Tim bola voli putri Indonesia berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih medali perak pada ajang Asian Youth Games 2025, sebuah pencapaian yang melampaui target awal mereka.
Dalam laga final yang berlangsung sengit di Isa bin Rashid Sports City Hall, Bahrain, pada Rabu (29/10/2025), Syelomitha Wongkar dan rekan-rekan harus mengakui keunggulan Iran. Pertarungan lima set tersebut berakhir dengan skor tipis 2-3 (26-28, 25-21, 25-18, 17-25, 14-16) untuk kemenangan Iran, sekaligus mengamankan medali perak bagi Merah Putih.
Sebelumnya, skuad muda Indonesia juga sempat menelan kekalahan telak dari Iran dengan skor 0-3 (18-25, 21-25, 22-25) pada babak playoff Pul E.
Perjalanan tim bola voli putri Indonesia menuju final tidaklah mudah. Mereka memulai kiprah di Pul C bersama Taiwan dan Kazakhstan, berhasil menjadi pemuncak grup dengan dua kemenangan. Melanjutkan perjuangan, Indonesia finis sebagai runner-up Pul E, meraih satu kemenangan dan satu kekalahan, yang ironisnya juga dari Iran. Keberhasilan kian terasa setelah mereka menyingkirkan China dengan skor telak 3-0 pada babak perempat final. Puncak kejutan terjadi di semifinal, di mana Indonesia secara meyakinkan mengalahkan tim kuat Thailand dengan skor serupa, 3-0, memastikan satu tempat di final.
Setibanya di tanah air, kapten tim voli putri Indonesia U-18, Syelomitha Avrilaviza Injilia Wongkar, mengungkapkan perasaannya. “Bermain di sana deg-degan, karena kami menghadapi lawan-lawan yang kelas atas. Puji Tuhan kami bisa melawan mereka,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa perolehan medali perak ini sungguh melampaui ekspektasi. “Raihan medali perak ini melebihi target karena target awal adalah mencapai babak 8 besar,” ungkap pemain berposisi outside hitter tersebut.
Syelomitha kemudian menceritakan detail perjuangan timnya saat final Asian Youth Games 2025 melawan Iran, terutama di set penentuan. “Awalnya, mereka sudah memimpin satu poin pada awal set penentuan. Namun, di poin keempat, kami lengah sehingga tersusul dan agak sedikit emosi. Hal itu membuat keunggulan kami sirna dan berbalik tertinggal,” aku Syelomitha. Ia menambahkan, “Sebenarnya saat final sudah bermain lepas, tidak ada beban sama sekali. Namun, kesulitannya justru banyak melakukan kesalahan sendiri.”
Livoli Divisi I 2025 – Rivan Nurmulki Selangkah Lagi Antarkan Eka Mandiri Jaya Raih Gelar
Menatap ke depan, Syelomitha menyebut evaluasi penting untuk timnya. “Evaluasinya kami harus latihan lebih banyak lagi, terus harus banyak latihan fisik karena fisik sangat berpengaruh. Setelah ini kami mempersiapkan Youth Olympic Games 2026,” tegasnya, menunjukkan komitmen tim untuk terus berkembang.
Di sisi lain, Kabid Binpres PBVSI, Adang Ginanjar, turut menyatakan kebanggaannya atas pencapaian timnas voli putri Indonesia. “Mewakili Ketua Umum, saya bangga kepada adik-adik saya yang mendapatkan perak. Hampir saja meraih emas, hanya perbedaan poin saja,” tutur Adang. Ia juga menekankan bahwa Iran bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh. “Tentunya kami tidak menganggap enteng lawan karena Iran adalah juara di level junior maupun seniornya,” tambahnya.
Dengan pengalaman berharga ini, PBVSI, melalui Adang, berkomitmen untuk terus membina atlet-atlet muda. “Tentunya kami ke depan dengan pengalaman adik-adik, kami sangat bangga. Kami akan menyiapkan yang muda-muda untuk persiapan SEA Games di Desember serta Youth Olympic Games 2026,” jelasnya. Ia memastikan akan ada lebih banyak pemain muda yang diikutsertakan dalam berbagai kegiatan federasi ke depannya.
Mengenai persiapan menuju SEA Games 2025, Adang mengungkapkan bahwa para pemain tinggal menunggu jadwal pemusatan latihan. “Data nama-namanya sudah kami kirimkan semua nominasinya. Kami tinggal menjalani training,” ujarnya. Kendati demikian, masih ada ketidakpastian mengenai keberangkatan tim. “Apakah nanti kita menunggu dari KOI, apakah nanti akan memberangkatkan tim putra dan putri, kami masih tidak tahu,” terang Adang. Ia juga berbicara tentang target di ajang tersebut. “Pengalaman pada SEA Games tentunya untuk putra meraih emas, tetapi untuk putri bisa jadi perak dan juga emas, tergantung dari pertandingan nanti di Thailand,” tambahnya, menunjukkan optimisme sekaligus realistis.
Lebih lanjut, Adang juga memaparkan persiapan menuju Youth Olympic Games 2026. “Dalam pelaksanaan Youth Olympic Games 2026 ini memang dari KOI yang mengusulkan. Kami juga akan menyiapkan,” ucapnya. Adang turut menyoroti permasalahan penting terkait pemanggilan pemain untuk ajang nasional. “Saya harapkan, terutama adik-adik, untuk permasalahan yang ada, seharusnya kalau tim ini dipanggil secara nasional, mereka harus didahulukan,” tegasnya. Ia memberikan contoh, “Tetapi ada juga event-event di daerah, baik Popnas, dan ada tiga pemain kita yang seharusnya ikut (timnas), putranya tidak ikut karena mengikuti Pomnas (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional).” Adang berharap kejadian seperti ini tidak terulang. “Hal ini seperti ini, jangan sampai terjadi lagi seperti ini. Saya harapkan kalau itu menyangkut kepentingan negara, kita harus tunjukkan bahwa pemain-pemain itu harus diikutsertakan karena itu menjadi permasalahan nasional,” pungkasnya, menekankan pentingnya sinergi antara program nasional dan daerah demi kemajuan olahraga bola voli Indonesia.
Hasil Liga Voli Jepang – Farhan Halim Tak Masuk Skuad, Rekor Kemenangan VC Nagano Tridents Ternoda



