mellydia.co.id Ganda putra kebanggaan Indonesia, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, sukses mengukir sejarah dengan menjuarai Indonesia Masters II 2025. Kemenangan dramatis ini mereka raih setelah menaklukkan pasangan veteran yang penuh pengalaman, menandai babak baru bagi sektor ganda putra Merah Putih.
Aksi luar biasa diperagakan Raymond/Joaquin di GOR Pancing PBSi, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Minggu (26/10/2025). Mereka berhasil menundukkan pasangan campuran Korea Selatan dan Malaysia, Choi Sol-gyu/Goh V Shem, dalam sebuah pertarungan yang menguras emosi dan tenaga.
Pertarungan sengit kontra duo “gado-gado” tersebut memang tidak berjalan mulus bagi wakil Indonesia. Raymond/Joaquin sempat unggul di gim pertama, namun kematangan dan pengalaman sang lawan tidak bisa diremehkan. Choi/Goh, yang merupakan pemain ganda putra sangat senior, menunjukkan kelasnya di dua gim berikutnya. Goh V Shem, yang kini berusia 33 tahun, adalah peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, sementara Choi Sol-gyu dikenal sebagai mantan pemain ganda putra dan ganda campuran top Korea.
Ketegangan mulai memuncak di gim kedua. Raymond/Joaquin mendapatkan perlawanan intens hingga sempat terjebak di kedudukan krusial dan akhirnya tertikung, kehilangan gim tersebut. Namun, semangat juang ganda putra Indonesia tidak padam. Di gim penentuan, Raymond/Joaquin berjuang lebih keras, menunjukkan mentalitas juara yang patut diacungi jempol.
Kejar-kejaran angka terus terjadi sejak awal hingga akhir gim ketiga, dengan skor yang sangat ketat bahkan mencapai 20-19. Adu setting pun tak terhindarkan dan terjadi hingga tiga kali, membuat seluruh penonton di tribun gegap gempita. Dalam atmosfer yang membara tersebut, Raymond/Joaquin dan Choi/Goh terus beradu teknis dan konsentrasi tinggi. Celah kemenangan akhirnya didapatkan pasangan Indonesia ketika pertahanan Goh V Shem mulai melemah.
Pada kedudukan genting 23-22, smes silang mematikan dari Nikolaus Joaquin berhasil menembus jantung pertahanan lawan, memastikan gelar juara untuk Raymond/Joaquin. Mereka mengunci kemenangan dengan skor akhir 21-18, 17-21, 24-22. Ini adalah gelar juara badminton pertama bagi Raymond/Joaquin di hadapan publik sendiri, sebuah pencapaian yang sangat berarti bagi karier mereka.
Kemenangan ini sekaligus kembali membuktikan “tangan dingin” pelatih Chafidz Yusuf. Sebagai sosok di balik formasi legendaris Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Chafidz Yusuf kini berhasil meracik kombinasi muda yang menjanjikan. Dengan dukungan dari Andrei Adistia di kursi pelatih pratama, sektor ganda putra pelapis Indonesia semakin menunjukkan progres positif dan siap mengukir prestasi gemilang di kancah internasional.
