
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Senin (27/10/2025). Laju IHSG akan sangat dipengaruhi oleh kombinasi sentimen eksternal dan internal yang berkembang di pasar.
Optimisme pasar terhadap potensi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), menjadi pendorong utama sentimen positif bagi pergerakan IHSG. Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, menyoroti ekspektasi ini sebagai faktor kunci yang dapat memicu kenaikan. Selain itu, harapan investor juga tertuju pada realisasi pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan ini diharapkan mampu meredakan ketegangan hubungan dagang antara kedua negara ekonomi terbesar dunia, yang pada gilirannya akan menciptakan stabilitas pasar global.
Tak hanya sentimen global, faktor domestik turut menyumbang prospek cerah bagi IHSG. Alrich menambahkan bahwa investor juga menyambut positif musim rilis laporan keuangan kuartal III-2025 dan proyeksi perbaikan ekonomi nasional pada kuartal IV-2025. Perkembangan ini diharapkan dapat memberikan fundamental yang kuat bagi pergerakan pasar modal.
Fokus perhatian pasar sepanjang pekan ini akan terpusat pada beberapa agenda penting. Pertemuan The Fed diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, membawa suku bunga ke level 4%. Selain itu, pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi yang dijadwalkan pada Kamis (30/10/2025) di Korea Selatan juga menjadi krusial untuk dicermati. Sebelumnya, pasar juga telah mencermati hasil pertemuan antara Menteri Keuangan AS dengan Wakil Perdana Menteri China yang berlangsung pada Sabtu (25/10/2025) dan Minggu (26/10/2025) di Malaysia.
Melihat Prospek Emiten yang Mulai Beli Patriot Bond
Meskipun sentimen positif mendominasi, ada beberapa faktor yang perlu dicermati. Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas dan Oktavianus Audi, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengingatkan bahwa depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas emas yang masih berisiko tertekan dapat menjadi faktor penghambat bagi laju IHSG.
Berdasarkan analisis fundamental, Audi memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang level support 8.271 dan resistance 8.302. Sementara itu, Herditya memperkirakan IHSG akan berada di kisaran 8.220 hingga 8.320.
Secara teknikal, Alrich Paskalis Tambolang mengamati bahwa IHSG telah membentuk candlestick shooting star, yang mengindikasikan adanya potensi koreksi. Indikator Stochastic RSI juga berpotensi membentuk Death Cross di area pivot. Oleh karena itu, Alrich memproyeksikan IHSG berpotensi menguji level support 8.200 dan resistance 8.300 pada pekan depan.
Menyikapi sentimen pasar dan analisis teknikal ini, beberapa analis merekomendasikan saham-saham pilihan. Untuk perdagangan hari ini (27/10/2025), Alrich menjagokan saham RAJA, JSMR, PNLF, INTP, AUTO, dan ESSA.
Sementara itu, Oktavianus Audi merekomendasikan trading buy untuk saham INET dengan level support Rp 270 dan resistance Rp 316. Audi juga menyarankan speculative buy untuk saham DATA, dengan support Rp 5.000 dan resistance Rp 6.400.
Di lain pihak, Herditya Wicaksana menyoroti saham BBTN pada rentang support dan resistance Rp 1.250-Rp 1.275, ESSA di kisaran Rp 640-Rp 665, serta MEDC pada kisaran Rp 1.435-Rp 1.555.
JSMR Chart by TradingView



