
mellydia.co.id Bos Ducati, Luigi Dall’Igna, membeberkan kondisi cedera Marc Marquez yang berimbas pada perubahan rencana tim di akhir musim MotoGP 2025.
Kecelakaan parah yang menimpa Marc Marquez di Sirkuit Mandalika pada 5 Oktober lalu, tak pelak lagi, sangat disayangkan oleh tim Ducati. Insiden tersebut secara signifikan mengubah dinamika dan strategi tim di tengah persiapan krusial akhir musim. Akibat cedera serius, The Baby Alien terpaksa menepi dan melewatkan lima seri terakhir kejuaraan MotoGP 2025 untuk menjalani proses pemulihan intensif.
Pemeriksaan medis mengonfirmasi bahwa Marquez mengalami cedera patah tulang selangka kanan serta kerusakan ligamen yang cukup serius. Juara dunia tujuh kali MotoGP itu diperkirakan harus absen dari lintasan balap selama 16 minggu, sebuah pukulan telak bagi ambisi tim. Kehilangan Marc Marquez, pembalap dengan reputasi juara dunia yang disegani, sontak memaksa tim Ducati Lenovo untuk menyusun ulang rencana besar yang telah mereka siapkan untuk akhir musim.
Menurut Gigi Dall’Igna, Direktur Jenderal Ducati Corse, tim kini dihadapkan pada tugas sulit untuk mencari pembalap pengganti Marc Marquez yang kemampuan dan pengalamannya belum tentu sepadan. Padahal, awalnya Ducati memiliki rencana khusus: ingin Marc Marquez mencoba dan menguji setelan motor baru yang sedang dipersiapkan secara matang untuk musim depan. Ini adalah kesempatan emas untuk adaptasi dan pengembangan yang kini harus tertunda.
“Ini agak menantang bagi Marc, karena itu bukan salahnya,” ujar Gigi Dall’Igna, seperti dikutip dari Motosan via Juara.net. “Namun terkadang hal-hal seperti ini bisa terjadi. Ia tahu ia harus menerimanya dan mengikuti jalan yang benar,” imbuhnya, menunjukkan empati terhadap situasi sulit yang dialami pembalapnya. Lima seri terakhir sebenarnya bisa menjadi momentum emas bagi Marquez untuk beradaptasi lebih jauh dengan motor baru dan memberikan umpan balik vital bagi pengembangan tim.
Lebih lanjut, Gigi Dall’Igna menjelaskan dampak signifikan dari ketiadaan Marquez pada agenda tim. “Sebelum kecelakaan Marc, Blanc ingin mengembangkan sesuatu di GP terakhir musim 2025,” ungkap Gigi, menggarisbawahi upaya pengembangan yang terhenti. “Namun, hal itu tidak memungkinkan saat ini. Itulah masalah utama dari kecelakaan ini,” tambahnya, menegaskan bahwa kesempatan berharga untuk inovasi dan penyempurnaan motor kini sirna akibat cedera.
Gigi Dall’Igna pun menegaskan dengan gamblang betapa tidak mudahnya bagi timnya menemukan pembalap dengan kaliber seperti Marc Marquez. “Memiliki Marc di samping saya tidaklah mudah karena hasil yang diraihnya selalu sangat baik,” tutur Gigi, mengakui standar tinggi yang dibawa Marquez. “Kami di sini untuk meraih hasil. Dan jika hasilnya tidak tercapai, itu akan menjadi masalah baginya, bagi timnya, dan bagi saya,” lanjutnya. “Ini masalah bagi semua orang, tetapi satu-satunya hal yang dapat kami lakukan adalah bekerja keras untuk pulih,” tegasnya, menyoroti tantangan besar yang dihadapi seluruh tim.
Menurut pandangan Dall’Igna, mendatangkan Marc Marquez musim ini merupakan salah satu perjudian besar Ducati yang penuh perhitungan. Pabrikan motor asal Italia itu dengan berani mengambil keputusan untuk menggantikan Enea Bastianini dengan juara dunia fenomenal ini. Hasilnya pun luar biasa; Marquez menjawab tantangan tersebut dengan serangkaian prestasi mengesankan yang membuktikan keputusannya tepat.
Dekat dengan Marquez Bersaudara, Debutan MotoGP 2026 Banyak Dapat Petuah?
“Ini bukan tahun yang mudah, karena kami mengganti seorang pebalap,” tutur Gigi Dall’Igna, merefleksikan dinamika musim ini. “Tetapi saya sangat bangga dengan kerja seluruh tim dan semua pebalap tahun 2025 ini.” Ia secara khusus memuji peran Marc Marquez: “Apa yang telah dilakukan Marc sungguh luar biasa. Bagi saya, ini adalah pelajaran hidup. Dia menolak banyak hal, uang, tim pabrikan, visibilitas, semuanya untuk kembali.”
Lebih lanjut, Gigi menyoroti kualitas pribadi Marquez yang mempermudah kerja tim. “Marc sangat mudah diajak bekerja sama. Umpan baliknya dari sudut pandang teknis selalu tepat dan mudah dipahami,” jelasnya. “Tim merasa sangat puas dengannya. Dia seorang pemimpin yang dapat membantu tim bekerja dengan baik. Jadi, semuanya mudah,” pungkas Gigi, menegaskan bahwa Marquez tidak hanya seorang pembalap hebat, tetapi juga aset berharga dalam kepemimpinan dan pengembangan teknis tim.
Sebagai solusi sementara untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Marc Marquez, kini Ducati menyiapkan Nicolo Bulega. Bulega akan menjadi pengganti Marquez di dua seri terakhir musim MotoGP, yaitu di Portugal dan Valencia, sebuah tugas berat mengingat standar yang telah ditetapkan oleh The Baby Alien.



