mellydia.co.id – Isu santer mengenai keinginan Jepang dan Korea Selatan untuk meninggalkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan membentuk konfederasi baru telah mengguncang ranah sepak bola di benua kuning. Desas-desus ini ternyata tidak hanya menjadi pembicaraan hangat di kalangan publik, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius dari pihak AFC dan negara anggota lainnya, yang secara langsung berdampak pada PSSI.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengungkapkan bahwa federasi sepak bola Indonesia turut merasakan imbas dari rumor tersebut. Saat mewakili Indonesia bersama Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, dalam gelaran AFC Conference di Riyadh pekan lalu, Yunus Nusi mendapati diri mereka “ditodong” pertanyaan mengenai kebenaran kabar viral ini di tanah air.
“Enam hari lalu, saya beserta Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI baru pulang dari Riyadh (menghadiri) AFC Conference. Beberapa negara, termasuk dari AFC, menanyakan kepada kita, ‘Kok di negara kalian ribut sekali tentang bahwa Korea (Selatan) dan Jepang akan keluar dari AFC?'” terang Yunus dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (24/10).
Yunus Nusi menyatakan keterkejutan PSSI atas penyebaran berita yang begitu masif tersebut. Ia menegaskan bahwa kabar ini tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga berdampak negatif bagi citra PSSI sebagai federasi. “Kita juga kaget itu berita dari mana. Dan, ini tidak baik bagi kita sebagai federasi, bagi PSSI, tentang berita itu. Itu sudah sangat viral sekali di AFC tentang berita-berita dari media Indonesia menyampaikan tentang akan mundurnya Jepang dan Korea dari konfederasi ini,” imbuhnya, menekankan betapa seriusnya isu ini di mata AFC.
Ketum PSSI Erick Thohir Tegaskan Alex Zwiers, Jordi Cruyff, dan Simon Tahamata Tetap Dipertahankan
PSSI juga menyoroti fakta bahwa AFC memiliki sistem pemantauan media yang cermat dan aktif, termasuk terhadap perkembangan isu yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Yunus Nusi dengan tegas membantah kebenaran rumor tersebut, memastikan bahwa kabar yang beredar luas ini hanyalah spekulasi media belaka.
“Bahkan, disebutlah dalam berita yang kita terima Jepang, Korea, dan beberapa negara lain akan membentuk konfederasi sendiri. Ini tolong juga kawan-kawan bisa bijak untuk menyampaikan hal itu karena itu tidak baik bagi kita,” ucapnya.
Dampak buruknya tidak hanya berhenti pada PSSI. Yunus juga menyayangkan ketidakbijaksanaan pemberitaan yang membuat federasi Indonesia merasa malu di kancah internasional. “Termasuk, akan tidak lebih baik bagi PSSI. Kita juga malu-malu juga ketika disampaikan demikian. Karena AFC itu medianya sangat aktif. Mereka itu tahu apa yang terjadi di Indonesia. Sangat disayangkan,” tambahnya.
Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa rumor Jepang dan Korea Selatan akan meninggalkan AFC pertama kali mencuat dari media Irak, UTV, sebelum kemudian diangkat oleh media Jepang, Football Tribe. Isu ini kemudian berkembang lebih jauh, bahkan sempat menyeret nama Indonesia yang disebut-sebut berencana mengikuti jejak Korea dan Jepang dengan membentuk konfederasi sepak bola Asia Timur.
Belum Punya Pelatih, PSSI Manfaatkan FIFA Matchday November untuk Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
Media Irak tersebut juga sempat mengemukakan alasan di balik rumor ini, yaitu tuduhan bahwa AFC terlalu memihak negara-negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi dan Qatar, yang dianggap sangat diistimewakan. Namun, Yunus Nusi membantah keras klaim tersebut, sekaligus mengklarifikasi asal muasal informasi.
“Padahal dari Irak pun tidak ada (menyampaikan) mereka keluar dari AFC. Itu hanya pernyataan dari media, bukan dari federasi Irak. Apalagi, di sana juga disampaikan federasi sepak bola Korea dan Jepang akan keluar,” tegas Yunus. Ia kembali menyerukan kehati-hatian media dalam menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan berpotensi merugikan. “Mohon ini sangat tidak baik bagi kita, sangat tidak baik bagi federasi, dan ini memalukan,” pungkasnya.
Harus Lebih Baik dari Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, PSSI Ogah Buru-buru Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia
Ringkasan
Rumor mengenai Jepang dan Korea Selatan yang akan keluar dari AFC dan membentuk konfederasi baru telah menjadi perhatian serius bagi PSSI. Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengungkapkan bahwa PSSI merasa “ditodong” pertanyaan mengenai kebenaran kabar tersebut saat menghadiri AFC Conference di Riyadh. PSSI menegaskan bahwa berita tersebut tidak berdasar dan berdampak negatif bagi citra federasi di mata AFC.
PSSI menyayangkan pemberitaan yang dianggap tidak bijaksana dan membuat malu di kancah internasional. Yunus Nusi juga mengklarifikasi bahwa rumor tersebut pertama kali muncul dari media Irak dan membantah tuduhan bahwa AFC memihak negara-negara Timur Tengah. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian media dalam menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.



