SEOUL – Federasi Sepak Bola Korea (KFA) telah mengambil langkah tegas. Organisasi induk sepak bola Korea tersebut secara resmi mengumumkan telah menempuh jalur hukum untuk memerangi maraknya berita palsu yang telah merusak reputasi para pemain dan pejabat sepak bola di negaranya, termasuk salah satunya adalah mantan pelatih legendaris Timnas Vietnam, Park Hang-seo.
Menurut laporan dari media ternama Korea, Osen, sejak awal tahun 2025, KFA telah dibanjiri oleh laporan mengenai pernyataan palsu dan rumor tak berdasar yang menargetkan ofisial serta pemain tim nasional Korea. Kondisi ini diperparah dengan kecepatan penyebaran informasi bohong melalui media sosial, membuat banyak warga Korea percaya akan kebenaran rumor-rumor tersebut.
Awalnya, KFA sempat memilih untuk tidak menanggapi serius rumor ini karena informasinya dianggap sepenuhnya keliru. Namun, dengan semakin berkembangnya berita palsu dalam beberapa bulan terakhir, KFA menilai situasi ini telah mencapai titik kritis yang mengancam stabilitas dan integritas sepak bola Korea. Oleh karena itu, langkah hukum menjadi pilihan tak terhindarkan.
Pihak KFA menyimpulkan bahwa kemunculan konflik internal fiktif, pernyataan palsu dari ofisial tim nasional, serta serangan pribadi terhadap pelatih dan Presiden KFA merupakan bentuk pencemaran nama baik yang sangat merugikan. Secara khusus, mantan pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo, disebut-sebut sebagai salah satu figur yang reputasinya paling tercoreng akibat rumor tidak akurat. Beberapa di antaranya mencakup pernyataan tak masuk akal seperti “organisasi tertentu yang menunjuk Park Hang-seo sebagai pelatih” dan “tindakan disiplin FIFA terhadap tim nasional Korea.” Keluhan dari para penggemar yang terus meroket menjadi pendorong utama bagi KFA untuk mengubah pendekatannya.
Park Hang-seo, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden KFA dengan tanggung jawab dukungan tim nasional, juga dikenal sebagai penasihat di Klub Divisi Pertama Bac Ninh di Vietnam dan pendiri akademi sepak bola muda. Sejak meninggalkan Timnas Vietnam pada Januari 2023, ia memang belum memimpin tim lain. Namun, informasi tentang dirinya yang menerima undangan kepelatihan dari berbagai negara seperti Korea, Thailand, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan India terus bermunculan, menjadikannya sasaran empuk bagi penyebaran rumor.
Menanggapi eskalasi ini, KFA secara resmi mengajukan gugatan pada Rabu, 22 Oktober 2025, ke Pengadilan Seoul. Perwakilan KFA menegaskan bahwa mereka tidak akan lagi menoleransi aktivitas pemalsuan dan penyebaran informasi palsu yang secara jahat merugikan tim nasional Korea dan para ofisialnya.
Surat kabar Yonhap ikut berkomentar, menyebut keputusan ini sebagai hasil pertimbangan internal yang matang. “KFA perlu mengambil tindakan proaktif untuk memperingatkan tentang perilaku ‘troll media sosial’,” tulis Yonhap. Hal ini bertujuan untuk memastikan dukungan yang lancar bagi tim nasional dan memulihkan kepercayaan para penggemar sepak bola menjelang Piala Dunia 2026.
Direktur Urusan Hukum KFA, Kim Yun-ju, juga menambahkan, “Kami telah meminta otoritas hukum untuk mengungkapkan informasi guna mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dan menuntut mereka.” Ia menegaskan bahwa menghasut opini publik dengan informasi palsu dan tidak berdasar demi keuntungan pribadi adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan. “KFA akan terus merespons dengan tegas dan berkelanjutan untuk memastikan tim nasional dan anggota KFA terlindungi dari rumor-rumor jahat, sehingga kita semua dapat selalu fokus pada perkembangan sepak bola Korea,” pungkas Kim Yun-ju.
Ringkasan
Federasi Sepak Bola Korea (KFA) telah mengambil langkah hukum untuk melawan penyebaran berita palsu yang merusak reputasi pemain dan pejabat sepak bola, termasuk mantan pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo. KFA telah dibanjiri laporan tentang informasi palsu yang menargetkan ofisial dan pemain tim nasional Korea, yang diperparah oleh penyebaran cepat melalui media sosial.
KFA mengajukan gugatan ke Pengadilan Seoul pada 22 Oktober 2025, dan menegaskan tidak akan menoleransi pemalsuan dan penyebaran informasi palsu yang merugikan tim nasional Korea dan ofisialnya. Mereka akan mengambil tindakan tegas dan berkelanjutan untuk melindungi tim nasional dan anggota KFA dari rumor jahat, serta memastikan fokus pada perkembangan sepak bola Korea.