Prestasi gemilang tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, terus mengangkat martabat bulutangkis Tanah Air dalam rangkaian tur Eropa musim gugur ini, dengan puncak kesuksesan teranyar di Hylo Open 2025.
Jonatan Christie berhasil merengkuh gelar ketiganya dalam rentang waktu hanya lima pekan, menegaskan dominasinya setelah tampil sebagai juara di partai final Hylo Open 2025.
Gelar juara tersebut berhasil dipastikan Jonatan usai mengandaskan perlawanan gigih underdog asal Denmark, Magnus Johannesen, dalam duel sengit yang tersaji di Saarlandhalle, Saarbruecken, Jerman, pada Minggu (2/11/2025).
Tampil setelah dua rekan senegaranya secara kompak harus puas menjadi runner-up di nomor lain, Jonatan menunjukkan ketenangan luar biasa dengan tetap mampu menjaga performa terbaiknya, meskipun sempat diuji dan goyah di awal pertandingan.
Jonatan sempat kecolongan di awal gim pertama. Lawannya, Magnus Johannesen, langsung memanfaatkan beberapa kesalahan Jonatan dan unggul cepat 4-0, menempatkan Jonatan dalam tekanan.
Secara kebetulan, Johannesen memang tengah diselimuti semangat untuk membalaskan dendamnya terhadap pemain-pemain Indonesia.
Setelah sebelumnya berhasil mengalahkan Alwi Farhan dan Christian Adinata, ia justru dua kali harus menelan pil pahit kekalahan dari pemain muda Indonesia, Muhammad Yusuf, dalam turnamen di Belanda dan Republik Ceko.
Sosok Yusuf, yang akrab disapa Ucup, sendiri baru saja menembus pusat pelatihan nasional Cipayung tahun ini setelah berhasil menjadi juara di Seleksi Nasional.
Menariknya, saat Jonatan tengah berpesta di Denmark Open, Yusuf (19 tahun) justru berhasil menjuarai Czech Open (International Challenge), di mana Johannesen menjadi salah satu korbannya di babak 16 besar.
Namun, gelora balas dendam Johannesen segera ditepis oleh Jonatan, yang merupakan salah satu kekuatan utama dan ‘raja terakhir’ Indonesia di kancah bulutangkis tunggal putra saat ini.
Jonatan segera bangkit dan memperbaiki penampilannya, merebut enam poin beruntun untuk berbalik unggul 6-4, sebelum menutup interval pertama dengan skor meyakinkan 11-9.
Dengan penguasaan reli yang cerdas, Jonatan secara perlahan menunjukkan keunggulannya. Momentum positif ini berhasil dipertahankan oleh pemain yang tengah berada dalam puncak performa dan rentetan kemenangan itu.
Game point berhasil dibukukan Jonatan pada skor 20-12. Dengan ketenangan yang terjaga meskipun sempat kecolongan dua kali, Jojo mengunci kemenangan gim pertama melalui penempatan bola lembut yang terlalu sulit untuk diantisipasi lawannya.
Memasuki gim kedua, dominasi Jonatan tak terbendung. Ia sama sekali tak membiarkan Johannesen mendapatkan momentum untuk mengembangkan permainannya.
Jonatan langsung tancap gas dan unggul telak 4-0. Kali ini, ia tak mengulang kesalahan seperti lawannya di gim pertama yang sempat berbalik tersusul setelah unggul.
Alih-alih tertinggal, Jonatan justru terus melebarkan jarak poin hingga 9-2. Meskipun sempat kehilangan beberapa poin beruntun, Juara All England satu kali itu tetap mampu menjaga keunggulan 11-6 saat interval.
Dengan senyum tipis di wajahnya, Jonatan terlihat sangat menikmati setiap detik pertandingan.
Setelah sempat terlihat kehilangan arah dan performa di bulan-bulan awal pasca keluar dari Pelatnas, yang diakuinya karena faktor cedera, pemain jebolan PB Tangkas itu kini seolah menemukan kembali semangat juang dan sentuhan terbaiknya.
Dewi Fortuna pun tampak berpihak pada Jonatan, dengan beberapa pengembalian bola yang terlihat seperti eksperimen, namun ajaibnya tetap masuk dan menghasilkan poin.
Senyum lebar kembali merekah di wajah Jonatan saat championship point berhasil diraihnya lewat sebuah lucky ball—poin dari kok yang sempat menyentuh bibir net, memicu sorakan penonton—pada kedudukan 20-11.
Sebuah skema netting tipis yang cermat, diikuti lompatan gesit untuk melancarkan smes mematikan, menjadi aksi penutup spektakuler dari Jonatan. Ia akhirnya mengunci kemenangan dengan skor kembar 21-14, 21-14.
Dengan kemenangan ini, Jonatan secara sensasional berhasil memborong semua gelar juara yang diraih Indonesia dalam rangkaian empat turnamen musim gugur di Benua Biru pada BWF World Tour 2025.
Keempat gelar prestisius tersebut berasal dari Arctic Open Super 500, Denmark Open Super 750, French Open Super 750, dan puncaknya Hylo Open Super 500, yang semuanya diboyong pulang oleh Jonatan.
Hebatnya, Jojo sendiri baru mulai tampil dalam rangkaian tur ini sejak turnamen Denmark Open.
Ringkasan
Jonatan Christie berhasil meraih gelar juara Hylo Open 2025 setelah mengalahkan Magnus Johannesen dari Denmark dengan skor 21-14, 21-14. Kemenangan ini menambah koleksi gelar Jonatan dalam tur Eropa musim gugur, menegaskan dominasinya di kancah bulutangkis tunggal putra.
Dengan kemenangan di Hylo Open 2025, Jonatan Christie secara sensasional memborong semua gelar juara yang diraih Indonesia dalam empat turnamen BWF World Tour 2025 di Eropa. Gelar juara tersebut berasal dari Arctic Open Super 500, Denmark Open Super 750, French Open Super 750, dan Hylo Open Super 500.



