Sirkuit Sepang, Malaysia – Fermin Aldeguer dari BK8 Gresini Racing sukses menggebrak sesi latihan bebas pertama (FP1) MotoGP Malaysia 2025 dengan menjadi pembalap tercepat. Penampilan gemilangnya menjadi sinyal kuat jelang balapan utama yang penuh ketegangan di salah satu trek paling menantang.
Pada sesi yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Sabtu (24/10/2025) ini, Aldeguer mencatatkan waktu lap impresif 2 menit 0,199 detik. Meski demikian, torehan waktu ini masih cukup jauh dari rekor lap tercepat MotoGP di Sepang yang diukir oleh Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) pada sesi kualifikasi gila tahun lalu dengan 1:56,337 detik.
Di awal FP1 MotoGP Malaysia, para pembalap tampak masih beradaptasi dan mencari ritme, melaju dengan rata-rata waktu yang mirip dengan balapan musim lalu, yakni sekitar 2 menit 0 detik. Perhatian tertuju pada Francesco Bagnaia yang menunjukkan gelagat kebangkitan setelah dua pekan balapan yang sulit di GP Indonesia dan GP Australia.
Bagnaia, sang “Nuvola Rossa”, dengan stabil menempati posisi lima besar sebelum akhirnya merangsek ke urutan teratas dengan 2 menit 0,4 detik, menggunakan ban medium-medium. Meskipun lebih lambat dari lap tercepatnya saat memenangi balapan musim lalu (1:59,118 detik), performanya memberikan harapan bagi para penggemar Ducati.
Namun, keunggulan Bagnaia tak bertahan lama. Kecepatannya kemudian dilampaui oleh penunggang Ducati Desmosedici GP lainnya, yakni Fermin Aldeguer. Si rookie yang telah memecahkan telur kemenangan di GP Indonesia itu melanjutkan tren kuatnya, kembali mencatatkan putaran tercepat 2:00,199 detik, membuktikan konsistensi performanya.
Persaingan antar-pabrikan di awal sesi FP1 MotoGP Malaysia 2025 ini tampak cukup seimbang, dengan kelima pabrikan menempatkan wakilnya di 10 besar. Namun, Aprilia yang seringkali tampil dominan justru menjadi yang paling tertinggal. Marco Bezzecchi (Aprilia Racing), sebagai wakil terkuat pabrikan Noale, melaju dengan pace hampir sedetik lebih pelan dari Aldeguer.
Sepang memang dikenal sebagai trek yang tidak mudah bagi Aprilia karena masalah temperatur pada kuda besinya, menjadikannya salah satu sirkuit terpanas di kalender MotoGP. Saat tes pramusim pada Februari lalu pun, Bezzecchi hanya mampu menempati peringkat ke-9 dalam catatan waktu tercepat. Oleh karena itu, GP Malaysia ini menjadi ujian nyata bagi Aprilia, terutama jika mereka ingin menghentikan hegemoni Ducati dan Marc Marquez seperti yang diungkapkan CEO Massimo Rivola pada Juli lalu.
Rivola mengaku tidak sepenuhnya puas dengan hanya sesekali meraih kemenangan seperti musim ini melalui Marco Bezzecchi (3 kemenangan Sprint dan 1 GP) serta Raul Fernandez (1 GP). “Kami punya semua potensinya, semua untuk menang. Kami punya segalanya untuk berjuang meraih kemenangan,” ujarnya kepada MotoGP.com, menandakan ambisi besar pabrikan Italia itu.
Tanda-tanda positif sempat muncul saat Bezzecchi berhasil meningkatkan performanya di sisa 20 menit sesi, menanjak ke urutan kelima. Akan tetapi, kans kemenangan masih belum terlihat jelas mengingat ia masih terpaut hampir 0,4 detik dari Aldeguer yang memimpin sementara.
Situasi kemudian berubah drastis saat hujan deras mulai mengguyur Sirkuit Sepang di sisa 12 menit terakhir, memaksa para pembalap kembali ke garasi masing-masing. Hujan diprediksi akan turun pada Sabtu (25/10/2025) yang memuat kualifikasi dan balapan Sprint, sementara hari Minggu diperkirakan akan cerah.
Meski hujan masih rintik, beberapa pembalap nekat keluar di sisa 4 menit, memasang ban khusus trek basah. Namun, mereka kesulitan dengan genangan air yang menjadi mimpi buruk di beberapa titik, menyebabkan sejumlah pembalap seperti Fabio Quartararo dan Raul Fernandez hampir terjatuh dari motornya. Alhasil, torehan waktu Fermin Aldeguer tak dapat diungguli oleh lawan-lawannya hingga sesi FP1 MotoGP Malaysia 2025 berakhir setelah berjalan 45 menit penuh.
