Legenda tinju asal Filipina, Manny Pacquiao, baru-baru ini diminta memberikan pandangannya mengenai potensi pertarungan impian melawan mantan juara UFC, Khabib Nurmagomedov. Pertanyaan tersebut menjadi semakin menarik ketika pria yang kini berusia 46 tahun itu dihadapkan pada pilihan sulit: apakah ia akan bertarung melawan Khabib atau bintang UFC lainnya yang tak kalah kontroversial, Conor McGregor.
Tanpa ragu, Pacquiao secara tegas menyatakan preferensinya untuk menghadapi Conor McGregor di atas ring. Sebuah alasan yang cukup menarik kemudian terungkap dari mulut petinju yang dijuluki ‘PacMan’ ini, menjelaskan mengapa pilihannya jatuh pada The Notorious.
Menurut Pacquiao, Khabib Nurmagomedov adalah pribadi yang baik hati, rendah hati, dan sangat menginspirasi, menjadikannya panutan yang patut dihormati, sehingga ia merasa tidak pantas untuk mengajaknya bertarung. Sebaliknya, Conor McGregor dianggap lebih ‘mudah’ untuk dihadapi, terutama karena sifatnya yang blak-blakan dan kerap melontarkan komentar provokatif. Sifat McGregor yang banyak bicara ini memang sudah menjadi ciri khasnya, sering kali memicu ketidaksukaan dari para rivalnya, termasuk Khabib sendiri.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari transkrip Championat oleh Juara.net, Pacquiao menegaskan, “McGregor. Karena dia terlalu banyak omong…. Yang jelas bukan Khabib, karena dia adalah pribadi yang baik hati. Dia sangat rendah hati serta menginspirasi, dia adalah panutan.”
Fenomena pertarungan lintas disiplin antara bintang tinju dan jagoan MMA memang selalu berhasil menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat. Sejarah mencatat, duel antara Conor McGregor melawan legenda tinju Floyd Mayweather Jr. adalah salah satu contoh paling sukses. Meskipun kalah pengalaman dalam dunia tinju, mantan juara kelas bulu dan ringan UFC tersebut berhasil memberikan perlawanan sengit. The Notorious, julukan McGregor, mampu bertahan hingga 12 ronde penuh, meski pada akhirnya ia harus mengakui kekalahan.
Duel epik antara McGregor dan Mayweather tersebut tidak hanya mencetak sejarah di atas ring, tetapi juga menjadi sukses besar secara komersial, terutama dari segi penjualan pay-per-view (PPV). Menurut data dari Tapology yang dilansir Juara.net, pertarungan tinju antara McGregor dan Mayweather berhasil mencatatkan angka fantastis, yakni total 4,3 juta pembelian PPV. Angka ini hanya sedikit di bawah rekor pertarungan legendaris antara Manny Pacquiao dan Floyd Mayweather Jr., yang mencapai 4,6 juta pembelian.
Sementara itu, di ranah UFC, rekor pembelian pay-per-view terbesar dipegang oleh pertarungan antara Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov yang berlangsung pada tahun 2018. Meskipun sangat populer, duel tersebut mencatatkan angka penjualan PPV yang hampir setengah dari total pembelian duel McGregor melawan Mayweather. Di luar semua perbincangan tersebut, Manny Pacquiao sendiri belakangan diketahui telah mencabut status pensiunnya. Ia dikabarkan menjalani laga comeback-nya pada bulan Juli lalu, menghadapi Mario Barrios.



