Bak Ksatria, TMJ Tanggung Biaya FAM di Pengadilan CAS dan Tantang FIFA Menghukumnya

Posted on

Pemilik klub raksasa Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail Idris (TMJ), telah mengambil langkah tegas dengan mengumumkan kesediaannya untuk menanggung seluruh biaya Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait kasus naturalisasi ilegal yang sedang mendera sepak bola Malaysia.

Tindakan Tunku Ismail ini secara eksplisit ditegaskan sebagai upaya krusial untuk mencari keadilan, terutama bagi tujuh pemain naturalisasi yang sebelumnya dijatuhi sanksi berat oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Keadilan yang diperjuangkan ini berakar pada dugaan pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). TMJ, panggilan akrab Tunku Ismail, juga secara transparan memastikan bahwa pendanaan untuk proses di Pengadilan CAS ini tidak menggunakan anggaran negara atau uang rakyat.

“Saya yang tanggung semuanya, bukan uang rakyat,” tegas Tunku Ismail Idris, sebagaimana dikutip dari New Straits Times.

Laporan yang sama turut menggarisbawahi keprihatinan mendalam Tunku Ismail terhadap dampak buruk yang dialami para pemain akibat sanksi FIFA. Diharapkan, dengan menanggung seluruh biaya hukum dan perjalanan, TMJ tidak hanya meringankan beban keuangan FAM, tetapi juga meningkatkan kepercayaan terhadap tim hukum Malaysia dalam perjuangan mereka mencari keadilan bagi para atlet tersebut, demikian laporan dari NST.com.my.

Menariknya lagi, putra Sultan Johor ini secara blak-blakan menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak gentar terhadap potensi tindakan balasan dari FIFA menyusul kritik pedas yang ia lontarkan belakangan ini.

17 Menit untuk Malaysia Jadi Maut Dunia bagi Imanol Machcuca

Ia bahkan secara terbuka menantang FIFA untuk merespons kritiknya yang menuduh badan sepak bola dunia itu menerapkan standar ganda. Dengan tegas Tunku Ismail menyatakan, “Tidak khawatir dengan tindakan FIFA, silahkan saja.”

Aksi TMJ ini memunculkan citra seorang ksatria yang berani tampil membela kebenaran, meskipun situasi yang dihadapinya tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Pasalnya, kasus pemalsuan dokumen naturalisasi ini turut disandingkan dengan sikap FIFA yang dinilai enggan menjatuhkan sanksi kepada Israel terkait konflik di Gaza, memicu perdebatan sengit tentang konsistensi standar FIFA.

Namun, opini publik di Negeri Jiran justru berbanding terbalik dengan inisiatif TMJ. Banyak pihak mendesak FAM untuk tidak melanjutkan banding ke CAS, meyakini bahwa keputusan pengadilan tersebut tidak akan berpihak pada Malaysia dan hanya akan berujung pada pemborosan waktu serta sumber daya.

Meskipun demikian, FAM tampaknya tidak perlu terlalu khawatir mengenai pendanaan yang akan dipakai, mengingat sponsor utama program naturalisasi tersebut menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam mendukung langkah ini.

Sebelumnya, FIFA telah mengeluarkan putusan krusial pada Senin (3/11/2025) yang secara resmi menolak banding FAM terkait sanksi yang dijatuhkan kepada federasi serta ketujuh pemain naturalisasi tersebut.

Ramai Tokoh Sepak Bola Malaysia Desak FAM Ngaku Salah, Banding ke CAS Cuma Tambah Masalah

Akibat penolakan banding tersebut, FAM dan para pemain dikenakan denda finansial. Selain itu, ketujuh pemain naturalisasi juga harus menghadapi sanksi berat berupa larangan beraktivitas dalam dunia sepak bola selama satu tahun penuh.

Skandal naturalisasi yang melanda sepak bola Malaysia ini kini telah melampaui batas perbincangan di kawasan Asia Tenggara, menjadi sorotan global dan perbincangan di seluruh dunia.

Dampak mengerikan dari kasus ini mulai dirasakan langsung oleh berbagai klub yang menaungi para pemain naturalisasi Malaysia. Alaves telah mencoret Facundo Garces dari daftar pemainnya, sementara Velez Sarsfield membatalkan rencana akuisisi Imanol Machuca. Terbaru, America de Cali tengah memproses pemutusan kontrak Rodrigo Holgado, menunjukkan betapa serius dan menghancurkannya skandal ini bagi karier para pemain dan reputasi klub.

Ringkasan

Tunku Ismail Idris (TMJ), pemilik klub JDT, bersedia menanggung seluruh biaya Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait kasus naturalisasi ilegal di Malaysia. Tindakan ini dilakukan untuk mencari keadilan bagi tujuh pemain naturalisasi yang dijatuhi sanksi oleh FIFA akibat dugaan pemalsuan dokumen oleh FAM. TMJ menegaskan pendanaan ini tidak menggunakan uang rakyat.

TMJ tidak gentar dengan potensi tindakan balasan dari FIFA atas kritiknya terhadap standar ganda badan sepak bola dunia tersebut. Ia bahkan menantang FIFA untuk merespons kritiknya, meskipun banyak pihak di Malaysia mendesak FAM untuk tidak melanjutkan banding ke CAS karena dianggap hanya membuang waktu dan sumber daya. Kasus ini telah berdampak buruk pada karier para pemain naturalisasi dan reputasi klub yang menaungi mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *