Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (27/10/2025)

Posted on

mellydia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melonjak signifikan 4,5% sepanjang pekan ini, memicu optimisme investor di pasar modal. Pekan depan, IHSG diprediksi akan melanjutkan tren penguatan, didukung oleh serangkaian katalis global dan domestik yang patut dicermati.

Menurut Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, pergerakan IHSG tak lepas dari berbagai sentimen pasar, seperti rilis data suku bunga dan industri di China, keputusan moneter Bank Indonesia (BI), serta pengumuman kinerja emiten untuk kuartal III-2025. Namun, ia juga menyoroti potensi tekanan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan fluktuasi harga emas dunia.

Senada, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menambahkan bahwa meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China turut menjadi faktor pendorong utama. Sentimen positif ini tercermin dari maraknya aksi beli bersih asing yang mencapai Rp 6,13 triliun di seluruh perdagangan, menjadi suntikan energi tambahan bagi IHSG.

Prediksi IHSG, Senin (27/10), Setelah Melejit 4,5% dalam Sepekan

Dari sisi domestik, kinerja emiten pada kuartal III-2025 menunjukkan pertumbuhan yang tangguh. Sebagai contoh, laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat naik 5,7% Year-on-Year (YoY), sementara PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) meningkat 10,8% YoY. Hal ini memberikan fondasi kuat bagi optimisme pasar terhadap prospek investasi.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menyoroti ekspektasi pasar akan potensi penurunan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve, pada pekan depan sebagai faktor positif signifikan bagi laju IHSG. Selain itu, harapan terhadap pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, yang diharapkan dapat meredakan ketegangan hubungan dagang kedua negara, juga menjadi perhatian investor.

Alrich juga menambahkan bahwa investor kini menaruh harapan besar pada earning season kuartal III-2025 dan proyeksi membaiknya perekonomian domestik pada kuartal IV-2025. Prospek ini menjadi angin segar yang berpotensi menjaga momentum positif pasar saham.

Intip Saham Net Sell Terbesar Asing Saat IHSG Menguat Signifikan 4,50% Sepekan Ini

Pekan depan, fokus utama pasar akan tertuju pada pertemuan The Fed, yang konsensusnya diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4%. Selain itu, pertemuan penting antara Presiden Trump dan Presiden Xi di Korea Selatan yang dijadwalkan pada Kamis, 30 Oktober 2025, akan diamati ketat. Sebelumnya, pasar juga akan menanti hasil pertemuan antara Menteri Keuangan AS dengan wakil Perdana Menteri China pada Sabtu (25/10/2025) dan Minggu (26/10/2025) di Malaysia, yang berpotensi memberikan arah baru bagi hubungan dagang global. Herditya dan Audi kembali mengingatkan akan pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas emas yang masih rentan tertekan, yang berpotensi menjadi sentimen negatif yang mengiringi laju IHSG.

Rekomendasi Saham

Menjelang pekan depan, para analis juga memberikan rekomendasi saham serta proyeksi pergerakan IHSG. Oktavianus Audi memprediksi IHSG akan beredar di level support 8.271 dan resistance 8.302. Sementara itu, Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 8.220-8.320.

Dari sisi analisis teknikal, Alrich Paskalis Tambolang mengamati bahwa IHSG membentuk candlestick shooting star, mengindikasikan adanya potensi koreksi. Stochastic RSI juga berpotensi membentuk Death Cross di area pivot. Dus, Alrich memperkirakan IHSG berpotensi menguji level support 8.200 dan resistance 8.300 pekan depan.

Dengan berbagai sentimen ini, saham pilihan Alrich untuk Senin (27/10/2025) jatuh kepada RAJA, JSMR, PNLF, INTP, AUTO, dan ESSA.

Oktavianus Audi merekomendasikan trading buy untuk saham INET dengan support Rp 270 dan resistance Rp 316, serta speculative buy untuk saham DATA dengan support Rp 5.000 dan resistance Rp 6.400.

Sementara itu, Herditya Wicaksana menyarankan para investor untuk menimbang saham BBTN pada rentang support dan resistance Rp 1.250-1.275, ESSA Rp 640-665, dan MEDC Rp 1.435-1.555.

Gelombang Buyback Saham Kuartal IV-2025: Sentimen Positif bagi Investor dan IHSG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *