Drama Naturalisasi Malaysia Kacau: FAM vs CEO Harimau Malaya Saling Tuding!

Posted on

Kasus naturalisasi palsu yang mendera Timnas Malaysia kini menjelma menjadi drama konyol yang membingungkan, di mana tak seorang pun bersedia disalahkan. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan jajaran pengurus tim nasional terlihat saling melempar tanggung jawab, menciptakan kekisruhan yang mendalam di tengah sorotan publik.

FAM sendiri memang telah mengajukan banding terhadap sanksi FIFA yang menjerat tubuh federasi serta tujuh pemain naturalisasi yang diduga menggunakan dokumen palsu. Namun, jalan FAM untuk membuktikan kebenaran di mata FIFA tampaknya masih terjal dan panjang, memicu gelombang pesimisme di kalangan masyarakat sepak bola Negeri Jiran mengenai peluang kemenangan mereka.

Kekecewaan publik semakin memuncak menyusul konferensi pers yang digelar FAM dan pengurus Timnas Malaysia pada Jumat, 17 Oktober 2025. Alih-alih memberikan pencerahan, kedua pihak tersebut sama sekali tidak menjawab pertanyaan krusial dari masyarakat, terutama terkait bukti silsilah keturunan para pemain.

Pembuktian silsilah ini sebetulnya sangat vital untuk memperkuat keyakinan bahwa FIFA telah keliru menjatuhkan hukuman kepada federasi dan para pemain. Namun, kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik dengan harapan besar yang disematkan pada konferensi pers tersebut.

Situasi ini kian menegaskan “drama konyol” yang terjadi, di mana FAM dan pengurus tim nasional terlihat saling menghindar dari beban pembuktian silsilah. Datuk S. Sivasundaram, selaku Wakil Presiden FAM, secara terang-terangan mengakui bahwa pihaknya belum bisa mengeluarkan bukti silsilah keturunan pemain untuk sekarang.

FAM Belum Menelusuri Asal-usul 7 Pemain Naturalisasi Palsu, Tim Khusus Baru Dibentuk!

Sebagai respons atas ketidakmampuan menunjukkan bukti tersebut, FAM memutuskan untuk membentuk tim independen yang ditugaskan menyelidiki masalah ini. Sikap FAM ini seolah mengonfirmasi dugaan publik bahwa mereka memang belum memiliki bukti konkret dan belum melakukan penyelidikan mendalam mengenai asal-usul para pemain.

“Anda bertanya mengapa kami tidak membuktikan leluhur mereka, kami tidak bisa mengungkapkannya sekarang dan membiarkan kasus ini selesai. Pada saat yang sama, kami sedang membentuk badan independen sehubungan dengan masalah yang melibatkan tujuh pemain keturunan. FAM telah sepakat membentuk komite independen untuk menyelidiki masalah tersebut,” ujar Datuk S. Sivasundaram.

Senada dengan Sivasundaram, CEO Timnas Malaysia, Rob Friend, juga menolak bertanggung jawab atas urusan dokumen para pemain naturalisasi. Menurutnya, tim nasional memiliki fokus yang berbeda, yakni sepenuhnya pada aspek taktik, strategi, dan performa tim di lapangan untuk setiap pertandingan.

“Penting bagi saya untuk menegaskan bahwa tim nasional sama sekali tidak terlibat dalam pengurusan dokumen (7 pemain naturalisasi). Kami hanya fokus pada strategi, performa, dan taktik tim,” tegas Rob Friend.

Di tengah pusaran masalah ini, terdapat informasi lain yang patut diperhatikan: Usai Bongkar Kesalahan Teknis Naturalisasi Palsu, Sekjen FAM Tiba-tiba Diskors, sebuah perkembangan yang menambah kompleksitas situasi di tubuh federasi.

Tak hanya itu, ingatan publik masih segar dengan pernyataan Datuk Yusoff Mahadi, yang kala itu menjabat Wakil Presiden FAM, pada Januari lalu. Ia pernah menyatakan bahwa FAM tidak ikut campur dalam urusan perekrutan pemain naturalisasi keturunan dan menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab tersebut kepada manajemen baru Harimau Malaya.

Meskipun demikian, Yusoff Mahadi tidak menampik bahwa FAM bersedia memberikan bantuan dalam pengurusan dokumen dan berbagai hal administratif lainnya. Pernyataannya saat itu berbunyi:

“FAM telah menyerahkan kepada manajemen baru Harimau Malaya untuk mencari dan merekrut pemain keturunan guna memperkuat timnas. Mereka lebih berpengetahuan dan tahu kebutuhan tim Harimau Malaya. Karena itu, kami tinggal menunggu pengumuman dari manajemen baru timnas. FAM akan membantu dokumentasi dan beberapa hal lain. Yang terpenting adalah memastikan skuad Harimau Malaya meraih kesuksesan,” jelas Yusoff Mahadi.

Inilah potret “komedi konyol” yang disuguhkan oleh sepak bola Malaysia, di mana publik sudah lama menduga adanya ketidakmampuan atau keengganan untuk menyajikan bukti silsilah keturunan yang valid. Kekisruhan tanggung jawab ini hanya memperkeruh situasi dan memperpanjang ketidakpastian yang menggantung.

Ringkasan

Drama naturalisasi palsu yang melanda Timnas Malaysia berubah menjadi saling lempar tanggung jawab antara FAM dan pengurus tim nasional. FAM telah mengajukan banding ke FIFA terkait sanksi terhadap federasi dan pemain naturalisasi, namun belum bisa memberikan bukti silsilah keturunan pemain. Hal ini memicu kekecewaan publik dan pesimisme terkait peluang kemenangan di mata FIFA.

FAM memutuskan membentuk tim independen untuk menyelidiki masalah ini, mengakui belum melakukan penyelidikan mendalam terhadap asal-usul pemain. CEO Timnas Malaysia, Rob Friend, juga menolak bertanggung jawab atas dokumen pemain, fokus pada strategi dan performa tim. Situasi diperburuk dengan diskorsnya Sekjen FAM, menambah kompleksitas permasalahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *