
mellydia.co.id – Mantan petarung UFC, Muhammad Mokaev, baru-baru ini menyuarakan rasa frustasinya yang mendalam setelah kepergiannya dari promosi ternama itu, yang menurutnya meninggalkan citra buruk pada dirinya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Muhammad Mokaev santer disebut sebagai salah satu prospek paling menjanjikan dalam dunia olahraga bela diri campuran. Dengan penampilan gemilang di kelas terbang UFC, ia digadang-gadang memiliki potensi besar untuk meraih gelar juara di masa mendatang.
Namun, secara mengejutkan, UFC mengambil keputusan untuk melepas Mokaev tak lama setelah ia meraih kemenangan impresif atas Manel Kape pada akhir Juli 2024. Keputusan ini sontak menimbulkan tanda tanya besar, mengingat Mokaev tercatat belum pernah terkalahkan di arena UFC.
Berbeda dengan kasus petarung lain yang biasanya dilepas karena performa kurang kompetitif, pemutusan kontrak Mokaev justru dikabarkan karena isu kepribadian. Konon, sikapnya menjadi salah satu alasan utama keputusan tersebut, memicu banyak pertanyaan di kalangan penggemar mengenai apa yang sebenarnya telah ia lakukan hingga menyinggung pihak promosi.
Alhasil, imej Muhammad Mokaev menjadi kurang baik di mata publik menyusul berakhirnya kerja sama dengan UFC. Merasa dirugikan oleh label “petarung bermasalah”, Mokaev akhirnya angkat bicara, menumpahkan rasa frustasinya kepada media.
Tom Aspinall Banjir Kritikan, Belal Muhammad Beri Saran pada Juara Kelas Berat UFC
Dalam sebuah wawancara dengan MMA Fighting, Mokaev, yang kini telah meraih beberapa kemenangan pasca-UFC, mengungkapkan kekesalannya. “Kalian tahu apa yang membuat saya kesal? Jika kalian melakukan kesalahan, kalian tidak akan marah,” ujarnya. “Kalian mendapatkan apa yang pantas kalian dapatkan.” Ia melanjutkan, “Tapi ketika kalian tidak melakukan sesuatu, apa yang telah kalian lakukan, apa yang telah kalian tunjukkan di media sebagai orang jahat, itulah yang membuat saya kesal.” Petarung itu merasa tidak pantas dilabeli sebagai “bad guy” atau “orang jahat” karena ia yakin tidak melakukan kesalahan fatal.
Mokaev secara tegas menyatakan bahwa ia tidak terlalu mempermasalahkan urusan kontrak atau finansial. Baginya, hal yang jauh lebih penting adalah reputasinya yang kini tercoreng di mata publik. “Saya tidak peduli dengan kontrak ini, atau tentang apa pun,” katanya. “Tapi sesuatu yang tidak benar tidak boleh keluar seperti ini dan merusak reputasi seseorang.” Ia merasa nama baiknya telah dirusak oleh narasi yang keliru.
Ia menambahkan argumen pembelaan dirinya dengan lugas. “Jika saya orang jahat, saya orang yang sulit dihadapi, Anda tidak akan mempertahankan orang itu selama tujuh pertarungan di organisasi Anda. Anda akan langsung menendangnya keluar,” tegas Mokaev. Ia juga menyoroti fakta bahwa dirinya telah dua kali memperbarui kontrak dengan UFC, masing-masing dengan bayaran yang lebih baik, selama masih berada di sana. “Jika saya orang jahat, Anda akan langsung menendangnya keluar. Begitulah cara kerjanya,” pungkasnya, menunjukkan inkonsistensi tuduhan tersebut dengan rekam jejaknya di UFC.
Meskipun tidak lagi bernaung di bawah bendera UFC, Muhammad Mokaev tetap aktif berkompetisi di arena pertarungan. Terakhir kali, ia tercatat tampil memukau di ajang 971 FC 2, menghadapi Thomas Assis. Dalam laga tersebut, Mokaev berhasil meraih kemenangan dominan melalui keputusan angka mutlak, membuktikan bahwa bakat dan semangat juangnya tidak padam.
Ringkasan
Muhammad Mokaev, mantan petarung UFC, mengungkapkan rasa frustrasinya setelah dilepas dari promosi tersebut, yang menurutnya merusak reputasinya. Meskipun dianggap sebagai prospek menjanjikan dan belum terkalahkan di UFC, Mokaev dilepas karena isu kepribadian, bukan karena performa yang buruk. Hal ini membuat citranya menjadi kurang baik di mata publik.
Mokaev merasa tidak pantas dilabeli sebagai “orang jahat” dan menegaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan kontrak atau finansial, melainkan reputasinya yang tercoreng. Ia berpendapat bahwa jika ia adalah orang yang sulit dihadapi, UFC tidak akan mempertahankannya selama tujuh pertarungan dan memperbarui kontraknya dua kali. Walaupun sudah tidak di UFC, Mokaev tetap aktif berkompetisi dan meraih kemenangan.



