Pembalap andalan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengungkapkan kebingungannya atas performa tak terduganya di MotoGP Australia 2025. Sempat tampil dominan di awal, juara dunia MotoGP 2021 itu justru harus menelan pil pahit di Sirkuit Phillip Island.
Seri MotoGP Australia 2025 di lintasan ikonik Phillip Island memang menyisakan catatan kelam bagi Quartararo. Setelah menunjukkan tren kompetitif yang menjanjikan sejak hari pertama, pembalap berusia 26 tahun ini gagal mewujudkannya menjadi podium, apalagi kemenangan.
Mengendarai motor YZR-M1, Quartararo berhasil mencetak catatan waktu single lap yang impresif saat sesi kualifikasi, mengantarkannya meraih pole position, alias start dari posisi terdepan. Namun, keunggulan ini seolah sirna saat balapan. Alih-alih memanfaatkan keuntungan tersebut, ia justru kesulitan mempertahankan posisinya, baik dalam sprint race maupun balapan utama.
Pada sesi sprint race yang lebih singkat, pembalap asal Prancis berjuluk ‘El Diablo’ ini hanya mampu finis di urutan ketujuh. Penderitaannya berlanjut di Grand Prix sehari setelahnya, di mana ia melorot tajam dan mengakhiri balapan 27 lap itu di posisi ke-11. Ironisnya, ia bahkan kalah dari rekan setimnya, Alex Rins, yang berhasil finis ketujuh meskipun memulai balapan ke-19 dalam kalender MotoGP 2025 ini dari posisi ke-11.
Hasil mengecewakan ini tentu membuat Quartararo frustrasi. Bagaimana tidak, meski telah lima kali meraih pole position musim ini, ia belum juga berhasil memenangi satu balapan pun.
Aji Mumpung Quartararo di MotoGP Australia 2025 usai Marquez dan Martin Ditimpa Kemalangan
Juara dunia MotoGP musim 2021 itu mengaku tak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sehingga performanya anjlok drastis saat menjalani balapan. Tak ada kata-kata panjang yang dapat menggambarkan penampilannya di MotoGP Australia 2025 ini selain kata ‘aneh’. Kebingungan ini muncul mengingat ia sempat tampil melejit sepanjang sesi latihan dan kualifikasi, namun ritme menjanjikan itu seolah lenyap tak berbekas begitu balapan dimulai.
“Rasanya aneh sekali, saya tidak menyangka balapan seperti ini, karena saya tahu kecepatan saya bagus,” ungkap Quartararo, seperti dilansir dari Crash. “Perasaan saat pemanasan (posisi ke-4 dengan ban belakang medium) cukup baik, anginnya juga jauh lebih kencang. Tapi kecepatan saya tidak sesuai harapan di putaran mana pun,” tuturnya menambahkan.
Tak hanya soal kinerja ban, rider berjuluk ‘El Diablo’ tersebut juga melaporkan kehilangan sensasinya terhadap salah satu aspek krusial motornya: sistem pengereman. Ini menambah daftar misteri di balik penurunan performanya.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi sehingga terasa ada perbedaan yang begitu besar antara balapan dan sesi-sesi sebelumnya,” tutur Quartararo. Ia melanjutkan, “Saya tidak bisa menghentikan (mengerem) motor, saya tidak bisa memacu kecepatan dengan baik. Kami masih harus benar-benar memeriksanya, tetapi saya tidak pernah merasa seperti itu sepanjang akhir pekan.”
Bahkan di sesi FP1 (latihan bebas 1) dengan ban belakang medium, ia merasa sangat kompetitif dan cepat. Namun, kondisi tersebut berbanding terbalik saat balapan utama. “Hari ini, saya sama sekali tidak merasa baik,” keluhnya.
Meskipun diliputi kekecewaan, Quartararo menyatakan keinginannya untuk segera ‘membalik halaman’ dan mempersiapkan diri untuk seri berikutnya. “Kami akan mencoba memahaminya, tetapi saya juga ingin membalik halaman dan mencoba bersiap untuk seri berikutnya. Saya menantikan minggu depan, Sepang adalah trek yang saya sukai,” imbuhnya, menunjukkan optimisme untuk tampil lebih baik di trek yang ia favoritkan.