Bagnaia Geram! Target Medioker di MotoGP Malaysia 2025?

Posted on

Pembalap andalan Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menunjukkan sikap realistisnya dalam menatap target di gelaran MotoGP Malaysia 2025. Setelah serangkaian sesi yang tidak mulus pada hari pertama di Sirkuit Sepang, Jumat (24/10/2025), aura kemenangan tampak masih jauh dari genggamannya, mendorong juara dunia dua kali itu untuk menyesuaikan ekspektasinya.

Murid kebanggaan Valentino Rossi ini kembali harus berjuang keras setelah gagal menembus sesi kualifikasi kedua (Q2) secara langsung. Penampilan kurang optimal di sesi latihan (Practice) yang berlangsung selama 60 menit membuatnya finis di posisi ke-12. Dengan waktu lap terbaik 1 menit 58,206 detik, Bagnaia tertinggal cukup jauh, yakni 0,647 detik, dari pembalap muda Red Bull KTM, Pedro Acosta, yang berhasil menjadi yang tercepat.

Kendati demikian, ritme balap juara dunia MotoGP musim 2022 dan 2023 ini sejatinya telah menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan sesi latihan bebas pertama (FP1). Pada sesi pagi tersebut, Bagnaia sempat menempati urutan kedua dengan waktu lap terbaik 2 menit 00,455 detik. Peningkatan ini memberikan sedikit angin segar, meski belum cukup membawanya ke posisi teratas.

Rekan setim Marc Marquez ini mengakui bahwa sensasinya di atas motor kini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan dua seri sebelumnya di Mandalika (Indonesia) dan Phillip Island (Australia). Menurutnya, desain Sirkuit Sepang yang khas sedikit membantu adaptasinya. Namun, di balik peningkatan itu, tantangan krusial masih membayangi. Bagnaia secara gamblang menyatakan bahwa ia masih kesulitan dalam pengereman, saat memasuki tikungan, dan ketika melahap tikungan, sebuah area yang harus segera diperbaiki.

“Saya merasa sedikit lebih baik, karena trek ini secara umum lebih membantu saya, dari segi desain,” ungkap Bagnaia, seperti dilansir dari laman Motosan. “Tapi rasanya belum dalam kondisi terbaiknya, memang lebih baik daripada di Indonesia dan pada hari Jumat dan Sabtu di Phillip Island. Tapi saya masih kesulitan mengerem, memasuki tikungan, dan menikung, dan kami harus memperbaikinya.” Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun ada kemajuan, permasalahan fundamental pada performa motor dan adaptasi pembalap masih menjadi pekerjaan rumah.

Dengan segala kendala yang ada, pembalap berusia 28 tahun itu memilih untuk bersikap sangat realistis dalam menentukan targetnya di seri ke-20 kalender MotoGP 2025 ini. Bagnaia hanya berharap bisa finis di urutan ketujuh, sebuah target yang jauh dari ambisi biasanya untuk meraih podium atau bahkan kemenangan. Sebuah indikasi jelas betapa sulitnya akhir pekan ini bagi sang juara bertahan.

Meskipun demikian, Bagnaia sendiri tidak sepenuhnya senang dengan target tersebut, menyadari bahwa seharusnya ia bisa membidik posisi yang jauh lebih baik jika tidak menghadapi kesulitan. “Entahlah, tapi saya akan senang kalau besok kita bisa menyelesaikan ini di 7 besar,” kata Bagnaia. “Itulah target untuk besok, saya tidak bisa puas dengan 7 besar, tapi kita harus realistis, dan itulah yang terpenting,” imbuhnya, menegaskan prioritas pada realisme di tengah situasi yang menantang.

Situasi Bagnaia memang cukup rumit belakangan ini. Ia belum lagi mampu meraih angka signifikan sejak mengukir akhir pekan sempurna di GP Jepang, di mana ia berhasil memenangkan sprint race dan Grand Prix di Sirkuit Motegi. Setelah kejayaan itu, ia selalu mengakhiri lomba di Indonesia dan Australia sebagai ‘pesakitan’, tanpa perolehan poin maksimal. Tantangan di MotoGP Malaysia 2025 ini menjadi ujian berat bagi Bagnaia untuk kembali menemukan performa terbaiknya dan mempertahankan posisinya dalam perebutan gelar.

Ringkasan

Francesco Bagnaia menunjukkan sikap realistis menjelang MotoGP Malaysia 2025 setelah menghadapi sesi yang kurang memuaskan di hari pertama. Juara dunia dua kali ini kesulitan menembus Q2 dan tertinggal cukup jauh dari pembalap tercepat, Pedro Acosta. Bagnaia mengakui adanya peningkatan dibandingkan dua seri sebelumnya, namun masih bermasalah dengan pengereman dan tikungan.

Menghadapi kendala tersebut, Bagnaia menargetkan finis di urutan ketujuh, sebuah target yang lebih rendah dari biasanya. Ia menyadari bahwa seharusnya bisa membidik posisi yang lebih baik, namun ia bersikap realistis mengingat situasi yang dihadapinya. Setelah hasil kurang memuaskan di Indonesia dan Australia, MotoGP Malaysia menjadi ujian berat bagi Bagnaia untuk kembali ke performa terbaiknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *