IHSG Dibuka Menguat ke 7.911, Suntikan Dana Pemerintah Jadi Sentimen Penting

Posted on

JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan ini, Senin (15/9/2025), dengan performa yang impresif, melonjak signifikan di zona hijau. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG tercatat menguat 57,22 poin atau 0,74 persen, mencapai level 7.911, menandai awal yang optimis bagi pasar modal domestik.

Momentum positif ini terlihat sejak pembukaan, di mana IHSG langsung melesat 37,2 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.891. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan aktivitas perdagangan yang solid, dengan volume mencapai 2,82 miliar saham dan nilai transaksi menembus Rp1,48 triliun. Total frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 166.794 kali, merefleksikan partisipasi investor yang aktif. Di antara saham-saham yang diperdagangkan, sebanyak 348 saham berhasil menguat, 149 saham melemah, sementara 167 saham lainnya terpantau stagnan, mengindikasikan dominasi sentimen positif.

Penguatan IHSG pada awal pekan ini melanjutkan tren positif yang terjadi pada perdagangan sebelumnya. Pada Jumat (12/9), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup perkasa dengan kenaikan 1,37 persen atau 106,15 poin, mencapai level 7.854. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan bervariasi, diperkirakan berada dalam rentang 7.750 hingga 7.900.

Ratih menjelaskan, “Pada akhir pekan, IHSG kembali menguat diiringi penurunan outflow investor asing di seluruh pasar ekuitas domestik senilai Rp31,59 miliar (12/9).” Namun, ia juga menyoroti akumulasi outflow selama sepekan yang masih mencapai Rp6,59 triliun, dengan performa IHSG yang tercatat minus 0,17 persen hingga 12 September 2025. Data ini memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika aliran dana di pasar.

Lebih lanjut, Ratih menambahkan bahwa penguatan IHSG turut didorong oleh langkah strategis pemerintah untuk memperkuat likuiditas perbankan. Kebijakan ini melibatkan penempatan dana sebesar Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam bentuk deposit on call. Distribusi dana tersebut mencakup BBRI sebesar Rp55 triliun, BBNI Rp55 triliun, BMRI Rp55 triliun, BBTN Rp25 triliun, dan BRIS Rp10 triliun, yang diharapkan dapat memacu pergerakan sektor keuangan.

Dari kancah global, pasar saham Wall Street akhir pekan lalu menunjukkan pergerakan yang terbatas setelah sempat mencetak rekor tertinggi. Kini, perhatian investor dunia tertuju pada keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga ke level 4–4,25 persen. Ekspektasi pemangkasan ini didorong oleh data tenaga kerja yang melemah serta tingkat inflasi yang sesuai konsensus pasar. Selain The Fed, para investor juga memantau ketat kebijakan sejumlah bank sentral dunia lainnya, seperti People’s Bank of China (PBoC), European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BOE), yang dapat memberikan arah baru bagi sentimen pasar global.

Untuk perdagangan hari ini, Ajaib Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan yang patut dicermati. Saham RAJA direkomendasikan beli di harga Rp2.830 dengan target harga Rp2.940. Selanjutnya, saham SCMA juga direkomendasikan beli di harga Rp310 dengan target Rp324. Sementara itu, untuk saham UNVR, rekomendasi beli diberikan di harga Rp1.695 dengan target Rp1.745, khususnya menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Oktober 2025 yang berpotensi menjadi katalis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *