Kota Kelahiran Kakek Garces dan Nenek Machuca Berjarak 195 Km, Media Argentina: Ngawurnya Malaysia Nggak Nanggung!

Posted on

mellydia.co.id Media terkemuka Argentina baru-baru ini mengungkap kejanggalan serius terkait klaim Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengenai tempat kelahiran kakek-nenek dari dua pemain naturalisasi yang kini tengah tersandung sanksi FIFA. Penemuan ini memicu sorotan tajam atas integritas proses naturalisasi di Malaysia.

Publik Argentina dibuat tercengang oleh pendekatan Malaysia dalam membentuk tim nasional melalui naturalisasi pemain keturunan, sebuah strategi yang kini justru berujung pada masalah besar. Meskipun proses naturalisasi itu sendiri tidak ilegal dan sah menurut regulasi FIFA, dengan catatan semua prosedur harus dilalui secara transparan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Penggunaan pemain keturunan atau naturalisasi kewarganegaraan untuk memperkuat tim nasional merupakan praktik yang lazim di banyak negara di seluruh dunia. Namun, inti permasalahannya muncul ketika kepatuhan terhadap aturan FIFA diabaikan, bahkan sampai pada dugaan pemalsuan dokumen-dokumen penting yang menjadi persyaratan mutlak dalam proses tersebut.

Inilah yang diduga kuat dilakukan oleh Malaysia. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) saat ini masih menantikan jawaban banding mereka dari FIFA, di tengah santernya tuduhan manipulasi data. Skala “kekeliruan” Malaysia pun tidak main-main, melibatkan bukan hanya satu atau dua pemain, melainkan tujuh pemain asing yang diklaim memiliki garis keturunan Malaysia.

Para pemain ini berasal dari berbagai negara, termasuk Spanyol, Belanda, Brasil, dan Argentina, yang proses naturalisasinya didasarkan pada klaim keturunan. Mengutip La Nacion, sebuah media Argentina, aturan FIFA jelas menyatakan bahwa seorang pemain dapat membela tim nasional lain jika ayah, ibu, atau kakek-neneknya lahir di negara tersebut.

Kondisi Terkini 7 Pemain Naturalisasi Palsu Malaysia, Bek Argentina Jiwanya Terguncang

La Nacion menyoroti, “Malaysia sengaja memanipulasi catatan agar para pemain ini memenuhi syarat, mereka kebablasan dalam upaya manipulasi data mereka.” Lebih lanjut, media tersebut dengan tegas menyatakan, “Jika Anda ingin membangun tim multietnis, setidaknya semua dokumen harus valid. Tapi hal ini tidak berlaku di sepak bola Malaysia,” mengindikasikan adanya pelanggaran serius terhadap integritas data yang fundamental.

Tidak hanya itu, perhatian publik Argentina juga tertuju pada detail yang lebih kecil namun krusial, yakni hubungan antara agen pemain dan tempat lahir kakek-nenek dari dua pemain asal Argentina yang terlibat, Facundo Garces dan Imanol Machuca. Fakta mengejutkan terungkap bahwa kedua pemain ini memiliki agen yang sama, yang semakin menambah kecurigaan.

Dalam dokumen yang diajukan Malaysia, tercatat bahwa kakek-nenek kedua pemain tersebut diklaim lahir di Penang, Malaysia. Namun, data yang diperoleh FIFA menunjukkan informasi yang sangat kontradiktif. Catatan kelahiran kakek Facundo Garces tertera di Santa Fe, Argentina, sementara nenek Imanol Machuca lahir di Roldan, Argentina. Ironisnya, jarak antara kedua kota di Argentina ini sekitar 195 kilometer, membuat La Nacion kebingungan tentang bagaimana Malaysia bisa menyatukan keduanya di Penang.

La Nacion secara blak-blakan mengungkapkan, “Sebagai contoh dua pemain, Imanol Machuca dan Facundo Garces, keduanya memiliki agen yang sama. Kebetulan yang mencurigakan adalah bahwa dalam dokumen Malaysia, kakek-nenek kedua pemain tersebut lahir di Penang.”

Argentina Minta Malaysia Tidak Pakai Dokumen Palsu: Naturalisasi Serampangan Tak Jelas!

Media Argentina tersebut melanjutkan, “Namun, salinan akta kelahiran yang diperoleh FIFA menunjukkan cerita yang sama sekali berbeda.” Mereka merinci secara spesifik, “Kakek Facundo Garces, Carlos Fernandez, lahir di Villa Maria Selva (Santa Fe, Argentina) dan nenek Machuca, Concepcion Agueda Alaniz, lahir di Roldan, sekitar 25 km dari Rosario. Entah bagaimana, Malaysia menciptakan orang-orang ini lahir ribuan kilometer jauhnya,” pungkas mereka. Pernyataan ini secara telak menunjukkan adanya manipulasi data yang disengaja dan skala yang mencengangkan.

Skandal naturalisasi yang melanda sepak bola Malaysia ini terus menjadi perbincangan hangat di jagat sepak bola Asia Tenggara. Semua mata kini tertuju pada bagaimana FIFA akan menindaklanjuti kasus ini dan apa implikasi akhirnya bagi masa depan sepak bola Malaysia serta para pemain yang terlibat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *