grid dengan motor terbaik. Marc sedang berada di puncak kariernya, atau di puncak kedua dalam karier olahraganya,” tambah pembalap asal Spanyol tersebut, menunjukkan rasa hormat yang mendalam.

Terlepas dari spekulasi masa depan, fokus utama Pedro Acosta saat ini adalah memaksimalkan sisa dua musimnya bersama tim pabrikan KTM. Ia bertekad kuat untuk menutup tahun ini dengan hasil gemilang, dengan target ambisius finis di lima besar klasemen umum. Pandangannya sudah mulai beralih ke 2026, yang ia yakini akan menjadi “peluang besar” untuk dirinya. Acosta optimistis, jika performanya terus konsisten, pintu-pintu kesempatan di masa depan, terutama di 2027, akan terbuka lebar.

Prospek MotoGP 2027 juga menyulut semangat Acosta, terutama dengan adanya perubahan regulasi yang signifikan pada motor. “Fakta bahwa rear device akan dihapus akan sangat membantu,” jelasnya. Ia percaya bahwa perubahan ini akan mengembalikan esensi balap ke tangan pembalap, di mana “perasaan pembalap akan menjadi lebih penting” di lintasan.

Dengan motor baru dan ban baru, Acosta menggambarkan 2027 sebagai “kategori baru” yang menjanjikan. “Ini bisa menjadi salah satu tahun terbaik MotoGP dan siapa pun bisa memenangkan balapan,” ujarnya dengan antusias, membandingkannya dengan era kejayaan Valentino Rossi bersama Camel Yamaha, atau Dani Pedrosa dan Nicky Hayden yang sukses bersama Honda. Sebuah era baru yang sangat dinantikan, di mana talenta dan adaptasi akan menjadi kunci utama menuju podium juara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *