
Bintang NBA, Nikola Vucevic, melontarkan kritik pedas kepada raksasa sepak bola Italia, Juventus. Pebasket andalan Chicago Bulls yang juga pendukung setia Juventus ini menyoroti dua keputusan signifikan manajemen klub, yaitu pemecatan Igor Tudor dan penjualan pemain muda potensial dari akademi, yang menurutnya menjadi biang keladi kemerosotan prestasi Si Nyonya Tua dalam beberapa tahun terakhir.
Vucevic secara khusus menggarisbawahi keputusan klub untuk mengganti Igor Tudor dengan Luciano Spalletti, yang dinilainya terlalu terburu-buru. “Spalletti, tentu saja adalah pelatih berpengalaman. Namun, saya harus mengatakan saya merasa kasihan pada Igor Tudor,” ungkap Vucevic, seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport. Menurut pebasket berusia 35 tahun itu, Tudor seharusnya diberi waktu lebih banyak, apalagi mengingat keberhasilannya membawa Juventus bangkit musim lalu hingga mampu finis di zona Liga Champions. “Saya pikir dia melakukan pekerjaan dengan baik. Mungkin dia tidak punya cukup waktu untuk mempraktikkan keyakinan sepak bolanya,” tambahnya.
Tidak hanya menyayangkan pemecatan Tudor, Vucevic juga mengkritik keras penjualan Dean Huijsen, seorang bek muda berbakat dari akademi, dengan harga yang tidak masuk akal. Huijsen, yang dulunya merupakan didikan akademi Juventus antara tahun 2021 hingga 2023 saat berusia 20 tahun, dilepas ke Bournemouth pada musim panas 2024 dengan banderol 15 juta euro (sekitar Rp289 miliar). Ironisnya, hanya dalam setahun, Huijsen berhasil membuktikan kualitasnya hingga dipinang Real Madrid dengan nilai fantastis 62,5 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun).
Kondisi ini membuat pebasket asal Montenegro itu geram bukan kepalang. Ia merasa Juventus telah kehilangan aset berharga yang seharusnya bisa menjadi tulang punggung tim di masa depan. Lebih lanjut, penjualan Huijsen dengan harga yang relatif murah juga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi klub Turin. “Tahukah Anda apa yang paling mengganggu saya sebagai penggemar berat? Saya sungguh tak terima dengan banyak pemain muda hebat yang dikorbankan, yang dijual dengan harga murah,” ujarnya. “Saya menganggap penjualan Dean Huijsen seharga 15 juta euro misalnya, absurd. Dia adalah pemain yang saat ini bermain bagus di Real Madrid dan dianggap sebagai salah satu bek muda terbaik di dunia. Sayangnya, masih banyak contoh lainnya,” pungkas Vucevic.
Terlepas dari berbagai sorotan dan kritik tersebut, Juventus kini telah memulai era baru di bawah asuhan Luciano Spalletti. Di bawah arahan eks pelatih Napoli itu, Tim Putih Hitam menunjukkan performa menjanjikan dengan catatan belum terkalahkan dalam dua pertandingan terakhirnya. Juventus berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Cremonese dan bermain imbang 1-1 kontra Sporting CP. Selanjutnya, Manuel Locatelli dan rekan-rekan setim akan menghadapi laga derbi sengit kontra tim sekota, Torino, dalam pertandingan bertajuk Derby della Mole yang akan tersaji di pekan ke-11 Liga Italia 2025-2026 pada Minggu (9/11/2025) WIB.
Ringkasan
Bintang NBA, Nikola Vucevic, mengkritik Juventus terkait pemecatan Igor Tudor dan penjualan pemain muda seperti Dean Huijsen. Vucevic menilai pemecatan Tudor terlalu terburu-buru, mengingat Tudor telah membawa Juventus finis di zona Liga Champions. Ia juga menyayangkan penjualan Huijsen dengan harga murah, yang kemudian bersinar di Real Madrid.
Vucevic merasa Juventus kehilangan aset berharga dengan menjual pemain muda potensial tersebut. Menurutnya, penjualan Huijsen seharga 15 juta euro sangat tidak masuk akal. Terlepas dari kritik, Juventus kini di bawah asuhan Luciano Spalletti menunjukkan performa menjanjikan dan akan menghadapi Torino dalam Derby della Mole.



