Energi Melesat! Sentimen Positif Apa yang Mendorongnya?

Posted on

Mellydia.co.id, JAKARTA. Indeks Saham Sektor Energi (IDX Energy) mencatatkan kinerja impresif belakangan ini. Hasil laporan keuangan beberapa emiten energi yang kurang menggembirakan pada semester I-2025 tak menyurutkan laju pertumbuhan indeks ini. IDX Energy bahkan mampu menembus level 3.034,08 pada perdagangan Senin (11/8/2025), naik 0,35% dibandingkan penutupan Jumat (8/8/2025). Pertumbuhannya lebih menonjol jika dilihat dalam jangka waktu lebih panjang: 8,25% dalam sebulan terakhir dan 11,15% year to date (ytd).

Prestasi IDX Energy hanya kalah dari Indeks Sektor Teknologi (IDX Technology) dan Indeks Sektor Barang Material (IDX Basic Material) jika dilihat dari awal tahun. Apa yang mendorong performa positif ini di tengah ketidakpastian ekonomi global?

Menurut Provina Visindo Praska Putrantyo, CEO Edvisor, sentimen positif didorong oleh ekspektasi pemulihan harga komoditas. Meskipun masih ada ketidakpastian global, permintaan energi berpotensi meningkat. Namun, perlu dipantau dengan cermat kondisi permintaan dari China dan India sebagai mitra dagang utama Indonesia. “Pemulihan harga komoditas berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata dan margin emiten energi,” jelasnya pada Senin (11/8/2025).

Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Utama, menambahkan bahwa kenaikan harga batubara global dari US$ 90 per ton menjadi sekitar US$ 113 per ton sejak akhir April, dan penguatan harga minyak mentah dunia sejak Mei (dari US$ 57 per barel menjadi sekitar US$ 63 per barel) menjadi katalis utama. “Kenaikan harga komoditas ini menjadi pendorong utama perbaikan kinerja harga saham emiten energi,” tegasnya.

Euforia masuknya beberapa emiten sektor energi ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI), seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), juga turut berkontribusi. Hal ini memicu aliran dana asing dan sentimen positif yang signifikan terhadap indeks sektor energi. Menariknya, kinerja keuangan emiten energi semester I-2025 yang kurang optimal tampaknya telah diantisipasi pasar, sehingga dampaknya terhadap harga saham relatif terbatas.

“Justru, dengan potensi perbaikan fundamental ke depan, saham-saham energi kembali terlihat menarik untuk investasi,” tambah Ekky. Prospek sektor energi terlihat positif dalam jangka menengah, didukung oleh tren kenaikan harga komoditas, kebijakan pemerintah yang mendorong swasembada energi, dan potensi aksi korporasi.

Praska memprediksi saham-saham energi berpotensi menguat hingga akhir tahun. Namun, investor perlu selektif, mengingat tantangan transisi energi terbarukan yang juga menjanjikan. Ia merekomendasikan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga Rp 1.800 per saham, dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan target Rp 1.400 per saham.

Ekky merekomendasikan AADI karena potensi dividen tahun depan dan aliran dana asing pasca masuk MSCI, dengan target harga jangka panjang Rp 10.000-Rp 11.000 per saham. PTRO juga menarik dengan target jangka menengah Rp 5.000 per saham. Sementara itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) secara teknikal menunjukkan tren bullish, dengan potensi target harga jangka menengah Rp 25.000-Rp 26.000 per saham.

Indeks Saham Sektor Energi Melesat, Mana Saham yang Masih Menarik?

Indeks Saham Sektor Energi Melesat, Cek Prospek dan Rekomendasi Sahamnya

Ringkasan

Indeks Saham Sektor Energi (IDX Energy) menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan signifikan, didorong oleh ekspektasi pemulihan harga komoditas, khususnya batubara dan minyak mentah global. Masuknya beberapa emiten energi ke indeks MSCI, seperti DSSA, PTRO, dan AADI, juga turut mendorong sentimen positif dan aliran dana asing ke sektor ini. Meskipun laporan keuangan semester I-2025 kurang menggembirakan, pasar tampaknya mengantisipasi perbaikan fundamental di masa depan.

Para analis merekomendasikan beberapa saham energi dengan target harga tertentu, seperti PGAS dan MEDC oleh Praska, serta AADI, PTRO, dan ITMG oleh Ekky. Prospek sektor energi secara umum dinilai positif dalam jangka menengah, didukung oleh tren kenaikan harga komoditas, kebijakan pemerintah terkait swasembada energi, dan potensi aksi korporasi. Investor tetap perlu selektif dan mempertimbangkan tantangan transisi ke energi terbarukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *