
Kepulangan Trent Alexander-Arnold ke Anfield dalam balutan seragam Real Madrid baru-baru ini menyisakan cerita dramatis, diwarnai sambutan dingin dari suporter dan komentar menohok dari kapten Liverpool, Virgil van Dijk. Para penggemar Liverpool masih menyimpan kekecewaan mendalam atas keputusan Alexander-Arnold yang memilih hengkang ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas lalu dengan status bebas transfer, sebuah langkah yang mereka anggap kurang ajar dari jebolan akademi kesayangan.
Momen reuni pahit itu terjadi dalam ajang Liga Champions 2025-2026, tepatnya pada matchday keempat fase liga, kala Real Madrid bertandang ke Anfield menghadapi Liverpool. Laga yang digelar pada Selasa (4/11/2025) atau Rabu dini hari WIB tersebut berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk tuan rumah The Reds, berkat gol tunggal krusial dari Alexis Mac Allister. Hasil ini memaksa Los Blancos, dan tentunya Alexander-Arnold, pulang dengan kepala tertunduk lesu.
Alexander-Arnold baru diturunkan sebagai pemain pengganti di sembilan menit akhir pertandingan. Namun, begitu kakinya menginjak rumput Anfield, riuhnya tepuk tangan berubah menjadi sorakan cemoohan yang memekakkan telinga dari para suporter The Reds. Setiap sentuhan bola darinya disambut dengan ejekan, mencerminkan kekecewaan mendalam yang masih membekas di hati penggemar.
Drama tak berhenti di lapangan. Dalam sesi wawancara pasca-pertandingan, kapten Liverpool, Virgil van Dijk, secara mengejutkan ditanya mengenai kemungkinan bertemu Alexander-Arnold setelah laga. Dengan tegas dan tanpa ragu, bek timnas Belanda itu menjawab hanya dengan satu kata: “Tidak.” Respons singkat namun menohok ini sontak menjadi buah bibir dan menuai pujian dari seluruh penjuru media sosial. Para penggemar Liverpool menyatakan kebanggaan mereka, dengan berbagai komentar seperti “Wawancara penuh ini benar-benar sinema,” “Saya cinta kaptenku,” dan “Ini bek tengahku,” yang membanjiri lini masa, menegaskan loyalitas mereka pada sang kapten.
Kepindahan Alexander-Arnold ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2025 memang menjadi pukulan telak bagi Liverpool. Bagaimana tidak, bek kanan dengan tinggi 180 sentimeter itu telah mendedikasikan hidupnya untuk klub. Selama sembilan tahun di tim senior, ia turut mempersembahkan delapan gelar bergengsi. Bahkan, jika dihitung sejak masa akademinya, Alexander-Arnold telah membela panji Liverpool selama 21 tahun lamanya, menjadikannya salah satu ikon yang dicintai.
Namun, keputusannya hijrah ke Spanyol ternyata tidak berjalan mulus. Sejak berseragam Real Madrid, kiprah Alexander-Arnold jauh dari ekspektasi. Ia menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan gaya permainan Los Blancos, ditambah lagi dengan serangkaian cedera, termasuk cedera hamstring yang memaksanya absen cukup lama. Hingga saat ini, dari total enam penampilannya bersama Madrid di musim tersebut, Alexander-Arnold baru dua kali dipercaya tampil sebagai starter, sebuah statistik yang jauh dari kata memuaskan bagi seorang pemain kaliber dirinya.



