mellydia.co.id – JAKARTA — Sejak pemecatannya yang menggemparkan pada awal Oktober, hubungan antara Ulsan Hyundai FC dan mantan pelatih mereka, Shin Tae-yong, terus diselimuti ketegangan. Babak baru dalam drama internal ini kini terkuak setelah Lee Chung-yong, kapten tim, melontarkan tudingan tajam yang menyebut sang mantan pelatih tidak jujur dalam pernyataannya.
Pernyataan singkat Lee Chung-yong yang menantang, “Para penggemar akan mengetahui siapa yang sebenarnya berkata benar,” kian menebalkan kabut konflik di balik ruang ganti klub juara bertahan Liga Korea tersebut. Upaya Shin Tae-yong untuk meredakan situasi melalui klarifikasi di media sosial justru kontraproduktif, memperlebar jurang pemisah antara para pemain dan pelatih yang hanya menakhodai tim selama 62 hari itu.
Pemecatan Shin Tae-yong menyusul rekor yang kurang memuaskan: dua kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan. Angka tersebut memang jauh dari ideal bagi tim sekelas Ulsan Hyundai FC, namun akar permasalahan tampaknya jauh lebih kompleks dari sekadar statistik di lapangan. Sebelumnya, Shin Tae-yong sempat menuding adanya pemain senior yang kurang menghormatinya dan menyebut kondisi ruang ganti tim tidak kondusif.
Namun, tudingan tersebut justru memicu reaksi keras dari kubu pemain. Mereka merasa tersudutkan dan secara tegas membantah gambaran ruang ganti tim yang disampaikan oleh Shin Tae-yong, menegaskan bahwa kondisi sebenarnya jauh berbeda.
Puncak ketegangan ini secara visual terangkum dalam selebrasi Lee Chung-yong setelah mencetak gol ke gawang Gwangju. Gerakan memukul bola golf tersebut diyakini sebagai simbol perlawanan diam-diam yang ditujukan kepada Shin Tae-yong, yang sebelumnya sempat terlihat membawa perlengkapan golf saat perjalanan tandang tim.
Gestur kecil ini sontak memicu perbincangan hangat di kalangan penggemar dan media di Korea Selatan. Meskipun sekilas tampak sepele, bagi sebagian pemain, hal itu dianggap mencerminkan kurangnya fokus dan profesionalisme dari Shin Tae-yong. Menanggapi hal ini, Shin Tae-yong membantah tuduhan tersebut, bersikukuh bahwa itu hanyalah kesalahpahaman yang tidak seharusnya dibesar-besarkan.
Alih-alih meredakan situasi, klarifikasi panjang Shin Tae-yong di media sosial justru memperparah kesalahpahaman, memantik gelombang reaksi balik. Kim Young-gwon, salah satu pemain senior, menegaskan bahwa ini bukanlah waktu untuk berdebat, namun ia yakin publik akan mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya pada waktunya. “Ini bukan saat untuk berdebat. Ketika musim berakhir, orang-orang akan tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Kim Young-gwon, memperkuat narasi perlawanan diam dari para pemain.
Ironisnya, saat ini Ulsan Hyundai FC terdampar di posisi kesembilan klasemen, hanya berjarak tipis dari zona degradasi di Liga Korea. Namun, alih-alih berfokus pada strategi dan formasi, tim justru tampak terpecah belah oleh drama perselisihan antara pelatih dan pemain. Nama Shin Tae-yong kini menjadi pusat kontroversi yang mendominasi pemberitaan Ulsan dan publik Korea Selatan. Pada akhirnya, hanya waktu yang akan menyingkap kebenaran sejati di balik keretakan hubungan antara Shin Tae-yong dan tim yang pernah ia pimpin.