mellydia.co.id JAKARTA. Pasar kripto menunjukkan sinyal penguatan signifikan dalam sepekan terakhir, didorong oleh perbaikan kondisi makroekonomi global dan peningkatan adopsi institusional. Jika momentum positif ini berlanjut, prospek pasar kripto diproyeksikan akan semakin cerah, bahkan hingga tahun 2026.
Berdasarkan data Coinmarketcap pada Selasa (28/10/2025) pukul 13.47 WIB, harga aset Bitcoin (BTC) tercatat di US$ 114.001. Meskipun mengalami koreksi harian sebesar 1,56%, BTC berhasil menguat impresif 5,63% dalam skala mingguan. Tren serupa juga terlihat pada harga Ethereum (ETH) yang, meskipun turun 3,05% secara harian, tetap mempertahankan kenaikan 5,57% dalam sepekan terakhir, mencapai posisi US$ 4.101.
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengamati bahwa fundamental pasar kripto saat ini berada pada posisi yang kuat. Hal ini ditopang oleh arus masuk modal institusional yang berkelanjutan, perluasan adopsi teknologi blockchain, serta kebijakan moneter global yang mulai melonggar. Ia menambahkan, “Jika The Fed kembali menurunkan suku bunga acuan pada akhir tahun, hal ini akan semakin memperkuat selera risiko investor dan menjadi katalis lanjutan bagi reli aset digital.”
Memasuki tahun 2026, Fyqieh memproyeksikan tren jangka menengah kripto akan semakin matang. Minat berbagai pihak untuk menambah eksposur terhadap BTC dan aset digital lainnya diperkirakan meningkat, terutama setelah keberadaan ETF spot terbukti memberikan akses investasi yang lebih transparan dan mudah dijangkau.
Lebih jauh, perkembangan sektor Real-Word Assets (RWA), tokenisasi, dan DeFi berbasis yield stabil dipercaya akan memperluas utilitas kripto jauh melampaui spekulasi harga semata. Dalam konteks ini, Fyqieh memperkirakan ETH akan tetap menjadi pusat inovasi berkat dominasinya di sektor Layer-2 dan RWA, sementara BTC berpotensi besar menguat sebagai “emas digital” di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Prospek kripto pada 2026. Dengan berlanjutnya momentum positif makroekonomi dan adopsi ritel, tahun 2026 berpotensi menjadi periode krusial menuju fase siklus ekspansi kripto (crypto expansion cycle) berikutnya. Ini akan menandai semakin terintegrasinya kripto ke dalam sistem keuangan global.
Untuk prospek hingga akhir tahun ini, Fyqieh memandang harga kedua aset kripto tersebut masih condong positif. Ia memperkirakan BTC dapat bergerak di kisaran US$ 125.000-US$ 130.000, dengan potensi menguji rekor tertinggi baru jika likuiditas global meningkat dan ETF spot terus mencatatkan net inflow positif. Sementara itu, ETH diperkirakan berpotensi menguat ke US$ 4.800–US$ 5.200 di akhir tahun, didukung oleh peningkatan aktivitas di jaringan Layer-2 dan peluncuran upgrade Fusaka pada Desember.
Meskipun demikian, Fyqieh mengingatkan investor untuk tetap mewaspadai volatilitas pasar. “Setiap kejutan dari sisi kebijakan moneter, geopolitik, atau aksi ambil untung oleh investor besar bisa memicu koreksi jangka pendek di tengah tren kenaikan jangka panjang,” pungkas Fyqieh, menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi di pasar kripto.
Ringkasan
Pasar kripto menunjukkan sinyal penguatan didorong oleh kondisi makroekonomi dan adopsi institusional. Analis memproyeksikan tren positif ini berlanjut hingga 2026, didukung oleh arus modal institusional, adopsi blockchain, dan potensi pelonggaran kebijakan moneter global. Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menunjukkan kenaikan mingguan yang signifikan, meskipun mengalami koreksi harian.
Pada tahun 2026, minat terhadap BTC dan aset digital lainnya diperkirakan meningkat seiring dengan perkembangan sektor Real-World Assets (RWA), tokenisasi, dan DeFi. BTC berpotensi menguat sebagai “emas digital,” sementara ETH tetap menjadi pusat inovasi. Investor tetap perlu mewaspadai volatilitas pasar dan potensi koreksi jangka pendek.



