mellydia.co.id – Kesuksesan gemilang FC Barcelona dalam kancah sepak bola global selama beberapa tahun terakhir tak henti-hentinya menegaskan satu sumber kekuatan utamanya: La Masia, akademi muda kebanggaan klub yang tak pernah kering melahirkan talenta.
Sempat terbersit kekhawatiran bahwa pasokan pemain berbakat dari akademi legendaris ini akan meredup setelah era keemasan generasi Xavi, Iniesta, dan Messi berakhir. Namun, realitas lima hingga enam tahun terakhir berhasil mematahkan keraguan tersebut, membuktikan bahwa La Masia kini kembali berdenyut dan bersinar terang.
Kini, nama-nama seperti Gavi, Alejandro Balde, Lamine Yamal, Pau Cubarsí, dan Fermín López bukan lagi sekadar potensi; mereka telah menjelma menjadi pilar-pilar fundamental yang tak tergantikan di skuad utama Barcelona.
Pihak Penyelenggara Ungkap Alasan Pembatalan Laga Villarreal vs Barcelona di Miami
Bahkan, pada musim sebelumnya, La Masia juga berhasil memunculkan wajah-wajah baru yang mencuri perhatian, sebut saja Marc Bernal dan Marc Casadó, yang sempat bersinar di bawah pengamatan Hansi Flick.
Untuk musim yang sedang berjalan ini, giliran talenta seperti Pedro Fernández “Dro”, Jofre Torrents, dan Toni Fernández yang mendapatkan kesempatan naik ke panggung tim senior, membuktikan bahwa proses regenerasi pemain dari akademi ini berlangsung sangat sehat dan berkelanjutan.
Pengakuan Global: La Masia Duduki Peringkat Kedua Akademi Terbaik Dunia
Rentetan keberhasilan dan konsistensi La Masia dalam mencetak talenta kini membuahkan pengakuan di kancah global. Berdasarkan studi terbaru yang dirilis oleh CIES Football Observatory (melalui laporan SPORT), La Masia dengan bangga menempati posisi kedua dalam daftar akademi sepak bola terbaik di dunia.
Ter Stegen Berpotensi Hengkang dari Barcelona pada Bursa Transfer Januari
Dalam penilaiannya, CIES menganalisis akademi berdasarkan tiga aspek krusial:
- Jumlah pemain yang berhasil dilatih dan saat ini aktif bermain,
- Level dan kualitas klub-klub yang diwakili oleh para pemain tersebut, dan
- Total menit bermain resmi yang berhasil dikumpulkan oleh para pemain sepanjang musim yang sedang berjalan.
Sebagai catatan, seorang individu dikategorikan sebagai “pemain akademi” jika ia telah menghabiskan minimal tiga musim di akademi tersebut dalam rentang usia 15 hingga 21 tahun.
Mengacu pada kriteria ketat tersebut, akademi Benfica kembali mengukuhkan dominasinya di puncak daftar untuk tahun kedua berturut-turut. Mereka menghasilkan 93 pemain aktif yang secara rata-rata mencatatkan 2.582 menit bermain di musim 2024–25, sebuah testimoni akan konsistensi mereka.
Tepat di belakangnya, Barcelona menyusul di posisi kedua. Akademi La Masia-nya tercatat memiliki 76 pemain jebolan yang kini berkompetisi di berbagai liga profesional, dengan rata-rata menit bermain yang impresif mencapai 2.773 menit resmi per pemain.
Menggenapi tiga besar, ada klub raksasa Argentina, River Plate. Mereka berhasil menyumbangkan 97 pemain akademi yang rata-rata bermain 2.305 menit di kompetisi profesional, menunjukkan kedalaman talenta dari Amerika Selatan.
Tak ketinggalan, rival abadi Barcelona, Real Madrid, juga menorehkan namanya di daftar sepuluh besar. Akademi mereka, La Fábrica, bertengger di posisi kesembilan setelah sukses melahirkan 58 pemain aktif di liga profesional, dengan rata-rata menit bermain tertinggi di antara semua, yakni 2.817 menit pada musim lalu.
Ringkasan
La Masia, akademi sepak bola FC Barcelona, kembali menunjukkan eksistensinya sebagai penghasil talenta muda berbakat. Setelah sempat diragukan pasca era Xavi, Iniesta, dan Messi, La Masia kembali bersinar dengan munculnya pemain-pemain seperti Gavi, Alejandro Balde, dan Lamine Yamal yang menjadi pilar penting tim utama.
Berdasarkan studi CIES Football Observatory, La Masia menempati peringkat kedua akademi sepak bola terbaik di dunia setelah Benfica. Penilaian ini didasarkan pada jumlah pemain yang dilatih dan aktif bermain, level klub yang diwakili, dan total menit bermain. La Masia menghasilkan 76 pemain yang berkompetisi di berbagai liga profesional, dengan rata-rata 2.773 menit bermain per pemain.