Kim Sang-sik Bongkar Aib Pemain Vietnam ke Media Korea!

Posted on

mellydia.co.id Pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang-sik, telah membeberkan sebuah kebiasaan yang dianggapnya kurang baik dari para pemainnya kepada media asal Korea Selatan. Ungkapan jujur ini muncul setelah ia memimpin skuad Vietnam selama lebih dari setahun.

Dalam kurun waktu setahun kepemimpinannya, pelatih berusia 48 tahun asal Korea Selatan ini berhasil membawa Vietnam meraih dua gelar juara di level tim nasional yang berbeda. Kesuksesan gemilang tersebut termasuk menjuarai ASEAN Cup 2024 bersama timnas senior, dan kemudian mengantarkan timnas U-23 meraih gelar ASEAN Cup U-23 2025.

Pencapaian impresif ini sontak membuat Kim Sang-sik mulai dibandingkan dengan pendahulunya yang legendaris sekaligus kompatriotnya, Park Hang-seo. Ia dinilai telah memenuhi target tinggi yang dibebankan padanya saat pertama kali ditunjuk sebagai juru taktik Timnas Vietnam di level senior dan U-23.

Rahasia di balik kesuksesan cepat Kim Sang-sik di Vietnam tak lepas dari kemampuannya dalam mengamati dan beradaptasi dengan cekatan. Ia tidak hanya mempelajari secara mendalam dua periode kepelatihan Vietnam sebelumnya, termasuk era keemasan di bawah Park Hang-seo, tetapi juga segera mengidentifikasi kelemahan mendasar dalam kebiasaan para pemainnya, baik saat sesi latihan maupun selama pertandingan.

Media Vietnam Bikin Prediksi Laga Perdana Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2025

Kebiasaan buruk yang dimaksud akhirnya diungkapkan oleh Kim Sang-sik dalam wawancara eksklusif dengan media Korea Selatan, Sports Seoul. Dengan blak-blakan, Kim Sang-sik menyebut bahwa para pemain Vietnam seringkali membuang-buang waktu secara tidak perlu di lapangan.

Ia menyoroti kecenderungan para pemain untuk berbaring terlalu lama di lapangan, bahkan setelah mengalami benturan yang relatif ringan. Untuk meningkatkan efisiensi dan intensitas permainan, Kim Sang-sik kemudian dengan tegas meminta para pemainnya untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

“Saya melihat para pemain Vietnam sering berbaring di lapangan terlalu lama meskipun hanya mengalami benturan kecil,” ujar Kim Sang-sik, seperti dikutip dari Dan Tri. “Ketika statistik disusun, durasi bola bergulir hanya sekitar 45 menit per pertandingan. Saya langsung melarangnya.” Ia menambahkan, “Sesi latihan saya hanya berlangsung 70-90 menit, tetapi dengan intensitas dan konsentrasi tinggi. Ketika saya mengubah budaya itu, seluruh tim menjadi lebih sehat dan lebih disiplin.”

Meskipun kini menuai sukses, Kim Sang-sik mengakui bahwa ia sempat merasakan tekanan berat saat pertama kali mengemban tugas di Vietnam. Perbandingan tak terhindarkan dengan Park Hang-seo, yang telah membangun warisan kesuksesan selama lima tahun, sempat membuatnya takut tidak dapat memenuhi ekspektasi, terutama di tahap awal perkenalan dengan para pemain dan lingkungan baru.

Namun, melalui penyesuaian strategi dan pemilihan personel yang cermat, ia berhasil membawa timnya secara bertahap mencapai stabilitas dan hasil yang positif. “Saya tidak memilih pemain berdasarkan usia, tetapi berdasarkan performa dan kemampuan nyata,” jelas Kim. “Ketika diberi kesempatan yang adil, para pemain akan berusaha lebih keras dan menciptakan semangat kompetitif yang sehat.”

Ketar-ketir Lihat Bomber Naturalisasi Vietnam Kembali, Media Malaysia: Lupakan Dulu Banding FIFA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *