FAM Kalah Banding FIFA: Pengacara Terkenal Pun Angkat Bicara!

Posted on

mellydia.co.id Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) harus menelan pil pahit setelah banding mereka atas sanksi dari kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi yang diklaim memiliki keturunan Malaysia, secara resmi ditolak oleh FIFA.

Setelah melewati tenggat waktu yang dikabarkan, FIFA akhirnya secara resmi mengeluarkan putusan penting terkait banding yang diajukan oleh FAM atas sanksi yang telah diberikan sebelumnya. Keputusan ini menandai babak baru dalam kontroversi seputar legalitas status pemain naturalisasi di kancah sepak bola Malaysia.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (3/11/2025), Komite Banding FIFA dengan tegas menolak permohonan banding FAM. “Setelah menganalisis semua pengajuan banding dan melakukan sidang, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding tersebut,” demikian bunyi pernyataan FIFA.

Lebih lanjut, Komite Banding juga mengonfirmasi secara keseluruhan sanksi yang telah dijatuhkan kepada FAM dan ketujuh pemain terkait. Penolakan banding ini secara otomatis mengukuhkan validitas hukuman awal yang telah ditetapkan.

Meskipun keputusan ini telah disampaikan kepada FAM sebelum pernyataan resmi dirilis ke publik, Malaysia masih memiliki hak-hak prosedural yang bisa ditempuh. Mereka berhak meminta rincian lengkap atas putusan penolakan banding dalam waktu 10 hari.

Selain itu, FAM juga memiliki opsi untuk mengajukan kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) dalam kurun waktu 21 hari ke depan. Langkah ini menjadi satu-satunya jalan terakhir bagi FAM untuk memperjuangkan kembali status para pemain yang disanksi.

Menanggapi putusan tersebut, FAM melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka, menyatakan sikap akan segera mengajukan surat guna mendapatkan rincian resmi dan alasan tertulis dari FIFA. Ini adalah langkah awal sebelum mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS).

Malaysia Sah Tersangka Kasus Pemalsuan Dokumen, FIFA Tolak Banding FAM!

Dalam pernyataan resminya, FAM mengakui, “Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menerima hasil banding dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), di mana banding kami telah ditolak.” Mereka bertekad akan segera “menulis surat kepada FIFA untuk mendapatkan rincian lengkap serta alasan tertulis untuk keputusan (menolak banding) tersebut, sebelum mengambil langkah selanjutnya untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS).”

Lebih lanjut, FAM membeberkan fakta menarik bahwa ini adalah kali pertama mereka menghadapi situasi hukum serumit ini. Putusan FIFA yang menolak banding mereka ternyata tidak hanya mengejutkan manajemen federasi, tetapi juga para pengacara berpengalaman yang telah mereka sewa untuk kasus ini.

Meski dihadapkan pada kenyataan pahit ini, FAM masih bersikukuh akan terus memperjuangkan hak-hak para pemain yang disanksi, meskipun mereka terbukti terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen. Pernyataan ini menunjukkan komitmen FAM untuk tetap berjuang di kancah internasional.

“Ini adalah pertama kalinya FAM harus menghadapi situasi seperti ini, dan pengacara serta manajemen kami terkejut dengan keputusan tersebut,” pungkas FAM. “Namun FAM akan terus memperjuangkan hak-hak para pemain dan pentingnya sepak bola Malaysia di tingkat internasional.”

Meski Disanksi FIFA, Striker Naturalisasi Timnas Malaysia Tetap Diincar Klub Luar Negeri

Sebenarnya, nasib Malaysia dalam kasus ini sudah bisa ditebak sejak awal, terutama saat FAM dan pihak-pihak terkait buka suara perihal proses naturalisasi ketujuh pemain yang kini disanksi. Kurangnya transparansi dan bukti yang kuat menjadi titik lemah mereka.

Baik FAM maupun pihak terkait tidak pernah memberikan penjelasan yang memadai mengenai silsilah dan asal-usul para pemain yang mereka klaim memiliki keturunan Malaysia. Hal ini kontras dengan bukti yang ditemukan FIFA.

FIFA, di sisi lain, berhasil mendapatkan bukti konkret berupa akta lahir kakek-nenek para pemain, yang secara jelas menunjukkan bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang lahir di Malaysia. Bukti ini sangat krusial dalam keputusan FIFA.

Namun, terlepas dari bukti kuat yang dimiliki FIFA, kedua pihak di Malaysia tetap bersikukuh bahwa mereka telah melakukan proses naturalisasi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai standar prosedur yang mereka pahami.

Diduga kuat, Malaysia telah menaturalisasi pemain asing yang diklaim memiliki keturunan dengan “mengakali” celah aturan, termasuk dalam proses pembuatan akta kelahiran baru. Praktik ini menjadi inti dari kasus pemalsuan dokumen yang menyeret nama FAM dan ketujuh pemain.

Ringkasan

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengalami kekalahan setelah banding mereka terkait sanksi FIFA atas kasus pemalsuan dokumen pemain naturalisasi ditolak. Komite Banding FIFA secara tegas menolak banding FAM dan mengonfirmasi sanksi yang telah dijatuhkan kepada FAM dan ketujuh pemain terkait. FAM menyatakan akan meminta rincian lengkap keputusan FIFA dan mempertimbangkan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).

FAM mengakui bahwa ini adalah kali pertama mereka menghadapi situasi hukum serumit ini dan terkejut dengan keputusan FIFA. Meskipun demikian, FAM tetap bersikukuh akan terus memperjuangkan hak-hak para pemain yang disanksi. Bukti dari FIFA menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari kakek-nenek pemain yang lahir di Malaysia, menjadi dasar penolakan banding tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *