
mellydia.co.id Setelah dihantam denda besar dan larangan bertanding oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini menghadapi ancaman ganda. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyatakan kesiapan untuk mengambil tindakan tegas jika keputusan akhir FIFA tidak berpihak kepada kepentingan para anggotanya.
Dikutip dari New Straits Times, AFC secara jelas menegaskan posisinya. Mereka akan menunggu keputusan final dari Komite Banding FIFA terkait kasus yang menimpa FAM sebelum merumuskan langkah selanjutnya. Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor Paul John, memastikan bahwa konfederasi akan sepenuhnya mematuhi setiap hasil hukum yang sah, baik yang dikeluarkan oleh FIFA maupun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Bawa Sassuolo Menang Dramatis di Serie A
Windsor lebih lanjut menjelaskan, “Begitu keputusan final keluar, kami akan menerima dan meninjau berkas kasus yang dikirim dari FIFA. Komite disiplin akan menentukan area pelanggaran yang terjadi dan langkah yang akan diambil sesuai dampaknya terhadap pertandingan AFC.” Pernyataan ini menggarisbawahi keseriusan AFC dalam memastikan integritas kompetisi mereka.
Kasus krusial ini berawal dari keputusan FIFA pada September lalu. Saat itu, FIFA menjatuhkan denda signifikan sebesar 350.000 franc Swiss (setara sekitar Rp 7,3 miliar) kepada FAM. Tak hanya itu, tujuh pemain naturalisasi Malaysia juga dikenai denda masing-masing 2.000 franc Swiss (sekitar Rp 41,8 juta) serta larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan. Sanksi ini diberikan menyusul dugaan penggunaan sertifikat keturunan palsu dalam proses registrasi pemain naturalisasi mereka.
Implikasi dari temuan FIFA ini sangat besar. Dua kemenangan penting Malaysia di kualifikasi Piala Asia 2027—yakni saat mengalahkan Nepal (2-0) dan Vietnam (4-0)—kini berada dalam bayang-bayang pembatalan. Kondisi ini menempatkan Malaysia dalam situasi pelik, meskipun saat ini mereka masih memuncaki Grup F dengan 12 poin dari empat laga.
Video Stadion Pencakar Langit Arab Saudi Ternyata Hoaks Buatan AI, Dibuat Sebelum Tidur Cuma 2 Menit!
Melihat urgensi ini, AFC menekankan pentingnya penetapan status kelayakan pemain sebelum tanggal 31 Maret 2026. Tenggat waktu ini krusial agar proses pengundian peserta Piala Asia 2027 tidak terganggu. Windsor kembali menegaskan, “Untuk pengundian, kami perlu mengetahui tim mana yang akan lolos dari grup Malaysia. Itulah sebabnya kami berharap semuanya bisa selesai sebelum 31 Maret. Prosesnya cukup panjang, karena prosedur hukum membutuhkan waktu dan harus mengikuti aturan yang berlaku.”
Dengan demikian, langkah FAM saat ini benar-benar berada di ujung tanduk, dihadapkan pada ancaman sanksi berlapis dari FIFA dan AFC. Jika upaya banding mereka gagal, impian Malaysia untuk berlaga di Piala Asia 2027 bisa saja pupus secara tragis, mengubah peta persaingan di kualifikasi secara drastis.
Real Madrid Gugat UEFA, Tuntut Kompensasi atas Pelanggaran Hukum European Super League
Ringkasan
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terancam sanksi dari AFC setelah FIFA menjatuhkan denda dan larangan bermain akibat dugaan penggunaan sertifikat keturunan palsu dalam naturalisasi pemain. AFC akan menunggu keputusan final FIFA sebelum menentukan tindakan, memastikan kepatuhan terhadap hasil hukum yang sah, termasuk dari Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Sanksi FIFA, berupa denda besar dan larangan beraktivitas bagi pemain naturalisasi, mengancam dua kemenangan Malaysia di kualifikasi Piala Asia 2027. AFC menekankan pentingnya penetapan status kelayakan pemain sebelum 31 Maret 2026 untuk kelancaran pengundian peserta Piala Asia 2027, sehingga nasib FAM kini di ujung tanduk dengan potensi gagal berlaga di turnamen tersebut.



