mellydia.co.id – Sejak mengambil alih kendali kepelatihan di Como 1907, Cesc Fabregas secara sigap telah mengorkestrasi transformasi luar biasa. Dampaknya tidak hanya terasa pada keberhasilan mengangkat klub ke kasta tertinggi Serie A, namun juga berpotensi mengubah lanskap sepak bola Spanyol secara lebih luas.
Kunci di balik kesuksesan gemilang ini terletak pada keputusan strategis Fabregas dalam merekrut talenta-talenta, baik pemain muda maupun senior, dari Spanyol. Pendekatan ini terbukti memberikan dampak signifikan terhadap performa tim, bahkan membuka pintu lebar bagi beberapa pemain untuk mendapatkan panggilan membela Tim Nasional.
“Kami memiliki gaya, kami memiliki metodologi, kami memiliki rencana yang jelas, dan bagi saya itulah yang akan membawa Anda untuk sukses,” tegas Fabregas, seperti dikutip dari kanal YouTube Sports Illustrated.
Timnas Jerman Ditekuk Slovakia, Julian Nagelsmann Ogah Salahkan Pemain dan Fokus di Laga Kontra Irlandia Utara
Keberhasilan Como 1907 bukanlah kebetulan, melainkan buah dari implementasi proyek jangka panjang yang matang. Di bawah kepemilikan Djarum Group, klub ini secara ambisius berfokus pada pembangunan skuad yang solid, didukung oleh investasi besar-besaran di bursa transfer. Bahkan, mereka memecahkan rekor klub dengan anggaran fantastis sebesar 107 juta euro untuk belanja pemain.
Strategi transfer dan kepelatihan Fabregas ini terbukti sangat efektif. Como berhasil mencatatkan kemenangan impresif melawan tim sekelas Lazio, sebuah bukti nyata dari kualitas tim yang dibangun. Para pemain baru, hasil rekrutmen cermat, dengan cepat beradaptasi dan langsung menunjukkan kontribusi signifikan di lapangan.
Fabregas sendiri menegaskan dedikasi penuhnya dalam setiap langkah yang diambil. “Saya melakukan semuanya dengan semangat, dan saya selalu melakukannya dengan cara terbaik untuk berkembang, dan itulah yang paling penting,” pungkas mantan gelandang kelas dunia itu, merefleksikan etos kerjanya.
Starting XI Timnas Indonesia vs Taiwan: Eliano Reijnders-Ramadhan Sananta Starter, Patrick Kluivert Coba Racikan Baru di Surabaya
