Serbu RI! 11 Perusahaan Inggris Incar Pasar Keamanan Siber

Posted on

Pemerintah Inggris secara resmi meluncurkan misi perdagangan siber di Indonesia pada Senin, 27 Oktober 2025, menandai langkah signifikan dalam mempererat kolaborasi keamanan digital kedua negara. Misi ini membawa sebelas perusahaan keamanan siber terkemuka dari Inggris yang siap menjajaki peluang dan beroperasi di pasar Indonesia.

Wakil Duta Besar Inggris, Matthew Downing, menegaskan bahwa kesebelas perusahaan yang tergabung dalam misi ini merepresentasikan sektor inovatif yang krusial bagi akademisi, pengusaha, dan pemerintah. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Age Check Certification Scheme, ASA Group/KKG Security, Athenian Tech Limited, BAE Systems Digital Intelligence, CyBOK, Darktrace, Friday Initiatives, Goldilock, ITM Systems, Safeware/Glasswall, dan Secatr. Downing menekankan, misi perdagangan siber ini merupakan penanda penting dalam memperkuat hubungan bilateral Inggris dan Indonesia, sekaligus membuka peluang dan memperdalam kerja sama di bidang krusial ini.

Menyikapi urgensi global, Matthew juga menyoroti peran vital keamanan siber di tengah ancaman perkembangan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, misi perdagangan ini tidak hanya berfokus pada pertukaran bisnis, tetapi juga menjadi upaya strategis untuk membangun infrastruktur digital yang tangguh demi ketahanan sistem keuangan, sektor pendidikan, dan berbagai bidang vital lainnya. Menurutnya, memperluas cakupan keamanan siber adalah kunci dalam mendorong inovasi dan ketahanan nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menegaskan komitmen negaranya dalam mendukung tata kelola siber Indonesia yang aman. Dukungan ini telah terwujud melalui Program Siber Indo-Pasifik, yang merupakan inisiatif utama dari Strategi Siber Nasional Inggris. Melalui misi perdagangan siber ini, Inggris secara khusus menghadirkan perusahaan-perusahaan siber unggulan dengan inovasi terkini dan kecanggihan teknis. Tujuannya adalah untuk menggali kesempatan kolaborasi dan memberikan dukungan konkret bagi Indonesia dalam memperkuat ketahanan digital serta mengembangkan ekosistem keamanan siber sesuai peta jalan ambisius yang telah dicanangkan. Jermey berharap, upaya ini akan memposisikan Indonesia sebagai pemimpin ekonomi digital global pada tahun 2030.

Lebih jauh, Jermey mengungkapkan harapannya agar misi perdagangan siber ini dapat berkontribusi pada pembangunan sistem yang komprehensif. Sistem ini dirancang untuk secara efektif melindungi warga negara Indonesia, memberdayakan pelaku usaha melalui solusi digital yang aman, dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis di tengah lanskap era digital yang terus berkembang.

Menguatkan posisi Inggris sebagai mitra terkemuka, Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris, Rodney Berkeley, dengan bangga menyatakan negaranya adalah pemimpin global dalam keamanan siber. Industri keamanan siber Inggris saat ini menaungi lebih dari 2.100 perusahaan dan didukung oleh 67.000 tenaga profesional siber yang berdedikasi, siap menghadirkan solusi terkini di berbagai sektor dan bidang keahlian.

Berkeley menambahkan, reputasi Inggris sebagai eksportir produk dan layanan siber terbesar ketiga di dunia didukung oleh kombinasi inovasi mutakhir dan standarisasi yang terjamin oleh pemerintah. Hal inilah yang menjadikan Inggris sebagai mitra terpercaya dalam mewujudkan transformasi digital yang aman dan berkelanjutan. Di Indonesia, Inggris berkomitmen untuk menjalin kolaborasi yang lebih mendalam melalui Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia, dengan fokus pada penguatan ketahanan siber dan pengembangan infrastruktur digital. Melalui solusi yang dirancang khusus serta program pengembangan kapasitas, Inggris siap membangun kemitraan industri yang solid untuk mendukung berbagai inisiatif pemerintah Indonesia.

Misi perdagangan siber yang berlangsung selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 Oktober 2025, dirancang dengan serangkaian kegiatan strategis. Delegasi Inggris akan terlibat dalam berbagai agenda penting di sektor infrastruktur kritis, yang bertujuan untuk memupuk kolaborasi dan kemitraan praktis. Puncak kegiatan ini meliputi acara business matchmaking yang akan mempertemukan komunitas bisnis Inggris dan Indonesia, serta Forum Keamanan Siber Inggris-Indonesia.

Forum ini secara khusus akan menghadirkan para ahli terkemuka dari kedua negara, memfasilitasi pertukaran gagasan, berbagi praktik terbaik, serta merumuskan pendekatan kolaboratif untuk mengamankan infrastruktur kritis dan mengembangkan kompetensi siber secara berkelanjutan.

Pilihan Editor: Akal Imitasi untuk Efisiensi Pembangkit Nuklir

Ringkasan

Pemerintah Inggris meluncurkan misi perdagangan siber ke Indonesia dengan membawa 11 perusahaan keamanan siber terkemuka. Misi ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi keamanan digital antara kedua negara dan membuka peluang bisnis bagi perusahaan Inggris di pasar Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut menawarkan berbagai solusi keamanan siber inovatif dan canggih.

Misi ini juga merupakan upaya strategis untuk mendukung tata kelola siber Indonesia yang aman dan memperkuat ketahanan digital negara. Inggris berkomitmen untuk menjalin kolaborasi yang lebih mendalam dengan Indonesia melalui Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia, berfokus pada penguatan ketahanan siber dan pengembangan infrastruktur digital. Rangkaian kegiatan strategis, termasuk forum dan business matchmaking, akan memfasilitasi pertukaran gagasan dan pengembangan kemitraan praktis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *