
Pengamat MotoGP, Antonio Lopez, menyebut persaingan ketat di akhir musim ini sulit diprediksi, bak undian lotre, menyusul absennya sang bintang, Marc Marquez.
Geliat persaingan di arena MotoGP memang terasa berbeda, setidaknya hingga menyisakan dua seri terakhir musim ini. Perubahan signifikan ini terjadi sejak Marc Marquez harus menepi dari lintasan akibat cedera yang dialaminya di Mandalika, Indonesia.
Pembalap berjuluk ‘Si Alien’ itu telah mengonfirmasi bahwa ia akan mengakhiri partisipasinya di musim ini lebih awal, dengan fokus utama pada pemulihan kondisi fisiknya untuk menghadapi musim kompetisi tahun depan. Meskipun keputusan ini tidak lagi memengaruhi ambisi pribadinya di musim yang telah ia jalani, ketidakhadirannya justru menciptakan dinamika baru yang intens bagi para rivalnya di papan atas.
Absennya Marquez, salah satu ikon balap, secara tak terduga menghadirkan pengaruh besar. Peta persaingan di setiap balapan menjadi kian sulit ditebak, terutama dalam menentukan siapa yang akan meraih kemenangan dan pembalap mana yang berhak menempati posisi podium.
Sejak kecelakaan Marquez di sesi balapan utama GP Indonesia, tercatat ada lima balapan yang telah berlangsung, termasuk tiga balapan utama dan dua sprint race. Dari kelima kesempatan tersebut, fenomena menarik muncul: lima pembalap berbeda berhasil menorehkan kemenangan, sebuah bukti nyata kekacauan yang terjadi di puncak klasemen, hingga gelaran MotoGP Malaysia di akhir pekan lalu.
Fenomena inilah yang mendorong pengamat MotoGP asal Spanyol, Antonio Lopez, untuk melontarkan analogi menarik. Ia menyamakan perebutan podium di akhir musim ini dengan undian lotre, menekankan betapa sulitnya memprediksi hasil akhir setiap seri.
“Sejak Marquez absen, lima pemenang terakhir adalah lima pembalap berbeda,” ungkap Lopez, seperti dikutip dari laman Motosan. “Tanpa dia, ini seperti lotre, maksud kami, sulit diprediksi siapa yang akan menang.”
Lopez menambahkan, hasil-hasil yang muncul, khususnya di GP Malaysia, sungguh di luar dugaannya. “Podium (sprint race di Malaysia) Alex Marquez, Pedro Acosta, Joan Mir, ini podium yang benar-benar tak terduga,” imbuhnya, menyoroti deretan nama yang berhasil meraih posisi teratas.
Kekacauan di perebutan podium ini diyakini akan terus tersaji mengingat kompetisi musim ini masih menyisakan dua seri terakhir. Kendati Alex Marquez dari Gresini Racing berhasil finis sebagai runner-up di GP Malaysia kemarin, persaingan untuk posisi-posisi penting di klasemen akhir tetap berjalan panas.
Perebutan peringkat ketiga, misalnya, masih menjadi sorotan utama. Sejumlah pembalap top masih bersaing ketat untuk memperebutkan posisi tersebut. Nama-nama seperti Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, dan Pedro Acosta masih memiliki peluang besar untuk mengamankan tempat terhormat di klasemen akhir MotoGP musim ini, menjanjikan tontonan yang mendebarkan hingga lap terakhir.
Ringkasan
Pengamat MotoGP, Antonio Lopez, menilai absennya Marc Marquez setelah cedera di Mandalika telah menciptakan dinamika persaingan yang sulit diprediksi, menyerupai undian lotre. Ketidakhadiran Marquez membuat peta persaingan berubah, dengan munculnya lima pemenang berbeda dalam lima balapan terakhir.
Lopez menyoroti hasil di GP Malaysia sebagai contoh podium tak terduga. Perebutan posisi ketiga di klasemen akhir juga diprediksi akan berlangsung ketat antara Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, dan Pedro Acosta hingga akhir musim. Kondisi ini menjadikan dua seri terakhir MotoGP semakin menarik untuk disaksikan.



