mellydia.co.id Persaingan sengit antara tim-tim Formula 1 kembali memanas, kali ini di ajang Grand Prix Amerika Serikat. Sorotan tajam tertuju pada tim Red Bull Racing setelah salah satu anggotanya terbukti melakukan tindakan tidak sportif terhadap tim McLaren, yang berujung pada sanksi denda besar dari Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Insiden kontroversial ini terjadi tepat sebelum dimulainya balapan di Sirkuit Austin, Texas. Dilansir dari The Guardian pada Selasa (21/10), tim Red Bull Racing resmi didenda sebesar GBP 43.000, atau sekitar Rp 955 juta, setelah seorang anggota tim mereka mencoba mencabut pita penanda (grid tape) yang dipasang oleh tim McLaren di dinding pit.
Pita penanda tersebut memiliki fungsi krusial bagi Lando Norris dari McLaren, yakni untuk membantunya menentukan posisi start dengan akurat di lintasan sebelum balapan berlangsung. Peristiwa ini terekam jelas oleh rekaman CCTV lintasan, menunjukkan momen ketika kru Red Bull berusaha mengusik penanda McLaren pada detik-detik krusial menjelang start.
Meskipun aksi ini dapat dianggap sebagai bagian dari “gamesmanship” atau siasat kecil antar tim, FIA menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar aturan keselamatan dan regulasi yang berlaku. Laporan FIA menyebutkan bahwa insiden itu terjadi setelah lap formasi dimulai, periode di mana area grid sudah dinyatakan tertutup dan steril dari aktivitas kru. Memasuki area tersebut dianggap sebagai tindakan berbahaya, sehingga memicu sanksi denda yang signifikan.
Seorang perwakilan dari Red Bull Racing sempat mengklaim insiden tersebut sebagai kesalahpahaman, dengan alasan bahwa anggota tim tidak menyadari adanya larangan dari petugas marshal. Namun, ini bukan kali pertama Red Bull dikabarkan berusaha mengganggu penanda grid McLaren. Mengantisipasi pola ini, McLaren bahkan dilaporkan telah menyiapkan cara baru yang lebih aman untuk menempatkan penanda di Austin agar tidak mudah diusik.
Pada akhirnya, balapan Grand Prix Amerika Serikat tetap berlangsung sesuai jadwal, dengan Max Verstappen dari Red Bull berhasil meraih posisi pertama. Meskipun Verstappen sendiri tidak terlibat langsung dalam insiden ini, tindakan kontroversial yang dilakukan oleh anggota timnya telah membayangi kemenangan tersebut, menimbulkan pertanyaan serius mengenai etika dan semangat persaingan dalam tim juara dunia, serta dugaan menormalisasi taktik curang demi kemenangan.
Ringkasan
Tim Red Bull Racing didenda GBP 43.000 (sekitar Rp 955 juta) oleh FIA setelah seorang anggotanya terbukti melakukan tindakan tidak sportif terhadap tim McLaren di Grand Prix Amerika Serikat. Insiden tersebut berupa upaya mencabut pita penanda (grid tape) yang dipasang tim McLaren di dinding pit, yang berfungsi membantu Lando Norris menentukan posisi start.
FIA menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar aturan keselamatan dan regulasi yang berlaku, karena terjadi setelah lap formasi dimulai. Meskipun Red Bull mengklaim kesalahpahaman, insiden ini bukan yang pertama, dan McLaren dilaporkan telah mengantisipasi upaya serupa. Kemenangan Max Verstappen diwarnai kontroversi ini, menimbulkan pertanyaan tentang etika dan persaingan yang sehat.