
JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencetak sejarah dengan membukukan laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kalinya pada kuartal III-2025. Pencapaian fundamental yang signifikan ini sekaligus mendorong emiten teknologi terkemuka tersebut untuk menaikkan panduan kinerja mereka untuk setahun penuh, menandakan optimisme kuat terhadap prospek bisnisnya ke depan.
Dalam laporan keuangan terbarunya, GOTO sukses mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan positif sebesar Rp62 miliar. Angka ini merepresentasikan pembalikan posisi yang luar biasa, dengan peningkatan sebesar Rp728 miliar secara tahunan (year-on-year/yoy), berhasil mengubah posisi rugi menjadi untung yang substansial.
Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa GOTO kini telah sangat dekat dengan pencapaian net profit positif. Penyesuaian pada laba sebelum pajak tersebut, menurut Azis, dilakukan karena Tokopedia bukan lagi entitas yang sepenuhnya dikontrol oleh GOTO. “Ini menunjukkan profitabilitas riil dari bisnis yang memang dikendalikan penuh oleh perusahaan,” ujarnya pada Kamis (30/10).
Tidak hanya itu, performa GOTO juga ditopang oleh capaian EBITDA positif selama empat kuartal beruntun, dimulai sejak kuartal IV-2024. Pada kuartal III-2025, EBITDA perseroan mencapai Rp369 miliar, menunjukkan perbaikan impresif sebesar Rp455 miliar dibandingkan dengan kuartal III-2024. Metrik kunci lainnya, EBITDA Grup yang disesuaikan, yang mencerminkan profitabilitas operasional dan arus kas, turut membukukan Rp516 miliar di kuartal III-2025, dengan nilai kumulatif mencapai Rp1,34 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.
Dengan kinerja cemerlang tersebut, manajemen GOTO pun menunjukkan keyakinan tinggi dengan menaikkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan untuk setahun penuh 2025. Target yang semula diproyeksikan antara Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun, kini ditingkatkan secara signifikan menjadi Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun.
Pencapaian rekor ini tidak hanya terlihat di tingkat grup, melainkan juga merata di setiap unit bisnis GOTO. Azis menambahkan, “Kombinasi kuat antara GoPay dan Gojek memberikan keunggulan kompetitif bagi GOTO dari sisi skala ekonomi ekosistemnya. Kuncinya adalah monetisasi melalui inovasi, efisiensi, dan integrasi yang akan menjadi pendorong kuat GOTO untuk mencapai bottom-line positif.”
Sentimen positif dari rilis kinerja ini sontak memicu respons di pasar saham. Saham GOTO terlihat menguat di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dari sisi analisis teknikal, Achmad Yaki, Head Online Trading BCA Sekuritas, mengamati bahwa saham GOTO tengah menguji pola three white soldiers dengan indikator RSI yang mengarah pada penguatan. Sementara itu, indikator stochastic menunjukkan golden cross, meskipun volume perdagangannya tampak sedikit menurun.
Berangkat dari pengamatan tersebut, Yaki merekomendasikan ‘accumulative buy‘ untuk saham GOTO, dengan menetapkan level support di Rp53 dan level resistance di Rp67 per saham.
Ringkasan
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kalinya pada kuartal III-2025, mencapai Rp62 miliar. Hal ini mendorong perusahaan untuk menaikkan panduan kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan untuk setahun penuh 2025 menjadi Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun, dari target sebelumnya Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun.
Kinerja GOTO ditopang oleh EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut dan keunggulan kompetitif dari GoPay dan Gojek. Analis merekomendasikan ‘accumulative buy’ untuk saham GOTO, dengan level support di Rp53 dan resistance di Rp67 per saham.



