PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi memasukkan tiga emiten, yakni PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL), ke dalam daftar saham yang wajib diwaspadai dengan status Unusual Market Activity (UMA). Keputusan ini diambil menyusul pergerakan harga saham mereka yang dinilai di luar kebiasaan atau fluktuasi yang tidak wajar di pasar.
Pengumuman UMA, yang dirilis pada tanggal 15 September 2025, adalah langkah preventif BEI untuk memberikan perlindungan kepada investor. Kenaikan harga saham yang signifikan dan dinilai di luar kebiasaan pasar menjadi pemicu utama pengawasan ini. BEI juga menegaskan bahwa penetapan UMA ini tidak secara otomatis mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi pada Senin (15/9/2025).
Sehubungan dengan pengumuman UMA ini, BEI menghimbau para investor untuk senantiasa cermat dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Investor diharapkan untuk aktif memperhatikan jawaban resmi perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja fundamental perusahaan serta keterbukaan informasinya, mengkaji ulang rencana aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan, dan mempertimbangkan dengan saksama berbagai skenario yang mungkin terjadi sebelum memutuskan langkah investasi.
Pergerakan Harga Saham BULL, INDY, dan REAL Pasca Masuk Radar UMA
Sebagai informasi tambahan mengenai ketiga emiten yang kini berada di bawah pengawasan UMA, pantauan pada perdagangan Selasa, 16 September 2025, pukul 09.55 WIB, menunjukkan variasi pergerakan harga. Saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) tercatat melemah 8,72% menjadi Rp 199. Meskipun demikian, dalam rentang satu bulan terakhir, saham BULL justru menunjukkan kenaikan impresif sebesar 23,6%. Sementara itu, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) menguat 3,77% ke level Rp 2.200, setelah mengalami lonjakan signifikan sebesar 66,04% selama sebulan terakhir. Adapun saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) terpantau turun 2,25% ke posisi Rp 87, meskipun dalam satu bulan terakhir harganya melesat luar biasa hingga 102,33%.
